Single Parent's | Di permalukan

428 90 17
                                    

Seperti biasa jangan lupa Vote dan Comment nya⭐

Typo bertebaran


|
|
|

Jika tidak bisa lagi bersama, bukan berarti kamu harus membencinya.

-Alana Phitaloka-

__★★★__

JANGAN MIMPI KAMU ARSENO!" suara lantang yang terdengar dari arah belakang, membuat Arseno dan juga Diandra tampak kaget.

Diandra membulaatkan matanya sempurna saat melihat seorang wanita paruh baya itu tengah berjalan menghampiri meja yang di tempati oleh dirinya, Arseno, dan Juga  Yura.

“Omah!"cicit Yura pelan dengan tangan yang tak sengaja meremas ujung baju nya.  Yura mendongak melihat Bundanya yang tampak tak bergeming dengan mata yang masih menatap ke arah Claudya.

Claudya berjalan ke arah Diandra dengan di ikuti Sandra di belakangnya.

“Jangan mimpi kamu Arseno bisa kembali lagi dengan Diandra," Bentak Claudya sambil menunjuk ke arah wajah Arseno.

Arseno yang melihat amarah pada Mantan mertuanya ini hanya menunjukan wajah santai nya dengan senyum yang terluas dari bibirnya.

“Seharusnya Tante  seneng kalo saya mau bertanggung jawab,"jawab Arseno.

Claudya tersenyum miring, lalu memalinglan wajahnya ke arah Diandra.

“Dan kamu Diandra, bisa bisa nya kamu ketemu sama cowok brengsek ini! " Sentak Claudya membuat Diandra sesaat memejamkan matanya. Tak hanya itu semua tatapan para pengunjung caffe pun kini tertuju ke arah nya.

Yura yang tampak tak mengerti dengan apa yang terjadi pada omahnya, hanya bisa diam dengan perasaan takut.

“Nda, yula takut, Omah galak nda."lirih yura yang sudah bersembunyi di balik tubuh Diandra.

Diandra mencoba menenangkan yura. Tangan Diandra mengelus tangan punggung tangan yura dengan lembut.

“Jangan takut ya sayang, ada bunda di sini."ucap Diandra menenangkan putri kecilnya.

Yura hanya mengangguk paham.

Mata Diandra kini menatap Claudya dengan tatapan yang sulit di artikan.

“Mamah gak bisa atur hidup aku lagi. Aku mau ketemu sama siapapun bukan urusan mamah lagi," tutur Diandra datar. Diandra menarik nafasnya pelan lalu menghembuskan nya kembali , “Aku udah bukan cewek remaja yang harus Terus-terusan ikutin apa kata mamah. Aku punya kehidupan aku sendiri. Aku udah punya anak sekarang. Jadi tolong mamah gak usah ikut campur sama kehidupan aku."

Claudya menggeram kesal melihat Diandra yang sudah berani melawannya.

Plakkk

Diandra reflek menyentuh pipi yang terkena tamparan dari tangan Claudya.

“Dasar anak gak tau diri kamu, saya udah besarin kamu dan ini balasan kami terhadap saya hah?" Amarah Claudya semakin memuncak ia tidak sadar jika dirinya sudah menjadi pusat perhatian para pengunjung.

Single Parent's [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang