✿Chapter 10✿

42 6 0
                                    

Haeso duduk termenung, ia bingung harus bagaimana menyatukan adiknya yang keras kepala itu, gadis itu menitikan airmatanya saat mengingat kejadian beberapa menit yang lalu.

Taehyung, pria itu sekarang tengah mencari haera, ia ingin meminta penjelasan atas kejadian tadi malam, namun tiba-tiba haera datang di hadapan suaminya tersebut.

"Apa? " Tanya haera ketus.

"Jawab dengan jujur apa tadi malam itu adalah kau? " Hardik taehyung.

"Jelas kekasihmu" Jawabnya.

"Jangan permainankan aku haera~ya" Lirih taehyung.

"Lepaskan! " Ucap haera menepis gengaman tangan taehyung.

"Jangan pernah temui aku lagi mulai saat ini aku bukan istrimu! " Cecar haera lalu pergi.

"Baik, surat perceraian akan segera tiba dikamar kita malam ini" Teriak taehyung saat melihat haera berlalu pergi meninggalkanya.

Haera berlari keluar dari gerbang barak, langkahnya sekarang menuju hutan, ia ingin mencari ketenangan sejenak.

Jimin, pria itu sekarang melangkah kearah aula kerajaan, menemui sang kaisar yoon yang tengah duduk sembari menyesap teh kerajaan.

"Yang Mulia, kaisar park telah tiba! " Ucap namjoon.

"Persilahkan untuk masuk" Perintah yoongi.

"Yang mulia Min Yoongi saya datang" Sapa jimin membungkuk.

"Ada apa datang kemari kaisar park? " Tanya yoongi.

"Hamba kesini untuk melamar putri haeso kaisar yoon! " Jawab jimin membuat Kaisar yoon berdiri lalu bertepuk tangan.

"Baik, saya Terima lamaran itu kaisar park" Ucapnya sumringah.

"Terimakasih paduka kaisar yoon"

Haera terus berlari menyusuri hutan lebat itu, gadis itu terus saja meneteskan air matanya saat mendengar kata-kata dari taehyung yang bersedia menceraikannya.

Taehyung sendiri, pria itu sedang menunggu haera datang dikamarnya namun lagi dan lagi bukan haera yang datang, melainkan beberapa dayang datang bergantian.

"Gadis itu kenapa lama sekali, apa dia takut aku ceraikan? Tidak, tidak bisa seperti ini, dia harus mau menerima perceraian ini, supaya aku bisa bersama haeso, celaka jika dia tidak mau, aku harus mencarinya" Ucapnya sekarang berjalan keluar dari kamar pengantinnya.

Haera duduk ditepi danau, gadis itu memandang gelapnya langit, seakan mencurahkan segala beban dengan semesta, menutup kedua matanya dengan rapat lalu menghembus udara yang begitu sangat menusuk didalam dadanya.

"Apa? Menikah? " Ucap haeso terkejut.

"Iya putriku, kau harus mau menikah dengan kaisar park lagian kaisar park juga sangat baik untukmmu, selain tampan juga kaya raya" Ucap permaisuri pertama.

"Bagimana jika aku tidak mau? " Hardik haeso marah.

"Apa kau masih mencintai jenderal miskin itu? Kau tidak ingin disebut perebut suami orang bukan? Maka turuti kata-kata eomma, kau tak kasihan dengan adikmu huh? Haera belum bisa menerima pernikahan tersebut dan sekarang kau tidak ingin menikah dengan kaisar park"

"Baik, baik aku menerimanya hiks"  Ucapnya berlinang air mata.

Taehyung menyerahkan surat cerai tepat dihadapan haera, gadis itu menatap sang suami dengan lekat, air matanya belum mereda sedari tadi.

"Kau yakin ingin menceraikan ku? " Tanya haera lemas.

"Tentu, sesuai dengan permintaanmu tadi dan terimalah ini, aku harus cepat kembali untuk haeso karena  haeso lah cintaku" Ucapnya tanpa dosa.

Haera mengengam erat surat cerai itu dengan kuat, kertas yang semula utuh sekarang menjadi rusak, hatinya benar-benar dirobek oleh pria didepanya, lebih tepat suaminya itu.

"Setelah ini jangan temui aku lagi" Ucapnya sekarang terjun kearah danau.

Taehyung, pria itu terkejut ia bingung harus berbuat apa, selang beberapa menit taehyung ikut terjun dan mencoba menyelamatkan heara.

Taehyung meraih pinggang ramping gadis itu, membawanya kedekapanya, haera membuka matanya dengan lebar, pandangan didalam air sangat lah jernih saat menatap wajah taehyung, apakah taehyung yang akan menyelamatkan nya atau justru akan mempermudah proses kematianya pikirnya mengebu.

Taehyung masih setia mendekap tubuh istrinya itu agar tak terbawa arus, keliatan sekali bahwa danau tersebut sangalah dalam, Tiba-tiba pandangan taehyung berubah menjadi haeso, iya didalam dekapanya bukanlah haera melainkan haeso, taehyung tersenyum bahagia lalu mempererat dekapanya.

Taehyung memandang wajah haera dengan sangat bahagia, haera sendiri gugup dipandang oleh suaminya dengan tatapan tulus seperti itu.

Lalu tiba-tiba taehyung mendaratkan ciumannya tepat dibibir haera, haera diam, ia membuka matanya dan menatap wajah suaminya yang tengah menikmati bibirnya, namun menit kemudian taehyung mengucapkan nama haeso yang membuat haera diam mematung, dan segera mendorong tubuh taehyung lalu muncul diatas permukaan danau.

"Aku membencimu" Teriak haera berlinang air mata.

"Apa salahku? " Tanya taehyung tak mengerti.

"Seharusnya aku tidak menikah denganmu taehyung~ahh, kenapa kau menyeret ku dalam masalah sebesar ini? " Hardik haera menunjuk kearah taehyung..

"Aku yang seharusnya marah terhadap mu haera~ya, kenapa kau membohongi ku? Aku tau kau sangat membenci ku tapi tidak dengan cara seperti ini"

Plakkk

Satu tamparan keras mendarat dipipi taehyung, darah segar keluar dari sudut bibirnya, taehyung menipis kan bibirnya meringis saat rasa sakit itu sangat terasa sekali dipipinya.

Taehyung dengan geram menarik tengkuk gadis itu lalu menciumnya dengan sangat rakus, haera memukul bahu suaminya saat kehabisan pasokan oksigen.

Haeso, gadis itu duduk ditanah saat menyaksikan adegan yang sangat menyakitkan bagi dirinya, haeso sengaja mengikuti langkah taehyung hingga tapat di danau, haeso juga mendengar saat namanya terucap dari bibir mantan kekasihnya tersebut.

"Ayo cepat keluar! " Perintah taehyung namun haera diam saja.

"Cepat keluar nanti kau kedinginan" Ucapnya lagi.

"Berhenti berpura-pura baik taehyung~ahh" Balasnya menepis uluran tangan suaminya.

"Naik kepunggungku, meskipun kau sangat membenciku aku masih sah menjadi suami mu, kau tanggungjawab ku" Ucapnya membuat haera lagi dan lagi mematung.

"Kau menunggu apa? Naik atau tidak jika tidak tidurlah disini saja, aku pulang sendiri, lebih bagus agar aku bisa menemui haeso" Ucapnya frontal membuat haera melototkan mata lebarnya lalu menendang punggung suaminya.

"Kau! " Teriak taehyung.

"Aku tidak butuh bantuanmu, aku bisa pulang sendiri" Cecarnya lalu berjalan lebih dulu.

"Baik, jika sampai tersesat jangan cari aku" Teriak taehyung kesal.

                                               TBC                                                     

Esternal Love (영원한 사랑) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang