๑ :: Leos Vincent X Reader

33 8 0
                                    

▬▬ EunoiaPro - Event╰─⌲ Username + nama: Velistaozora2006 (Velis)╰─⌲ Pairing: Leos Vincent × Reader╰─⌲ Judul: Affollato

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▬▬ EunoiaPro - Event
╰─⌲ Username + nama: Velistaozora2006 (Velis)
╰─⌲ Pairing: Leos Vincent × Reader
╰─⌲ Judul: Affollato

"Vincent, tidak terasa ya. Sebentar lagi, kita anniversary yang ke-3. Aku sejujurnya, tidak menyangka hubungan kita akan sejauh ini." ujar seorang gadis dengan nada yang riang. Di sebelahnya, nampak ada seorang lelaki bersurai biru yang sedang menemaninya. Lelaki itu tampak sibuk dengan handphone yang ada di tangannya.

"Hm, aku juga tidak menyangka akan sejauh ini," lelaki itu berkata dengan nada malas, dengan perhatian yang masih tertuju kepada handphonenya itu.

"Oh, karena kebetulan anniv kita bertepatan dengan valentine, nanti aku mau memberikanmu sesuatu." ujar gadis itu, -(Name)- dengan wajah yang berbinar-binar. (Name) juga menjelaskan tentang persiapan anniv mereka, sementara lelaki itu -Leos Vincent- hanya bisa mengiyakan dengan perhatian yang masih tertuju pada handphonenya.

(Name) yang penasaran dengan apa yang membuat Vincent terus menatap handphone pun, bertanya dengan raut polosnya.

"Ne, Vincent. Kamu sedang memperhatikan apa? Nampaknya sangat penting, sampai-sampai kamu tidak memperhatikanku berbicara."

"A-ah, bukan apa-apa kok. Ini hanya urusan perkerjaan, sebentar lagi selesai kok." gelagapan Vincent tidak membuat (Name) curiga. Entah (Name) yang terlalu polos, atau justru Vincent yang cerdik. Vincent yang tidak mau membuat (Name) curiga pun, langsung mengantungi handphonenya.

"(Name), aku mau bertanya sesuatu," Vincent nampak menjeda ucapannya, dia menarik napasnya sebelum mengucapkan kembali apa yang ingin dia katakan. (Name) yang mendengar suara Vincent, langsung menaruh perhatiannya kepada Vincent.

"Apabila suatu saat nanti, salah satu dari kita ada yang menghilang, apa yang akan kamu lakukan? Apa kamu akan sedih atau senang?" Vincent bertanya dengan nada yang terbilang sedih, namun ada nada-nada cemas yang terlontar dari bibirnya.

"Ha? Kenapa kamu menanyakan itu? Tentu saja aku akan sedih. Apabila kamu yang menghilang, tentu aku akan merasa sesak dan sedih. Namun bila ternyata aku yang menghilang, aku akan mengikhlaskanmu meski aku tidak rela." jawaban itu berhasil membuat seorang Leos Vincent berkaca-kaca. (Name) yang melihat Vincent berkaca-kaca pun, tanpa pikir panjang meledeknya.

"Cie-cie, jangan nangis Vincent. Lagipula kita berdua tidak akan menghilang." (Name) berusaha untuk menenangkan Vincent yang mulai menangis. (Name) pun memeluk Vincent, berusaha menenangkannya. Bukannya tenang, Vincent justru semakin menangis histeris.

"Hei, Vincent. Sudah dong nangisnya, kita kan harus membeli perlengkapan untuk Anniversary kita. Sudah dong, kamu gak malu apa dilihat orang-orang?" pertanyaan itu berhasil membuat Vincent berhenti menangis. Dan ternyata memang benar, orang-orang menatap mereka dengan raut wajah kebingungan. Tak jarang, ia melihat ada orang-orang yang merekamnya. Hal itu, berhasil membuat Vincent malu setengah mati, dan menenggelamkan wajahnya di bahu sang kekasih.

Namun, sesuatu mulai terjadi. Vincent mulai merasa dirinya tertarik oleh sesuatu. Sesuatu itu menarik Vincent, hingga dirinya berada di kegelapan yang hampa. Vincent melihat (Name) tepat di depannya, (Name) tersenyum manis dan terlihat menahan tangisannya.

"Vincent, bangunlah." suara terakhir (Name) terdengar di telinganya.


Vincent terbangun dengan wajah yang berkeringat dingin dan lembap karena berkeringat. Vincent pun mengelus wajahnya dengan tangan kanannya, sementara tangan kirinya meremas selimut dengan erat.

Tidak jarang, dirinya selalu bermimpi seperti itu. (Name) selalu menghantuinya kapanpun dan di manapun. Ia merasa, itulah karma yang sangat pantas untuknya. Namun, dirinya merasa tidak terima. (Name) selalu muncul dengan wajah yang tersenyum dan berhasil membuatnya jatuh cinta kembali. Dia tidak pernah melihat (Name) menangis sekalipun, meski di dalam mimpi.

Vincent merasa bahwa itu karma, karena dirinya pernah menduakan (Name) dahulu, dirinya berselingkuh dengan sahabat (Name) sendiri. Naasnya, (Name) berhasil memergoki mereka yang tengah berciuman, tepat di Anniv mereka yang ke-3, dan itu bertepatan dengan Valentine.

Vincent selalu dihantui rasa bersalah dan bersalah setiap hari. Setiap menit, setiap jam, setiap detik, dirinya hanya memikirkan sosok (Name) seorang.

Hati perempuan mana yang tidak sakit saat melihat kekasihnya dengan perempuan lain, apalagi perempuan lain itu adalah orang terdekat. Vincent merasa bodoh tidak menyadari perasaan (Name) yang tulus padanya. Namun sayang, waktu tidak bisa terulang kembali.

ꗃ VALENTINE  ❟ 1st Event ױTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang