Chapter 10: Mirror

3.3K 345 6
                                    





"Yo, Lord Randall."

"Leonhart! Sudah lama sekali sejak terakhir kali kita bertemu."

Ketika kereta kuda baru saja tiba, sosok pria tinggi dengan topi fedora hitam adalah yang pertama kali menyapa. Dengan suit senada dengan topinya, pria itu lantas memeluk pria dewasa didepannya.

Vincent memberikan sambutan hangat kepada sang sahabat lama. Ia lantas mengiring beberapa orang dari Yard untuk masuk.

"Tidak ada yang berubah dari mansionmu. Ternyata sudah lama sejak aku terakhir kali menginjakkan kaki disini." Ucap Lord Randall sembari melihat sekeliling lobby mansion Leonhart.

"Ya, sudah sangat lama. Sepuluh tahun yang lalu di bulan Juli kalau aku tak salah ingat." Balas Vincent.

Yang diajak bicara mengangguk-anggukkan kepala. "Ingatanmu memang sangat tepat Earl. Saat itu kita sedang membahas penyelundupan perdagangan cerutu milik Ayahmu. Sebenarnya jika boleh jujur banyak pertanyaan yang masih memenuhi pikiranku hingga saat ini."

Vincent tersenyum, menatap tenang lawan bicaranya. "Sayang sekali kasusnya sudah dinyatakan selesai oleh pengadilan."

"Ya, saat itu aku memang terlalu lama menyimpan hipotesa hingga menjadi boomerang bagi diriku sendiri."

Topi fedoranya ia angkat, menampakkan rambut hitam yang ditata kebelakang. Jemarinya menyisir pelan surainya—sedikit merapikan bagian yang mencuat.

"Dulu aku memang melewatkan sesuatu. Tapi sekarang tak akan terulang lagi." Ucapnya dengan penuh keyakinan.

Si kepala keluarga Leonhart masih memasang senyum tenangnya kemudian membalas ucapan Lord Randall.

"Aku menyiapkan sesuatu yang menarik. Mari, ikut aku.."





Adolescence



"Jadi ini koleksi terbaru dari Market?"

Sebuah silver bullet yang terpajang di ruang kerja Vincent menjadi perhatian Randall. Si commisioner itu meraih pistol untuk ia genggam. Sedikit menimbang dengan tangganya, dan memperagakan pose menembak ke depan.

"Ini benda ilegal. Aku bisa saja menangkapmu untuk tuduhan penyelundupan senjata."

Vincent tertawa, ia membenarkan sarung tangan hitamnya yang terlipat. "Smith & Wesson 629, aku mendapatkannya dari rekanan bisnisku di Brussel. Ini tidak termasuk kategori penyelundupan karena aku mempunyai sertifikat jual belinya."

Salah seorang pelayan datang mengetuk pintu dengan membawa baki dan berjalan ke arah si commisioner Yard. Ia mengulurkan bakinya ke depan—yang segera di terima oleh Randall.

Dengan lamat ia membaca beberapa tulisan

"Jadi, dia sudah lebih dulu pergi?"

Ucapnya ketika ia selesai membaca surat yang diberikan salah seorang pelayan Leonhart tadi. Sebuah surat dengan tulisan huruf latin berisikan pesan seseorang yang pamit terlebih dahulu.

Vincent tersenyum, kakinya duduk menyilang di atas sofa di ruang kerjanya.

"Sepertinya Tuan Lucas sedang terburu-buru. Kami masih ingin menyambutnya sampai anda kemari. Tapi ia lebih memilih pulang lebih dulu dan menyelesaikan urusannya."

Secarik kertas berisikan pesan ia berikan kepada
bawahan yang setia berdiri disampingnya.

"Sementara kasus ini berjalan, aku membawa satu rekan lainnya untuk membantuku dalam penyelidikan. Dia mungkin masih seumuran anakmu, tapi kemampuannya tak bisa diremehkan." Pamer Randall.

𝓐𝓭𝓸𝓵𝓮𝓼𝓬𝓮𝓷𝓬𝓮 | Nomin Fanfiction Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang