Prolog

1.5K 132 2
                                    

Beberapa tahun yang lalu...

"Saga! Ada Felisha di bawah," teriak Sabrina dari lantai bawah.

"Saga mana denger kalo kamu teriak gitu, Bri." Ale berjalan keluar dari area dapur.

"Aku lagi nyuapin Sofia, Mas," ucap Sabrina beralasan. "Coba tolong kamu panggilin Saga di kamarnya."

Ale tersenyum memandang Felisha yang duduk di sofa ruang tengah. "Tunggu dulu ya, Om Ale panggilin Saganya dulu."

"Siap Om Ale-Ale!" balasnya dengan ceria.

Ale hanya menggelengkan kepalanya mendengar panggilan Felisha yang tidak berubah untuknya. Ia segera menaiki tangga ke atas menuju kamar Sagara. Setelah mengetuk pintu kamar anak pertamanya tapi tidak ada tanggapan, Ale langsung membuka pintu itu. Sagara yang saat ini berusia dua belas tahun, sedang tidur dengan posisi tengkurap di atas kasur menggunakan headphone di telinganya.

"Pantes aja dipanggil gak denger," gumam Ale sembari berjalan mendekati Sagara. Ia melepaskan headphone Sagara membuat anaknya sedikit terkejut.

"Ayah ngapain di kamar aku?" tanya Sagara heran.

"Daritadi dipanggilin Bunda gak nyaut-nyaut," jawab Ale. "Ada Felisha di bawah."

Sagara segera mengambil posisi duduk di kasur. "Felisha sendirian?" tanyanya.

"Iya. Tante Hani sama Om Ferdi lagi bawa Arga ke rumah sakit. Jadi Felisha dititipin di sini," jawab Ale. "Ayo turun!"

Setelah itu Sagara mengikuti Ale untuk turun ke lantai bawah.

"Itu Sagaranya," ucap Sabrina saat melihat Sagara diujung tangga. "Ada Felisha, Kak."

"Main di taman belakang aja yuk!" ajak Sagara yang diangguki oleh Felisha.

"Aku mau berenang. Tapi gak bawa baju renang," ucao Felisha pada Sagara.

"Ada kok baju renang seukuran Felisha di sini. Kalo mau, Felisha pake aja," ucap Sabrina menimpali.

Felisha memandang Sabrina dengan mata berbinar. "Makasih, Tante Sabrina."

"Sama-sama."

***

"Ada apa ya rame-rame di depan?" tanya Felisha yang duduk di tepi kolam dengan kedua kaki masuk ke dalam kolam.

Sagara yang masih di bawah air langsung memunculkan kepalanya dan menyemburkan air dari mulutnya. "Kamu bilang apa?"

"Di depan ada rame-rame," ulang Felisha. "Apa mungkin Mama sama Papaku udah dateng?" gumamnya.

Sagara mengedikkan bahunya. "Mungkin."

Lalu tak lama Sabrina datang dengan menggendong Sofia. Di belakang Sabrina ada Sika yang sedang tersenyum lebar.

"Kak Saga!" panggil Sika dengan riang.

"Haduh, ada dia lagi," keluh Felisha pelan.

***

Between Love and FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang