23

4.1K 416 34
                                    


Rumah adel

"argh" rintih adel yang saat ini berada di balkon lantai 2 rumahnya.

"gila lu rev sumpah" aldo datang sambil membawa kompresan air dingin lalu mengompres pipi adiknya itu.

"dia yang nabrak gue duluan, aduh sakitt do" rintih adel

"ya elu bertingkahnya kelewatan anjir, elu mau ngehancurin karir apa begimana ha" ucap aldo

"anjing banget emang" ucap adel dengan wajah meringis menahan rasa sakit

"ini kalo mama papa tau bisa kacau sih" ucap aldo

"ya makanya jangan ampe tau dan gue minta tolong jangan aduin ke mama sama papa, gue minta tolong banget do" ucap adel dengan serius

"iye gue enggak akan bilang mama papa, tapi kalo lo bertingkah lagi kek tadi. Gue langsung aduin mama papa" ucap aldo

"iya gue paham, makasih banget do dan ya ini gue lanjutin sendiri aja, sekalian gue mau istirahat juga" ucap adel lalu mengambil kompresan dari tangan aldo dan masuk ke dalam kamarnya.

Aldo yang melihat adel seperti itu hanya bisa menghembuskan nafas kasar dan menggelengkan kepala nya, tidak habis pikir jika adel akan melakukan hal seperti itu.

Kamar adel

Saat ini adel bersandar di pinggiran kasur sambil mengompres luka lebam di pipi nya.

"huft emang sesakit ini ya rasanya" ucap adel lalu menghembuskan nahas kasar dan tidak terasa air mata nya pun jatuh.

"aelah gini banget anjing lah" umpatan kecil yang selalu keluar dari mulut adel.

Sudah berapa kali dia merelakan hal hal yang dia sayangi dan sudah berapa kali luka yang dia terima akan pilihan yang dipilihnya. Dia ingin egois, ingin memperjuangkan apa yang seharusnya dia miliki.

Adel masih setia dengan tangisnya, luka lebam yang dia miliki saat ini tidak ada apa apa nya dari pada luka yang ada di hatinya saat ini.

"kalo zee emang bikin elu bahagia, gue bakal terima. Tapi gue pengen tau elu langsung shel" ucap adel ketika melihat snapgram closefriend milik ashel yang memfotokan dessert box dari zee.

Setelah menangisi isi hatinya adel bangkit dan langsung memutuskan untuk istirahat karena dia sudah benar benar lelah.

Sementara zee..

Zee saat ini berada di kamarnya sambil mengompres luka lebam nya.

"ssttt anjir sakit banget, gila lo del" gumam nya

"kalo gue bilang ke ashel yang sebenernya bakalan ancur sih, lu bakal nyesel sih ngehajar gue dan semoga aja besok udah mendingan nih lebam" tambahnya lagi sambil bersiap untuk istirahat.

Keesokan harinya member melakukan latihan seperti biasa, tetapi mereka memfokuskan pandangannya kepada zee dan adel.

Zee dan adel saat ini sedang di introgasi oleh kak putri yang dimana di pipi mereka terdapat luka lebam yang parah, mereka berdua fikir jika luka nya akan sembuh di keesokan harinya. Tetapi ini malah lebih parah dan membuat para member dan staf mempertanyakan luka tersebut.

"pipi kalian kenapa bisa lebam gini?? Semalem kalian berantem apa gimana sih?" tanya kak putri dengan tegas yang membuat kedua nya hanya bisa menundukkan kepala nya.

"habis kepleset kak" jawab zee dengan gugup

"hm habis digigit nyamuk kak" jawab adel dengan asal

"jujur aja kenapa, kalian juga beberapa hari ini kek ada jarak kaya lagi ada masalah dan itu keliatan banget buat kita" ucap kak putri

confused.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang