Matahari sedang berada tepat di atas kepala, awan tak berani menampakkan dirinya di siang hari ini. Di sebuah rumah, terlihat seorang lelaki sedang berkutik dengan kertas kertas di atas meja.
Itu adalah saat yang tenang sebelum suara bel menyela waktu damai nya. Lelaki tersebut segera bergegas menuju pintu untuk mencari tau siapakah yang memencet bel rumah.
Di depan pintu yang bertuliskan kediaman milik Tsutsujimori Rosho, terlihat seseorang sedang berdiri menunggu sang pemilik rumah keluar.
Saat pintu terbuka terlihat sosok lelaki bersurai ungu dengan warna bola mata merah bagai emerlard. Melihat pelaku yang menekan bel rumahnya, Rosho menghembuskan nafas.
"[Name].." ucap Rosho sembari memijat kening nya yang tak sakit.
[Name] yang berada di depan pintu rumah tersenyum melihat Rosho. Tangan milik [Name] terlihat sibuk membawa kantong plastik yang entah berisi apa.
"Bisakah kau membantuku, Rosho-san? " Tanya [Name] sembari berjalan masuk ke dalam rumah milik sang lelaki. Tak peduli apakah ia diijinkan masuk oleh pemilik rumah.
Rosho menghela nafas kasar melihat kelakuan perempuan didepannya tersebut. Memang, kelakuannya tidak separah sang komedian temannya, namun tetap saja cukup untuk membuatnya lelah.
Dengan cepat dan tepat, [Name] mulai mengeluarkan isi kantong plastik yang dibawanya, lalu meletakkan nya di atas meja. Dapat terlihat bahan seperti coklat batang, coklat putih, kakao, vanili dan lain sebagainya sampai menutupi meja.
Melihat barang yang dikeluarkan oleh [Name] cukup banyak, Rosho sedikit kebingungan. 'sebanyak apa isi tas tersebut?' batin Rosho, ia mulai curiga jika tas tersebut adalah milik d*raemon.
"Apa yang ingin kau lakukan?" Tanya Rosho sambil menyentuh beberapa barang di atas meja.
"Aku ingin membuat coklat!" ucap [Name] tersenyum secerah matahari.
"Coklat?"
"Hari ini adalah valentine, apa kau lupa itu?" kata [Name] tak percaya jika orang didepannya melupakan hari yg spesial ini.
Tangan [Name] membuka laci di rumah Rosho, mencari dimana letak alat masak. Saat sudah ditemukan, ia segera membasuh nya dengan air mengalir, hanya agar membuat debu yg menempel hilang.
"Kau ingin membuat apa?" Tanya Rosho untuk kesekian kalinya. Mendengar pertanyaan Rosho, [Name] berhenti mencuci dan terdiam. Melihat reaksinya, Rosho dapat tau jika ia tak memiliki rencana.
"Bagaimana coklat truffle?" Ucap Rosho memberi saran, coklat truffle cukup mudah untuk dibuat dan rasanya sudah pasti enak, siapapun pasti dapat membuat nya.
