Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kini Aran sudah berada di tengah lapangan. Ia melipat lengan kemejanya dan menyeka rambutnya ke belakang. Dulu saat ia masih bersekolah, dirinya sempat mengikuti beberapa turnamen basket mewakili sekolahnya.
"Guys ayok mulai, Pak Arannya mau nih" teriak Aldo pada teman-temannya
Tidak ada salahnya menemani anak didiknya berolahraga pikir Aran. Jam mengajarnya juga masih nanti setelah jam istirahat kedua.
Salah satu siswa yang ditunjuk sebagai wasit langsung melemparkan bolanya. Aran langsung menyambar bola basket itu. Ia membawanya sebentar lalu melemparkannya pada Aldo.
"Do sini do" teriak Indra teman kelas Aldo
Aldo melemparkan bola pada Indra, namun sayang bola berhasil diambil oleh pihak lawan. Aran yang melihat itu langsung mengejarnya. Tak membutuhkan waktu lama Aran berhasil merebut bola basket itu.
Ia melempar bola itu pada Aldo. Aran dan Indra kembali berlari ke depan ke area lawan. Aldo melemparkan bola itu pada Indra dan diterima baik oleh Indra.
"Dra sini dra kasih bapak" teriak Aran
Indra langsung melemparkan bola basketnya pada Aran. Aran langsung melakukan shooting diluar garis.
Hap
Bola basket itu masuk. Sontak semua murid yang menyaksikan itu bersorak. Termasuk Chika dan ketiga temannya yang melihat itu juga berteriak.
"Tim pacar gue masuk guys" ucap Ashel
"Aldo kan emang kapten basket sekolah, yakali ga masuk" sahut Eli
"Arka, Ayah hebat banget ya" ucap Chika yang masih setia memangku Arka
Arka menganggukkan kepalanya dan kembali menyaksikan Ayahnya yang sedang bermain basket itu.
"Udah kaya anak sama ibu nontonin bapaknya tanding anjir" ucap Olla
"La mulut Lo jaga ada anak kecil" tegur Chika
"Dih lebih parah juga mulut Lo" balas Olla
Cukup lama Aran bermain basket bersama murid-muridnya hingga banyak yang murid kelas lain dan beberapa guru yang melihat.
