Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Junho?dia ngapain disini?"
Karin menyipitkan matanya,memperhatikan sosok yang di yakini adalah pacarnya itu dari kejauhan. Dari tinggi badan,postur tubuh dan gaya rambutnya sangat mirip Junho.
Karin baru saja ingin menghampiri tapi langkahnya terhenti ketika seorang perempuan datang lebih dulu. Mereka mengobrol dengan santai seperti sudah sangat akrab,saling melempar senyum dan sekarang bergandengan tangan.
Alis Karin semakin mengkerut,apa dia sepupunya Junho? Tapi apa iya seakrab itu sampai genggaman tangan?
Karin ingin menghampiri mereka tapi kakinya terlalu berat untuk melangkah jadi hanya diam mematung sambil memperhatikan kedua orang itu yang sekarang akhirnya melangkah pergi.
Karin mengambil hpnya dalam tas dan mencoba untuk menelfon Junho.
"gak aktif?tumben,biasanya dia gak gini" gumam Karin dan setelah berpikir beberapa saat akhirnya dia memutuskan untuk mengikuti kedua orang itu dari jauh.
Berharap salah orang tapi nyatanya mata dia gak salah,ini benar-benar Junho tapi si cewek itu siapa?
Karin mencoba untuk menelfon Junho lagi tapi tetap nomornya tidak aktif.
Hati Karin sekarang jadi gelisah,berbagai pertanyaan mulai bermunculan dengan tidak terkendali.
"dia selingkuh?"
Pertanyaan itu yang paling banyak muncul dalam kepalanya,semakin lama memperhatikan mereka sepertinya asumsi itu semakin kuat kebenarannya.
Mereka berpelukan dan si cewek terlihat sangat manja dengan Junho membuat Karin lama-lama menjadi kesal dan memilih untuk meninggalkan mereka.
Karin pulang,tidak jadi pergi ke indomaret padahal tadi niatnya mau beli bahan masakan tapi sekarang sudah tidak selera.
Dia masuk ke dalam rumah dan menuju ke kamarnya di lantai dua,menjatuhkan dirinya di kasur dengan pandangan lurus ke atap kamar.
Otaknya masih berdebat di dalam sana dengan beground bayang-bayang Junho dengan cewek asing tadi.
Karin menghembuskan napasnya perlahan,mencoba mengontrol emosi dan pikiran.
Menyesal karna pulang,harusnya datangi mereka dan mengamuk disana.
Karin merubah posisinya menjadi duduk dan kembali mengecek hpnya.
Membuka Wattsap dan ternyata tidak ada pesan apapun dari Junho.
Hpnya diletakkan lagi di atas kasur dan kembali menghela napas dengan mata terpejam.
"sialan!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
