Chapter 9: Terbangun di Dunia Baru

1 0 0
                                    

Rasa sesak dan pusing masih bersarang ditubuhku. Meski penglihatanku masih samar-samar aku tetap berusaha untuk bangun. Namun begitu aku menggerakkan tangan kananku aku merasakan sakit yang sangat luar biasa. Sial aku lupa kalau Valerie mematahkan tanganku tadi. Tunggu sebentar apa mereka berhasil mengubah masa lalu? Dengan segera aku pun bangkit dari kamar tidurku dan langsung membuka jendela. Aku melihat diluar banyak kendaraan bermotor berlalu-lalang. Orang-orang pun melakukan aktifitas masing-masing tanpa ada gangguan sedikitpun. Lalu suara itu berhasil mengalihkan perhatianku. Pintu yang sedang diketuk itu segera aku buka. Terlihat disana wanita berkuncir kuda dan kacamata menatapku dengan penuh rasa maaf.

" Jadi kau sudah kembali ya, maaf ya kala itu aku mematahkan tanganmu."

Ia kemudian mengompres tanganku.

" Valerie, apa itu kau?"

" Ini aku Reiza, selamat kau berhasil mengubahnya."

Tanpa aku sadari air mataku mulai menetes. Aku berhasil. Ia kemudian mengantarku ke rumah sakit terdekat untuk segera merawat lukaku ini. Dalam perjalanan ia banyak bercerita tentang apa saja yang sudah terjadi setelah aku meyakinkan dirinya untuk memperbaiki apa yang sudah dirubah dan menghancurkan mesin waktu tersebut. Bersama Pak Shodiqin ia melakukan petualangan dan memperbaiki semua perubahan. Dan seiring berjalannya waktu ia mulai berbaikan kembali dengan diriku yang masih muda. Ia kemudian melakukan kalkulasi dan memperkirakan kalau aku akan kembali pada masa ini dengan kondisi patah tulang. Ia terus menunggu selama kurang lebih 10 tahun. Ya sama seperti teoriku, kematian takkan bisa berubah walau kau berhasil mengubah masa lalu. Pak Shodiqin meninggal karena penyakit tuanya, sebelum meninggal ia pun sempat mendirikan sebuah universitas yang salah satu pengajarnya adalah Valerie. Semua orang yang mati karena bom itu juga tetap mati di waktu itu. Hanya saja mereka mati karena tsunami yang menghempaskan pulau tersebut. Berat rasanya memang tidak bisa menyelamatkan mereka dari kematian tersebut. Namun setidaknya mereka mati dalam kondisi merdeka. Aku terus berdoa agar mereka semua tenang di alam sana. Setelah selesai menerima perawatan Valerie langsung mengantarku ke kantor. Ya tepat sekali, kantor detektif swasta yang aku dirikan tetap ada ternyata. Gedung ini tak berubah banyak, aku cukup sedih ketika melihat sekumpulan foto yang ada di bagian resepsionis ini. Ya inilah mereka yang gugur ketika menjalankan tugas, Angger termasuk salah satunya. Ia gugur ketika menjalankan tugas untuk menyelidiki komplotan pengedar narkoba terbesar se-asia ini. Semoga kau tenang di alam sana kawan.

" Ya sudah kalau begitu, aku harus menjemput suamiku di bandara."

" Suami? Apa kau sudah menikah?"

" Tentu saja, ah benar juga ingatanmu kan tertumpuk karena kaulah yang menyebabkan dunia ini berubah."

Jadi ia sudah menikah ya. Ya sudahlah kalau begitu. Setidaknya aku masih menjadi sahabat terbaiknya. Tak lama berselang pintu ruanganku diketuk. Lalu dua gadis berusia sekitar 20 tahunan masuk. Airi? Bagaimana bisa gadis ini bisa berada dikantorku? Dan juga Valerie kloning? Seharusnya kan ia tidak pernah ada kalau memang benar aku berhasil mengubah masa lalu.

" Jujur saja aku masih sangat bingung ketika melihat gadis ini. Bagaimana bisa ia sangat mirip denganku? Ya sudahlah aku pergi dulu ya. Sampai jumpa Val, Airi."

Dua gadis tersebut langsung saja menyodoriku dengan tumpukan berkas-berkas yang artinya aku harus segera bekerja walaupun tanganku patah. Valencia Agatha, itulah nama yang tertera di dadanya. Bahkan nama panggilannya pun sama. Memang sepertinya aku ditakdirkan bertemu dengan orang ini bagaimanapun caranya. Ya dunia ini memang penuh dengan misteri, sampai sekarang pun aku masih tidak paham.

Setelah menyelesaikan pekerjaanku dan menyingkirkan semua berkas-berkas itu, aku mulai tertegun dan tenggelam dalam pikiranku. Masa lalu hanya ada sebagai sebuah cermin kecil. Kau tak perlu melihatnya terlalu banyak, melihat sedikit saja sudah cukup. Dan untuk masa sekarang kau harus melakukan semua hal dengan sepenuh hati, jangan setengah-setengah. Apapun yang kau lakukan yakinilah hal tersebut jangan pernah ragu. Namun jangan lupa juga untuk menatap luasnya masa depan agar kau tak pernah menyesal akan apa yang sudah kau lakukan dimasa sekarang.

Esok Yang Lebih BaikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang