Chapter 3 : New haori

528 47 0
                                    

Aoi tampak kelelahan karena sejak pagi ia menemani Shinobu ke pusat perbelanjaan di dekat wisma mereka. Berbeda dengan Aoi yang tampak lelah, Kanao hanya diam saja ia selalu menurut kepada Shinobu dan Kanae.

Waktu sudah hampir siang tetapi Shinobu belum juga menemukan apa yang ia cari. Ia terus memasuki toko dan keluar tanpa membeli apapun.

Koucho Shinobu POV.

Sulit sekali mencari kain dengan motif seperti itu. Aku sudah memasuki semua toko dan semuanya menjawab dengan kalimat yang sama.

Maaf, untuk motif seperti itu sudah sangat jarang bahkan tidak di produksi lagi.

Aku menghela napas berat dan melihat ke arah toko terakhir yang ada di tempat ini. Aku melirik sekilas ke arah Aoi-chan dan Kanao-chan yang tampak kelelahan karena mengikutiku seharian.

" Kalian berdua pulanglah duluan " ucapku

" Eh? Tapi-- "

" Kanao-chan ajak Aoi-chan pulang " ucapku

Kanao-chan mengangguk kemudian menarik Aoi-chan pergi. Aku kembali melihat ke arah toko yang ada di depanku dan berharap akan menemukan apa yang aku cari. Kakiku melangkah ke dalam toko itu dan si sambut dengan berbagai macam motif dan jenis kain.

" Apakah ada yang bisa aku bantu, nona? " tanya penjual itu.

Aku kemudian menjelaskan kain yang sedang aku cari mulai dari jenis kainnya dan motifnya. Aku benar-benar gelisah takut karena ini adalah toko terakhir yang menjadi harapannya. Penjual itu kemudian pergi mencari kain yang sesuai dengan deskripsiku.

" Kain yang kuat tpi juga lembut serta nyaman di pakai, memiliki motif yang unik dengan dominasi warna kuning dan hijau. Apa kah yang anda maksud adalah ini? "

Aku menutup mulutku takjub.

Akhirnya.

Aku menemukannya!

Motifnya benar-benar sama!

" Motif seperti ini sudah sangat langka dan sedikit kotor karena terlalu lama di simpan ja-- "

" Aku akan bayar berapapun! " potongku. Penjual itu tampak terkejut karena aku memotong ucapannya.

" Tapi kain ini sudah kotor, nona "

" Tidak masalah aku bisa mencucinya nanti, oh tuan aku juga minta kain berwarna merah gelap " ucapku

Karena melihatku yang bersikeras, penjual itu akhirnya berani menjual kain itu padaku. Aku menatap puas ke dalam kantung belanjaan ku dan melangkah dengan ringan menuju kediamanku.

--

" Ah leherku.. "

Aku memegang belakang leherku yang kaku karena terlalu lama menunduk. Aku bahkan baru sadar kalau matahari sudah bersembunyi dan langit menjadi gelap. Aku melihat ke arah hasil jahitanku yang sedikit lagi selesai. Aku mengecek tiap detailnya memastikan jahitanku rapat dan tidak ada sisa benar yang keluar.

Aku berharap Tomioka-san akan menyukainya.

Aku ingat pertarungan kami di desa bunyi. Saat itu Tomioka-san sendirian melawan iblis itu. Aku menawarkan tidak lebih tepatnya aku memaksa untuk bergabung tapi dia melarang dan menyuruhku untuk membantu para warga yang terjebak di kediaman keluarga Sato maupun daerah sekitarnya.

' Aku tahu kau seorang hashira salah satu penyokong organisasi kita tapi, warga setempat lebih penting. Aku masih bisa menahan iblis ini. Pergilah  '

Aku masih ingat kalimat itu.

Saat aku selesai mengevakuasi warga yang lain, aku datang bermaksud untuk membantunya tapi dia sudah selesai dengan iblis itu. Iblis itu sudah berubah menjadi abu dan Tomioka-san yang awalnya masih bertumpu pada pedangnya kemudian jatuh pingsan karena kelelahan di tambah ia sudah terluka malam itu.

月 (Tsuki) || Tomioka Giyu x Koucho ShinobuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang