37

2.1K 257 37
                                    

Setelah pembicaraan yang cukup serius, akhirnya mereka berdua menyudahinya. Ashel pamit dan marsha menghampiri zee yang saat ini sedang berkumpul dengan para member.

Marsha datang lalu menepuk pundak zee yang artinya "ayo pulang" dengan sigap zee membawa barang bawaannya dan berpamitan pulang.


"Untuk kakak kaka staf dan teman-temanku, saya dan marsha pamit undur diri. Terima kasih untuk hari ini" ucap zee dengan sikap siap membuat mereka tertawa.

"Astaga ada aja nih kelakuan bocah" ucap gracia sambil menggelengkan kepalanya.

"Heran banget marsha bisa betah sama ni bocah" ucap eril.

"Sulit ci kalo udah cinta mah" khas celetukan eli membuat mereka setuju dengan pendapatnya.

"Yaudah hati-hati ya kalian, zee dianter pulang ya jangan di ajak aneh aneh" ucap shani yang membuat zee memberikan sikap hormat.

"Baik siap ci" jawab zee yang kemudian pergi pulang bersama marsha.




.



.



.





Saat ini mereka sudah berada di mobil pribadi zee. Ada banyak pertanyaan yang ingin dia tanyakan kepada marsha.

"Kenapa tadi?" tanya zee sambil menatap marsha.

Marsha menjelaskan apa yang sedang terjadi antara adel dan ashel, kemudian meminta bantuan mereka untuk mempertemukan dan menyelesaikan masalahnya.

Mendengar penjelasan marsha yang mengetahui POV yang dirasakan oleh ashel pun, dia sudah menduga dan sebenarnya apa yang sudah adel ceritakan juga sama saja permasalahannya.

Hanya saja dia bingung bagaimana harus membantu agar mereka bisa baikan.

"Bukannya minggu besok kamu main bareng kan sama adel?" tanya marsha.

"Pas banget timingnya" tambahnya.

"Aku nggak tau pas apa nggak momen nya, tapi ya gapapa coba aja dulu" ucap zee yang tidak ingin membuat marsha kecewa, karena kekasihnya itu sangat antusias dan ingin sahabatnya segera baikan dengan kekasihnya.

"Yaudah ntar aku kasih tau ashel deh buat nyiapin mentalnya dulu haha" ucap marsha lalu mengambil ponselnya dan segera mengabari ashel.

"Kalian ntar kemana? Biar sekalian lokasinya aku kasih tau sekalian" tambahnya yang sangat fokus dengan ponselnya.

"Berdua? Kamu juga ikut lah" ucap zee dengan senyuman manisnya, membuat marsha langsung menoleh melihat kekasihnya dan memberikan ekspresi bertanya-tanya.

Membuat zee gemas dengan sendirinya dan mencium pipi kanan dan memeluk kekasihnya itu.

"aakkkk" rintih marsha.

"Biarin, emang boleh se gemes ini? Hm??" ucap zee yang masih memeluk kekasihnya itu.

Mendengar ucapan zee membuat marsha makin salah tingkah dan melepaskan pelukannya.

"ih merah tuh pipi nya" ucap zee dengan cengengesan.

"Ihh, cepet jawab ih. Kenapa aku ikut?" tanya marsha sambil merapihkan rambutnya.

"Kita rencana Outbound gitu sih, kek menyatu dengan alam gitu. Terus aku inget kalo kamu pengen kan kaya kegiatan kek gituan, yaudah aku langsung pesenin sekalian aja" jelas zee membuat marsha makin antusias.

"Waaa mauu" ucap marsha.

"Nah kan makanya aku sempet mikir, emang bisa pas moment nya kalo kaya gini" ucap zee.

"Ntar selesai kita udah nyelesain game atau kegiatan, ashel dateng nyamperin kita" ucap marsha yang diberi anggukan oleh zee.

"Oke deh, ntar kamu sama ashel atur aja ya?" ucap zee yang diberi anggukan dan pose jempol andalan zee oleh marsha.




...




...




...




Setelah itu marsha memberitahu rencana acara zee dan adel, setelah itu mengatur rencana untuk ashel agar bisa bertemu dengan adel, perasaan yang sudah lama tidak pernah dirasakan oleh ashel setelah sekian lamanya.

"Terakhir aku ngerasa deg degan dan se hopeless waktu kita awal awal pacaran tau nggak" ucap ashel sambil melihat foto mereka berdua.

"Maaf" ucap ashel yang kemudian menangis sesenggukan mengingat mereka sudah hampir dari sebulan tidak ada komunikasi dan interaksi.

confused.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang