𝓐𝓽𝓵𝓪𝓷𝓽𝓪 : 𝓫𝓪𝓰𝓲𝓪𝓷 9

64 13 14
                                    

"𝐓𝐞𝐫𝐤𝐚𝐝𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐝𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐮𝐥𝐢𝐭 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐝𝐢𝐣𝐞𝐥𝐚𝐬𝐤𝐚𝐧."

*
*
*
*

Pagi telah tiba. Kini, Anta sedang berada di kamar mandi untuk melaksanakan ritual mandinya. Semalam ia tidur di kamar tamu karena malam tadi ia diusir oleh istrinya sendiri untuk tidur di kamar lain selain kamar dirinya. Ck tega sekali.

Setelah selesai, Anta pergi menuju dapur untuk membuat sarapan. Hari ini mereka akan libur sekolah dulu selama tiga hari. Itu adalah permintaan ayahnya.

Anta bingung ingin membuat sarapan apa, karena dirinya tidak bisa memasak. Sedangkan sang istri masih tidur dikamarnya. Mau membangunkannya juga tak enak atau lebih tepatnya takut kena semprot pagi-pagi.

Setelah mencari makanan apa aja yang ada di sini, Anta pun menemukan roti dan selai yang bisa ia makan untuk sarapan pagi ini.

Saat roti itu akan masuk ke dalam mulutnya, Anta bergumam pelan.

"Kayak ada yang kurang, apa ya?"

"Ohiya, susu pisang Anta," ia yang nanya sendiri ia juga yang menjawab.

Anta mengerucutkan bibirnya kesal. Biasanya pagi-pagi begini bundanya itu sudah mempersiapkan susu kesukaan nya beserta dot kesayangannya. Tapi kini, ia hanya berdua dengan Thalita yang pasti dia tidak akan mau membuatkannya susu pisang. Anta juga sedikit malu karena sudah besar masih saja ngendot.

Ia terkekeh pelan, selanjutnya Anta segera beranjak  membuat susu pisang untuk dirinya sendiri.

Setelah selesai sarapan, tiba-tiba saja diluar ada yang mengetuk pintu rumahnya.

Anta segera menuju ke pintu depan dan membukanya. Ternyata yang datang adalah mama mertuanya.

"Nak Anta sudah bangun?" Sapa Via berbasa-basi.

"Sudah ma," jawab Anta setelah mencium tangan mertuanya.

"Mama mau minum apa? Biar Anta siapkan." Tanya Anta sopan.

"Gak usah nak, mama disini gak lama kok."

"Thalita mana?" Tanya Via memecah keheningan diantara mereka.

"Masih tidur ma," jawabnya pelan.

"Ck, anak itu!" Decak Via.

"Mau aku bangunin ma?"

"Yasudah bangunkan saja anak itu." jawab Via dengan nada yang kesal.

"Anta ke atas dulu." Pamit Anta.

Tok tok tok

"Tata? Bangun yuk ada mama di bawah."

Tidak ada sahutan dari dalam, Anta pun memutuskan untuk langsung membuka pintu kamar. karena kebetulan pintunya tidak dikunci oleh si empunya.

Pemandangan pertama kali yang Anta  lihat adalah kamar Thalita yang berantakan serta Thalita yang sedang tidur dengan posisi tengkurap dan hanya memakai hotpants dan tanktop saja.

Anta mendekat kearah Thalita. Ia jongkok di bawah kasur, wajahnya tepat berada dihadapan wajah Thalita yang sedang tertidur dengan mulut yang terbuka sedikit serta rambut yang super acak-acakan.

Anta terkekeh pelan karena merasa lucu dengan tingkah Thalita yang sedang tidur.

"Ta, bangun udah jam 8 pagi. Mama ada dibawah lho, nanyain kamu." Anta membangunkan istrinya itu dengan tangan yang ia usapkan ke pucuk kepala Thalita.

𝐀𝐓𝐋𝐀𝐍𝐓𝐀 [𝐎𝐍 𝐆𝐎𝐈𝐍𝐆] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang