⊱ 14 ⊰

3.3K 395 61
                                    

Enjoy the story and give your votes + coments!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Enjoy the story and give your votes + coments!

.

.

.






"Hanya satu malam saja, besok pagi dia akan kembali ke Seoul."

Jaemin menghela napas, dia sudah menduga hal itu tetapi ia tetap merasa bingung bagaimana harus menanggapinya. Satu-satunya perempuan yang bergabung bersama mereka dalam liburan ini sejak siang tadi membuatnya sedikit pusing, tadinya Jaemin benar-benar akan menolak jika sampai Jaehyun meminta agar perempuan itu diberi ijin untuk menginap semalam saja, karena selain tidak ada kamar kosong lain ia dan yang lainnya juga khawatir soal Jisung.

Akan tetapi bukanlah pilihan bijak jika Jaemin mengusir omega itu dengan dalih tidak ada kamar kosong. "Okay, itu artinya kau dan Taehyung akan tidur di sofa ruang tengah. Sekarang biarkan perempuan itu ikut makan malam bersama kita."

Jaehyun mengangguk dengan hela napas lega, kemudian beranjak menjauhi Jaemin untuk menemui Jiyeon yang masih mengurung diri di kamar. Perempuan itu menolak keluar sejak insiden sore tadi. Ah, mengingat itu Jaehyun jadi merasa bersalah dan juga sedih.

Permintaan penuh tangis putus asa itu terpaksa tidak Jaehyun penuhi karena memang itu hal yang sangat mustahil, resikonya sangat besar dan berbahaya. Jaehyun tidak bodoh untuk melakukan sesuatu yang bisa membahayakan nyawa seseorang, terlebih dia dan Jiyeon pun pasti terkena imbas selain korban yang terkena betrayal.

Semuanya terasa rumit karena Jiyeon masih terlalu muda untuk mengerti apa yang ia pinta, jadi ketika Jaehyun menolak dan menjelaskan dengan penuh kehati-hatian bahwa akan banyak yang tersakiti, omega itu langsung bungkam dan terlihat syok. Dia mengurung dirinya sendiri di kamar dan menolak untuk diajak bicara lagi oleh Jaehyun.

Sekarang sudah saatnya makan malam, dan seperti yang Jaemin katakan untuk mengajak Jiyeon sekalian makan malam bersama mereka. Oh, yang lain bahkan sudah berkumpul di sana dan tinggal menunggu Jaehyun dan Jiyeon saja. Jaehyun mengetuk pintu dua kali, namun setelah menunggu beberapa menit tidak kunjung mendapat sahutan akhirnya Jaehyun masuk begitu saja.

"Jiyeon, ayo ikut makan—" kalimatnya tidak tuntas lantaran terlalu terkejut, kedua matanya sampai melebar melihat apa yang terjadi. "JIYEON!" pekiknya keras yang sama sekali tidak diindahkan Jiyeon yang diam menunduk sampai helai rambut berantakannya menutupi sebagian wajah.

Jaehyun buru-buru masuk dan berlari menghampiri Jiyeon yang duduk di pojok ruangan dengan bercak darah di lengan kiri dan cutter dalam genggaman tangan kanannya. Jaehyun tidak tahu dari mana dia mendapatkan benda itu.

✔️Enduring BondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang