⊱ End ⊰

6.9K 405 49
                                    

Enjoy the story and give your votes + coments!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Enjoy the story and give your votes + coments!

.

.

.




Kepala omega yang tubuhnya didekap erat itu menengadah, teriakan sakitnya terdengar keras memenuhi ruangan, kedua tangannya tak tanggung-tanggung mencakar punggung gagah sang alpha yang sedang menaunginya. Mungkin akan banyak bekas cakaran nantinya. Akan tetapi, itu tidak sebanding dengan rasa sakit yang dirasakannya di bawah sana, dan juga di ceruk lehernya. Dia merasa baru saja dibelah paksa dan dijejali sesuatu yang keras dan besar. Rasanya sesak, penuh, sakit tidak terkira tapi tidak menampik jika ujung tumpul itu berhasil mengenai telak titik nikmatnya. Sementara lehernya tidak sesakit seperti di bagian bawah, Jisung hanya merasa panas dan perih.

Jisung pusing, sampai tidak terasa jika Jaehyun sedang menjilati airmatanya yang entah sejak kapan menetes. "Engh, k-kak..."

Rengekan Jisung malah Jaehyun anggap penyemangat, tentu saja selain desahannya yang luar biasa. Dia tidak pernah setertarik itu mendengar suara rengekan manja, tapi karena ini Park Jisung, matenya, belahan jiwanya yang moon goddes kirimkan untuknya, maka tidak perlu ditanya dua kali Jaehyun sangat menyukainya.

Perlahan Jaehyun menarik lepas gigitannya di ceruk leher Jisung, menimbulkan pekikan sakit yang segera Jaehyun redam dengan kecupan-kecupan ringan bak kupu-kupu di atas bekas gigitannya. Yeah, Jaehyun sudah menandai Jisung, mengklaim seluruh diri Jisung termasuk tubuh moleknya yang sekarang tergolek pasrah dan tidak bisa ke mana-mana menjadi miliknya.

Jisung melenguh kecil, kedua tangan yang mencengkram punggung Jaehyun dibiarkan jatuh di sisi tubuhnya. Satu dari dua pusat sakit ditubuhnya kini mereda, dan Jaehyun dengan telaten terus memberikan banyak pengalihan seperti menciumi leher hingga bahunya.

Napas Jaehyun menderu, hingga tidak sengaja menggigit kecil bahu Jisung. "Ahk!"

"Maaf, maaf.." Jaehyun memohon maaf, akan tetapi tidak berniat menjauhkan taringnya yang masih menyembul dari sekitar bahu mulus sang omega. Terlalu gemas, dia bahkan ingin sekali menorehkan banyak tanda di atas tubuh seputih susu itu. Tapi Jaehyun ingat jika itu hanya akan membuat Jisung terluka, dia harus menunggu sampai taringnya menyusut kembali.

Kedua tangan Jisung ditarik agar melingkar di lehernya, lalu dia tatap lembut wajah manis Jisung yang memerah karena efek heat. Merahnya sampai telinga. Jaehyun tersenyum ketika melihat bulu mata Jisung bergerak pelan ketika si empunya berkedip malas.

"Masih sakit?" Jisung menggelengkan kepala.

"Sedikithh. Mau cium kak~"

✔️Enduring BondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang