Ivona and her new life

8.5K 903 134
                                    

di sebuah ruangan dengan cahaya remang-remang, terlihat seorang gadis dan satu orang pria dan wanita dewasa tengah berbincang, dengan di temani beberapa botol wine yang di simpan di atas meja.

"bagaimana? apakah berhasil?" tanya wanita yang di ketahui ibu dari gadis tersebut sambil menuangkan wine ke dalam gelas milik pria di sebelahnya.

gadis itu mendengkus sebal. "dia mengetahui pekerjaan ku" jawabnya sambil meneguk kasar wine dari gelas yang ia pegang.

sang ibu lantas memelototkan matanya. "bagaimana bisa?" ia merutuki kecerobohan putrinya itu.

"salah satu temannya pernah menjadi pelangganku" jawab gadis itu sambil meringis.

"oh astaga, bagaimana kau bisa seceroboh itu?" sang ibu memijat pelepisnya yang berdenyut pusing.

"mana aku tahu, aku melayaninya saat mabuk. Lagipula aku tidak mengetahui jika pria itu temannya" gadis itu membela diri.

"tak ada cara lain" celetuk ayah dari gadis itu. kedua perempuan berbeda generasi tersebut lantas menoleh menatap pria yang menjadi kepala keluarga mereka.

"jika pekerjaan mu sudah terbongkar, berarti satu satu nya cara agar rencana kita tetap berjalan adalah menggunakan keahlianmu" jelas pria itu. kedua perempuan itu mengernyitkan alisnya.

"maksudnya?" tanya mereka serempak.

pria itu menatap kedua perempuan didepannya sambil menyeringai.

"tentu menggunakan tubuhmu, memang kau punya keahlian lain selain menggoda pria heh?" jawab pria itu menatap remeh putrinya. gadis itu memdengkus sebal.

"ayah mu benar. kau memang tak punya keahlian lain selain menggoda pria" sang ibu menyahut, membenarkan sambil terkekeh kecil. gadis itu menatap sinis ibunya. memang dia fikir keahliannya ini menurun dari siapa?

"tapi bagaimana caranya? setahuku dia bukan pria yang mudah di dekati" tanya gadis itu, mengacak rambutnya frustasi

"untuk yang satu itu, ku sarankan untuk bertanya pada ahlinya." jawab ayah dari gadis itu sambil mengedipkan sebelah matanya menggoda sang istri. sang istri pun terkekeh kecil menanggapi celetukan suami nya itu.

------------

pada pukul 20.30, Eliot dalam perjalanan pulang menuju rumahnya, setelah dari tadi sore ia berada di rumah Ava. Entah apa yang membuat Eliot sangat betah berada di rumah gadis itu hingga lupa waktu.

Kini Eliot sedang mengendarai mobilnya menuju kediamannya. Senyum terus tersungging di bibir pria tampan itu. Bayangan saat dirinya bersama gadis itu terus berkeliaran di dalam fikirannya.

Semburat merah muncul dipipinya seiring dengan senyum pria itu yang semakin melabar.

"Arghhh shit." pria itu menggeram sambil memukul stir mobil, gemas. sialan, padahal dulu ia selalu menganggap hal hal berbau romance itu menjijikan. Tapi sekarang, bahkan ia di buat senyum senyum sendiri oleh hal yang ia anggap menjijikan itu. Persis seperti seorang remaja yang sedang kasmaran.

Eliot terus melajukan mobilnya dengan perasaan senang yang membuncah dan senyum yang tak luntur dari bibirnya. Yah setidak nya sebelum pria itu melihat sebuah pemandangan tak mengenakan di depan sana.

"sialan." umpat Eliot, mencengkram stir erat. sepertinya mood pria itu kembali hancur.

Eliot mengambil sebuah pistol yang selalu ia letakan di dashboard mobilnya. Pria itu segera keluar dari mobil. kemudian berjalan dengan tangan kiri yang ia simpan di saku, dan dengan pistol di tangan kanannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 16, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ivona and her new lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang