Part 7

17 7 0
                                    

" Malam hari menjadi hal paling dinanti kala siang hari tak seindah ekpetasi. "

- Tentang Aluna -

----------------------------------------

Aluna baru saja sampai di depan rumahnya, karena perjalanan dari taman kerumahnya itu lumayan sangat jauh, dia pulang dengan menumpangi taxi.

Ketika didepan gerbang rumahnya, Aluna menghela nafas panjang kemudian masuk kedalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ketika didepan gerbang rumahnya, Aluna menghela nafas panjang kemudian masuk kedalam. Sesampainya didepan pintu rumah nya Aluna kembali menghela nafas, tampaknya ada keraguan di dalam diri Aluna. Ketika dia masuk, hal yang pertama Aluna lihat adalah kosong, dia menelusuri setiap sudut dan itu kosong.

"Huftttt" itu yang pertama kali Aluna ucapkan setelah sampai dirumahnya. Dia langsung menaiki tangga untuk menuju ke kamarnya. Ketika hendak menaiki tangga pijakan pertama, ada seseorang yang memanggilnya.

"Non Lulu baru pulang?"

"Ah iya bi" ternyata asisten rumah tangga yang sudah bekerja dengan keluarga Aluna cukup lama yang menanyakan Aluna.

"Bunda? Ayah?" tanya Aluna

Seakan mengerti dengan apa yang diucapkan anak majikannya, dia cukup prihatin dengan anak majikannya ini, karena semenjak kejadian itu, nyonya dan tuannya menyibukkan diri dengan pekerjaannya.

"Belum pulang non"

"Dari kemarin?" tanya Aluna memastikan

"Iya non"

"Eum okedeh kalo gitu Aluna ke kamar dulu ya bi"

"Iya non, nanti Bibi panggilkan kalau makan malam"

"Oke bi"

Aluna kembali menaiki tangga setelah berpamitan dengan asisten rumah tangga nya itu. Dia rupanya cukup lelah dengan hari ini, dia ingin segera mandi.

Begitulah suasana kamar Aluna, sangat nyaman apalgi Aluna type orng yang sangat suka mengurung diri dikamar, dia tipikal orang yang tidak menyukai suasana diluar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Begitulah suasana kamar Aluna, sangat nyaman apalgi Aluna type orng yang sangat suka mengurung diri dikamar, dia tipikal orang yang tidak menyukai suasana diluar. Menurutnya bising dan sangat mengganggu. Karena merasa kelelahan, Aluna bergegas pergi ke kamar mandi.

Dia ingin berendam air hangat sekedar ingin menghangatkan tubuhnya dan merileks an pikirannya dari kegilaan hari ini. Hanya dengan membayangkan nya saja membuat Aluna bergidik sendiri.

Setelah hampir 1Jam Aluna dikamar mandi, Aluna keluar dengan menggunakan baju berwarna putih.

Sebelum makan malam, dia bersantai terlebih dahulu dikamarnya, karena dia malas untuk diluar lebih lama, dia lebih senang disini, dia lebih senang didalam sini daripada harus mendengar hal-hal yang sebenernya tidak mau Aluna dengar setiap malam.

Setelah 20menit berlalu akhirnya Aluna pergi ke closet room untuk mengganti pakaiannya sebelum jam makan malam.

Dia memilih baju tidur dan pilihannya jatuh kepada baju merah muda putih dengan motif buah Lechi.

Setelah selesai mengganti baju, Aluna segera turun ke bawah untuk makan malam. Dan setelah sampai dimeja makan ada yang aneh rasanya, kenapa meja makannya sepi? Apakah tidak ada orang dirumah ini? Itu yang terus Luna pikirkan. Ah sudahlah, Aluna segera duduk.

"Mereka belum pulang bi?" Mereka yang Aluna maksud adalah kedua orang tuanya

"Belum non"

Aluna hanya menghela nafas pasrah, dia sudah sering seperti ini, Aluna selalu merasakan kesepian, dia sering ditinggal orang tuanya hanya untuk sekedar urusan bisnis. Aluna tau orang tuanya bekerja untuk dirinya, ah iyakah? Apakah orang tua nya peduli kepada dirinya? Entahlah Aluna saja tidak tahu jawabannya.

"Yaudah kalo gitu bibi makan di sini aja, sekalian sama yang lain, Lulu benci sendirian" Aluna memang seperti itu, dia tidak ingin makan sendirian, menyedihkan sekali hidupnya. Sering merasa kesepian, dan selalu berpikir bahwa rasanya didunia ini dia hanya tinggal seorang diri

"Iya non"

Kemudian mereka makan malam dengan tenang, Aluna terus saja berkecamuk dengan pikirannya. Dia tidak ada selera untuk makan malam ini, mood nya sudah hancur semenjak mengetahui orang tua nya belum juga pulang.

"Lulu sudah selesai, Lulu ke kamar dulu ya"

"Iya non"  Jawab mereka berbarengan

Kemudian Aluna berlalu dari hadapan mereka, dia pergi ke kamar nya untuk melakukan ritualnya, dia ingin membaca buku sebelum tidur. Aluna pergi ke balkon untuk menikmati angin malam, karena menurut Aluna malam lebih tenang untuk sekedar menenangkan diri, bagi Aluna malam adalah selimut kesunyian untuk menghangatkan sisi yang kelam dari kejamnya roda dunia. Dia pergi ke balkon dengan membawa buku dan segelas susu.

Karena pada nyatanya, Aluna lebih suka menghabiskan waktunya sendirian. Menikmati angin malam dan kesenyian ini sendirian. Dia mulai membaca novelnya dan masuk kedunia nya. Dia mulai asik dengan dunianya, rasanya moodnya sedikit membaik dengan membaca novel kesukaannya ditempat yang sunyi dan tenang seperti ini. Dia sangat suka dengan suasana sunyi.

Malam dan sunyi menjadi dua hal yang berkaitan. Ada yang tak senang dengan kondisi seperti itu, karena menyebabkan munculnya kesedihan dan kesepian yang berefek pada hilangnya semangat dan gairah hidup. Saat kesunyian tiba dan hati sedang dilanda sepi, seseorang pasti berharap ada orang yang dapat mereka ajak berbincang tentang masalah yang sedang dihadapi. Dan untuk mengatasi kesepian, mereka biasanya pergi ke tempat-tempat yang ramai dengan tujuan menghibur diri dan membunuh kesepian. Namun, ada pula yang menyenangi suasana malam dengan kesepiannya karena bagi mereka, itu menenangkan.

Malam tak pernah gagal membunuh jiwa yang sunyi, Cahaya mempunyai caranya tersendiri untuk menghibur malam dari sepi, Aku ingin bersunyi-sunyi, karena pada tiap-tiap sunyi, kutemukan diriku lebih baik daripada biasanya, dan Kadang sepi menjadi sahabat paling mengerti bahwa sunyi adalah bagian dari hal yang paling memahami.

Langit malam menjadi saksi betapa sunyi nya keadaan yang Aluna alami saat ini, betapa sepi nya suasana malam saat ini. Aluna pernah berpikir bahwa langit malam lebih mengerti daripada langit siang, karena malam selalu menjadi tangisan yang tak banyak orang dengarkan, malam akan menjadi bagian paling tenang jika diutarakan, dan Aluna suka itu.

Ketika hari mulai gelap, Aluna menutup novelnya dan kemudian bergegas masuk ke dalam kamar, rupanya hari sudah semakin larut dan Aluna tidak menyadari karena terlalu asik dengan dunianya. Dia menutup gorden kamarnya, menata ulang buku nya, mematikan lampu dan kemudian memejamkan mata.

' Semoga hari esok lebih baik dari apa yang dibayangkan🙂 Selamat malam sunyi '

Aluna bermonolog sendiri, kemudian dia terlelap dalam mimpinya.












Ehehe jangan lupa tinggalkan vote dan komentar🤗

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 18, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tentang Aluna ( On going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang