chapter 5

6 1 0
                                    

    Hari ini adalah hari kedua mereka berada di vila, rey, kara, Maura, dan Chandra di panggil oleh guru pengurus untuk mendiskusikan visi misi osis serta serangkaian acara tour yang akan dilaksanakan. Kara bingung melihat rey dan Maura yang terlihat malu malu dan semakn akrab dari biasanya, dan Chandra yang melihat mereka peka dengan keadaan yang terjadi walaupun sedih namun dia juga ikut senang untuk Maura.
Selama proses rapat Chandra sesekali melirik kea rah Maura, dia tau bahwa dia tidak ada kesempatan untuk mendekati Maura namun Maura yang duduk serius sangat menarik di matanya, kara yang memang fokusnya kea rah rey tanpa sengaja meliat kelakuann Chandra sektika otaknya menyusun suatu rencana jahat dengan tujuan untuk memisahkan rey dan Maura tentunya. Ketika rapat telah selesai kara pun menghampri Chandra
“ehemm” panggil kara
“chndra kan?” lanjutnya
“iya kenapa ya? “ Tanya Chandra bingung
“aku tau kau menyukai gadis itu kan “ kata kara berbisik pada Chandra dengan senyum liciknya
“kalau iya kenapa?” Tanya Chandra
“gampang, aku ingin mengajakmu berkerja sama” kata kara sambil menjauhkan dirinya yang tadimasih dalam keadaan berbisik
“untuk?”
“yah kau tau aku menyukai rey”
“dan?”
“kita akan berkerja sama untuk menghancurkan hubungan Maura dan rey” kata kara sambil tersenyum
“hahahaha, okeokee…” Chandra pun mendekatkan dirinya dan kara dan berbisik pada kara
“kau tau, rencanamu bagus,, “ katanya menggantung dan hal itu membuat senyum kara semakin lebar
“tapii.. LUPAKAN, aku tidak mau mengikuti cara rendahan dari mak lampir sepertimu” lanjut Chandra dingin dan menekan setiap kata yang di ucapkannya, setelah itu dia menjauhkan dirinya dengan kara dan tersenyum manis sebelum melangkahkan kakinya meninggalkan kara yang sedang marah itu.
Malam hai di saat semua siswa hendak kembali ke vila hujan lebat turun dan Maura tidak membawa paying yang sehatusnya sudh di siapkan. Rey yang melhat Maura ingin menerobos hujan segera memayunginya
“ perlu bantuan?”
“rey?” kata Maura kaget
“ituu ga usah terima kasih” lanjutnya
“dank au berniat mandi hujan ya?”
“ehmm ituu…”
“sudahlah, kau memang butuh bantuan” kata rey sambil menggandeng Maura
“terimakasih..” kata Maura, dan mereka pun melanjutkan perjalanan mereka. Saat sampai di sebuah mini marker Maura pun menghenntikan langkahnya “rey dudluan saja, itu aku ada keoerluan di situ” kata Maura menunjuk ke arah minimarket tersebut
“ya sudah aku duluan ya” kata rey meniggalkan Maura karena jarak mini market dan vila yang mereka tinggali lumayan dekat dan hujan mulai reda sehingga rey pun tanpa ragu meninggalkan maura sendiri.
Selesai berbelanja keperluannya Maura kembali ke vila saat ingin menyeberang jalan tanpa sengaja ada mobil yang melaju kea rah Maura disaat bersamaan Chandra yang baru kelar dari took buku kaget melihat Maura hamper tertabrak secepat mungkin dia berlari dan meraih tangan Maura dan menarik Maura ke pelukannya. Rey yang kembali karena ingin mengembalikan hp Maura yang ada padanya terdiam melihat Maura dan Chandra yang sedang berpelukan di seberang jalan di bawah gerimis hujan, dia menggepalkan tangannya geram“jadi benar kata kara dia hanya mempermainkanku” rey bimbang dan bingun bercampur marah.
“itu maura kau taka pa?” Tanya chandrapanik
“ya aku.. aku baik …thanks” kata Maura sambil tersenyum. Chandra kembali memeluk Maura dengan erat tanpa tau rey yang melihat mereka semakin yakin akan asumsinya dan perkataan kara padanya.
Setelah insiden itu Chandra mengantar Maura kembali ke vila dan rey mengikuti mereka dari belakang dengan cara sembunyi sembunyi sesampainya di depan vila
“jadi Maura kita sampai” kata Chandra menghadapkan badan Maura agar mereka saling berhadapan
“masuk, mandi, makan, dan istirahat okee..” lanjutnya
“ohh dan iya jagan bergadang .. kau tau tidur Maura..” kata chandra tersenyum
“ haha yaa aku tau., “ jawab Maura
“dan tuan bawel aku bukan anak kecil” lanjutnya sambil tersenyum dan mencubit ujung hidung Chandra gemas, dan mereka tertawa bersama
“okeeokee,, udah malam aku pulang yaa.. “ kata Chandra setelah tawanya reda
“yaa.. hati hati” setelah mengatakan itu Maura hendak melangkah meninggalkan chandra namun tanyannya di tarik oleh chandra dan chandra mencium kening Maura hangat “bye..” kata chandra dan pegi melangkah meninggalkan Maura sambil melambaikan tangannya, Maura hanya diam sambil melihat punggung chandra yang semakin menjauh dia pun hanya tersenyum kecil dan menggelengkan kepalanya saja melihat tinngkah Chandra, rey yang melihat tinggak mereka dri tadi hanya bisa menggepalkan tangannya semakin kuat yaa dia akui dia cemburu melihat itu.
.
.
.
.
.

TBC…

not mine (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang