Bab 5

694 55 0
                                    

"Keluar yuk!" ajak Felisha tiba-tiba.

"Kemana?"

"Beli ice cream di mini market depan."

Sagara menggeleng menolak. "Gak ah, nanti yang krucil-krucil pada ikut semua."

"Ya jangan bilanglah, dodol!" seru Felisha kesal. "Nanti kita beliin buat mereka waktu pulangnya."

"Jalan kaki ke mini marketnya?

"Iya. Sini situ doang. Deket kok," sahut Felisha.

"Oke, aku ambil dompet dulu di kamar." Sagara berdiri dari kursinya.

Felisha juga ikut berdiri dari kursinya. Ia mengambil dua botol minuman kaleng yang tadi mereka minum dan membuangnya ke tempat sampah tak jauh dari tempatnya berdiri. "Aku tunggu di depan," ucap Felisha setelah membuang sampah lalu ia berjalan ke bagian depan rumah Sagara.

Sagara segera melesat naik ke kamarnya untuk mengambil dompet. Setelah itu, ia segera turun dan menemui Felisha yang sudah menunggunya.

"Kakak mau kemana?" tanya Sayaka saat ia melintasi ruang tengah.

"Mau keluar bentar."

Sayaka berdiri dari duduknya. "Ikut!"

"Aku juga ikut, Kak!" seru Sofia.

Sagara menggaruk kepalanya yang tak gatal. Ia kebingungan melihat kedua Adiknya yang ingin ikut dengannya. Kemudian ia menekuk kakinya menyamakan tingginya dengan kedua Adiknya. "Kalian di rumah aja. Main sama Arga. Kasihan tuh Arga, nanti dia sendirian kalo kalian ikut Kakak." Tunjuk Sagara pada Arga yang daritadi hanya diam memandanginya. "Nanti Kakak beliin jajan buat kalian bertiga."

"Janji?" Sofia mengulurkan jari kelingking mungilnya pada Sagara.

Sagara tersenyum dan mengaitkan jari kelingkingnya pada jari kelingking Sofia. "Janji."

Setelah itu Sofia dan Sayaka kembali bermain dengan Arga sedangkan Sagara berjalan keluar rumah.

"Lama banget," omel Felisha saat melihat Sagara baru keluar.

"Dicegat dulu sama duo krucil."

Felisha terkekeh mendengar jawaban Sagara. Lalu ia berjalan bersama Sagara menuju mini market yang tak jauh dari rumah.

Perjalanan ke mini market dengan berjalan kaki memakan waktu lima menit, sesampainya di mini market, Felisha segera mengambil ice cream dan segera membayarnya. Sementara Sagara menunggu dengan duduk di kursi panjang yang ada di dalam mini market yang menghadap ke jalanan luar.

"Ice cream strawberry buat kamu." Felisha menyerahkan ice cream untuk Sagara, dan segera duduk di kursi sebelah Sagara.

"Makasih." Sagara membuka bungkus ice cream-nya lalu segera menjilatnya. Merasakan rasa manis dari vanilla dan strawberry yang meleleh di dalam mulutnya. Dibandingkan rasa yang lain, salah satu rasa ice cream favorit Sagara adalah rasa strawberry. Rasanya segar, manis dan asem tidak pernah membosankan untuknya.

"Oh ya," ucap Felisha tiba-tiba yang membuat Sagara menoleh pada Felisha. "Kamu ada ngerasa ada yang aneh gak sih sama Sika?"

"Aneh kenapa?"

"Waktu aku cerita soal yang gak mau dipegang-pegang sama Julio. Muka Sika langsung aneh."

Sagara menaikkan sebelah alisnya. "Aneh kenapa sih?" tanyanya karena tidak paham dengan perkataan Felisha.

Felisha berdecak kesal. "Kayak ada yang lain aja waktu aku bilang soal itu."

Sagara menggeleng pelan. "Perasaanmu aja kali," sahut Sagara dengan ringan. "Kalo ada apa-apa, Sika pasti cerita."

Between Love and FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang