Memiliki mu adalah ketidak kemungkinan yang selalu ku semogakan.
***
Bel istirahat pun sudah berbunyi, sebagian siswa memilih untuk ke kantin dan sebagian tidak.
Sekarang Jeysha lebih memilih ke wc sendiri untuk mencuci muka dan setelah itu untuk berkeliling.
"Kemana lo?" tanya Aisyah sahabat nya."Ke wc" jawab Jeysha dengan malas.
"Perlu gue temenin?" tanya Tisya sahabat nya
"Gausah" jawab Jeysha
"Lagi marah ya lo? Ato betmut?" tanya Bintang.
"Kagak lagi malas, yaudah gue cabut" pamit Jeysha.
"Yaudah, dadahhh"
Jeysha pun berjalan ke wc sendiri dan tidak ada yang menemani nya.
Di perjalanan menuju wc Jeysha hanya berbicara atau mengomel sendiri."Gue bedmut anjink, mana kras setaun lagi mo lulus, gada moodbooster taek" ujarnya seperti gila yang kesepian yang berada di depan kaca wc
Sesudah mencuci muka di wc Jeysha mengusap matanya karena ia sedikit ngantuk.
Karena wc dan lapangan basket tidak terlalu jauh Jeysha melihat William yang sedang bermain bola basket dilapangan."EH GANTENG BED ANJRID KRAS GUEEE, ASTAGHFIRULLAH YA ALLAH TAKBIRRR!!!" Jeysha yang heboh melihat crush nya yang sedang bermain bola basket bersama temannya pun berlari kelapangan untuk melihat jelas crush nya yang sedang bermain basket.
Jeysha berhenti karena ia melihat Bintang terkena pukul oleh bola basket yang dilempar oleh William crush nya itu.
"BINTANG"
Jeysha berlari ke arah Bintang, dan bertemu Anjay Geng (Aisyah dan Tisya)
"Lo gapapa kan bin?" tanya Aisyah yang memastikan keadaan Bintang baik baik saja.
"Gue gapapa kok, cuma pusing dikit aja" jawab Bintang sambil memegang kepalanya yang sedikit pusing.
"Woi!! Lo harus minta maaf sama Bintang. Jangan cuma kea patung disana!!" teriak Tisya pada Venus yang hanya mematung di tengah lapangan.
Bukan menghampiri Bintang. William lebih memilih pergi ke lantai atas.
"NAMANYA DOANG KAKEL, DISURUH MINTA MAAF MALAH PERGI!!" sorak Jeysha.
"Eh bin, tadi lo ngakak banget lo kena bola basket" ujar Jeysha yang membuat suasana tidak menjadi khawatir lagi.
"Iya ngakak. Ngakak bangett sampe kepala gue pusing" jawab Bintang.
"Temenin gue ke UKS ya, buat ambil minyak angin" ujar Bintang kepada Jeysha, Tisya dan Aisyah dan langsung dirangkul oleh para sahabatnya.
"Eh tapi gue ga nemenin lo ya bin, gue pengen ke kantin" ujar Tisya.
"Eh gua ikut dongg" ujar Jeysha.
"Yaudah, gue sama jeje duluan"
"Dadahhh"
Skip.
"Lo yang bener ke kantin?" tanya Jeysha pada Tisya.
"Kagak sih, gue pen ke perpus aja deh" jawab Tisya.
"Anjir lo, eh tapi iya deng gapapa. Gue ikut" ujar Jeysha.
"Kalo si bibin nanyain gimana?" tanya Tisya.
"Jawab yang jujur aja, gapapa di roasting dikit hahahaha" jawabnya.
"Dih iya deh"
Mereka pun berubah pikiran untuk pergi ke perpus, bukan untuk membaca melainkan mengganggu kakak kelas yang ada disana.
Bruk!!
"Eh anj-"
"yaAllah, maaf. Lo gapapa kan?" tanya pemuda yang menabrak Jeysha.
"Eh iya gapapa" jawab Jeysha.
"Lain kali hati hati ya bang" sambungnya.
"Iyaa lo juga, maaf ya gua buru buru daahh" pamitnya.
"Dadahhh"
"pffttt, ngakak bener lo je" ejek Tisya.
"Gua getok pala lu ntar" ancam Jeysha.
"Getok aja gua ga takut"
"Eh-"
"Hai kak!! Hai bang!!"
Kali ini ada beberapa kakak kelas yang lewat dihadapan mereka bedua, reflek Jeysha menyapa mereka walaupun tidak kenal.
"Malu gue ya ampun" rintih Tisya.
Mau next? Spam komen+vote duluu..
Next?
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Be The One?
Teen Fiction"Kamu adalah ketidak mungkinan yang selalu ku semogakan" Seorang gadis yang sangat menyukai senja dan hujan bertemu dengan seorang pria yang harus bersaing dengan masa lalu dan hati dari gadis itu.