Prolog

1.1K 64 2
                                    

Seoul, Maret 2022

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seoul, Maret 2022

Di antara riuh dalam hiruk pikuk kesibukan para kru mengatur set di luar gedung rumah sakit yang diblok beberapa titik untuk keperluan syuting drama terbaru, Kim Bum si Aktor utama justru sibuk melarikan diri dan menjauh dari set dimana ia dan rekan yang lain melakukan syuting hari ke 4 di rumah sakit itu.

Dalam kondisi lelah, sesak dengan desakan pekerjaan yang tak memberinya waktu istirahat, memaksa ingin Kim Bum untuk menghindar sementara dari rasa antusias fans yang selalu mendukung, namun secara tak langsung terkadang juga menjadi penghambat kelancaran aktifitas dan pekerjaan Kim Bum. Karena Kim Bum harus menyisihkan beberapa waktu untuk menyapa, berfoto, bersalaman, atau memberi mereka tanda tangan.

Sejujurnya, sebagai salah satu Aktor yang dikenal sangat ramah, Kim Bum memang biasanya selalu meluangkan waktu untuk itu, sekalipun terkadang keadaan itu cukup mengganggu. Namun Kim Bum biasanya selalu menekan ego, mengingat para fans itu demikian karena mencintainya.

Lalu mengapa saat ini berbeda, karena entah mengapa Kim Bum merasa sedang tak ingin melakukannya. Ia cukup kelelahan, dan juga sangat ingin sendirian untuk sebentar.

Kemudian, solusi yang Kim Bum andalkan saat keadaan itu hampir terjadi adalah dengan melarikan diri, bersembunyi dari kejaran dan keramaian itu dengan berlari pelan ke dalam rumah sakit. Yang ia tahu, dilarang keras membuat keributan, dan juga memotret sembarangan.

Dengan gerak santai sekaligus menyamar agar pengisi rumah sakit tidak mengenalinya, Kim Bum berjalan ke arah lift, menyadari bahwa para fans itu juga mulai masuk ke dalam gedung rumah sakit. Mamaksa Kim Bum berjalan ke arah lift yang bisa menolongnya terhindar dari kejaran itu, saat dimana sang lift juga akan segera tertutup dan membawa pengisinya ke lantai atas.

Ada kemungkinan tertinggal, "Wait!!!" Kim Bum berteriak, berharap tangannya bisa mencapai pintu lift dan menghalangi untuk tertutup.

Beruntung, jemari Kim Bum berhasil berada di mulut lift, kemudian membuka otomatis pintunya dan mempersilahkan Kim Bum masuk dengan napasnya yang terengah-engah. Selain itu, Kim Bum juga tertolong, bahwa lift sangat sepi dari orang-orang yang mungkin juga menjadi heboh jika melihatnya.

Ya, mustahil untuk heboh, karena penumpang lift hanya satu orang yang sedang melipat tangan di depan dada.

Sorang wanita berjas putih panjang, dengan tanda pengenal yang dikalungkannya di leher. Berbeda dari Kim Bum yang hanya berperan sebagai Dokter untuk drama, wanita satu ini sepertinya adalah Dokter sungguhan.

Dokter dengan tubuh mungil itu sedang menunduk, mengetuk-ngetuk tumit sepatu di lantai menunggu seseorang yang berteriak itu sepenuhnya masuk ke dalam bersamanya.

Wanita itu sangat rapih dengan stelan formalnya yang modis. Kemeja biru langit yang terlihat agak kebesaran dipadukannya dengan rok hitam tiga perempat. Rambut coklat panjangnya yang bergelombang indah dibiarkannya terlepas, dan disibaknya ke belakang telinga.

THE FIXERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang