OMORFOS

10.6K 1K 43
                                    

"PAK BOS LO NGAPAIN SELONJORAN DI SITU ANJIR" teriakan itu memotong ucapan ava.

Aberico yang mendengar itu menggeram kesal.

"Bangsat" desis nya tertahan.

mereka berdua pun menoleh ke sumber suara. Disana terlihat empat orang pemuda sedang duduk di atas moge nya dan menggunakan jaket kulit hitam berlambang blue angel wings di belakang nya.

ava menatap mereka dengan satu alis terangkat.

"sia-"

"pak bos sama cewek itu woee" ucap salah seorang dari pemuda itu memotong ucapan ava.

"iya anjir pak bos gak pernah deket sama cewek, sekalinya deket modelannya kek bidadari gini" sambar yang lainnya masih belum menyadari tatapan tajam dari orang yang mereka panggil bos itu.

Aberico menatap mereka tajam berani berani nya mereka memotong ucapan gadisnya, dan oh lihatlah taatapan para sahabat bangsatnya itu, lancang sekali mereka menatap wajah cantik gadisnya. batinnya menggeram kesal.

ya mereka adalah ke empat sahabat aberico yang berarti mereka adalah inti omorfos.

"mata lo semua bangsat" ucap aberico menyadarkan mereka dari keterkaguman itu.

"e-eeh hehehe maaf bos" ucap mereka cengengesan.

"betewe neng cantik siapa namanya" yang lagi lagi mendapat tatapan tajam dari aberico.

"ya elah gw cuma nanya doang bos" ucap nya sambil mencibikan bibir.

"Ava belvina wilson" ucap ava sambil tersenyum ramah.

"Masyaallah" ucap mereka serempak.

"Lo kristen goblok ngapain ikut ikut an" ucap salah seorang di antara mereka sembari menoyor kepala orang di sebelahnya.

mereka semua turun dari motor nya kemudian berjalan mendekat ke arah dua sejoli itu.

"kenalin nama gw kaivan lucano Adibrata, orang paling ganteng serumah" ucap seorang pemuda bernama kaivan itu sembari menjulurkan tangannya ke arah ava.

"salam kenal" ucap ava sambil menjabat tangan kaivan.

"tangannya lembut banget woyy" ucap kaivan sambil menabok orang di sampingnya.

"lo ngapa nabok gw bangsat" ucap pemuda itu tak terima.

"hehehe refleks bestie" ucap kaivan cengengesan.

"giliran gw woy" sambar seorang pemuda.

"kenalin nama gw varen calisto gw lebih ganteng dari si kain kavan" ucap kalisto mengpede.

"nama gw kaivan ya anjing kagak usah di ubah ubah" ucap kaivan sensi.

"bacot" ucap calisto singkat.

"kalo gw kangta lawrence gibson" ucap pemuda bernama kagta itu dengan senyum kalem. kangta adalah orang paling dewasa sekaligus paling waras di antara mereka semua.

"gw mikko fabian dan gw belum punya ayang" ucap mikko tak nyambung.

"yeee gak ada yang peduli bangsat" ucap varen sambil menabok punggung sang empu keras.

"ya kan gw lagi buka lowongan mencari ayang siapa tau aja neng geulis mau daftar" ucap mikko yang mendapat toyoran dari mereka semua.

"oh iya lo kenapa bos" tanya kangta si paling waras.

"jatoh" singkat aberico.

"jatoh paan? jatoh cinta?" tanya kaivan.

"jatoh dari motor lah kain kavan edan" ucap mikko greget.

"biasa aja kali" ucap kaivan sinis.

"ribut banget lo duo kunyuk" ucap varen jengah.

"emm kalo gtu gw pulang dulu ya" ucap ava yang membuat perhatian mereka kini berpusat pada gadis itu.

"aku anterin ya" ucap aberico gercep.

"gak usah lagian kaki lo kan lagi sakit" tolak ava halus.

"LAH IYA ANJIR KAKI SI BOS LUKA ITU WOYY" teriak kaivan hiperbola.

"Berisik kunyuk" ucap kangta sembari menggosok kuping nya yang berdengung.

"gapapa cuma luka kecil. aku anterin ya" tawar aberico lagi, lebih tepatnya maksa.

"gak usah rumah gw gak jauh kok" ucap ava.

"tapi kalo kamu kenapa napa gimana" ucap aberico hawatir. teman teman nya yang mendengar itu pun terkejut. sejak kapan seorang aberico punya rasa peduli. batin mereka terbengong bengong.

"gak akan, lagian lewat perumahan kok bukan jalan sepi" ucap ava meyakinkan.

"ya udah aku liatain dari sini" ucap aberico dengan berat hati.

"iya" ucap ava.

"Duluan ya" lanjut nya seraya melenggang pergi dari sana.

mereka pun tersadar dari keterkejutan itu, kemudian mengangguk.

"iya hati hati neng cantik" ucap kaivan seraya melambaikan tangannya.

"Hati hati ayang" ujar mikko.

punggung ava terlihat semakin mengecil dari penglihatan mereka tak lama kemudian menghilang.

kini tatapan mereka semua tertuju pada aberico yang sudah berdiri sembari berjalan ke arah motornya dengan sedikit pincang.

aberico menaikan sebelah alisnya,menatap mereka.

"kenapa" tanya nya singkat sambil memasang helm ke kepalanya.

"dia siapa lo bos" tanya kaivan.

"dia calon bu bos kita?" tanya varen.

"lo suka dia bos" tanya kangta.

"dia buat gw boleh bos" ucapan terakhir dari mikko itu membuat aberico menoleh kan kepalanya.

"gw pecahin biji lo" ucap aberico sembari menendang tulang kering sang empu setelah itu melenggang pergi dari sana.

"ARGHHH ANJING SAKIT COK" teriak mikko sembari duduk di aspal.

TBC

Ivona and her new lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang