Kencan - Shanks

941 77 7
                                    

Saat ini seharusnya tempat dimana Y/N kerja sudah waktunya jam pulang tetapi karna masih ada dokumen yang belum ia kerjakan itu membuat dirinya pulang terlambat beberapa menit dari yang seharusnya

"Y/N mau kubantu?" - tanya salah satu teman kerja Y/N

"Tidak perlu ini hanya sedikit aku bisa menyelesaikannya sendiri"

"Baiklah jangan pulang terlalu lama Y/N kau bisa sakit"

Saat Y/N keluar dari lift ia melihat sosok pria besurai merah. Yah itu adalah teman Y/N yang sangat dekat. Hanya saja melihat waktu pulang Y/N yang tertinggal beberapa menit bagaimana mungkin shanks masih berada di lantai dasar.

"Y/N apa kau mau pulang bersamaku?" - Tanya nya pada Y/N

"Tentu shanks" - jawabku singkat

Mereka menuju pintu keluar kantor dan berjalan menuju arah halte bus

"Shanks apa kau tadi menungguku?"

"Tidak aku juga baru keluar itu saja"

"Hemm baiklah"

Beberapa langkah kemudian mereka sudah jauh meninggalkan tempat kerja dan sampai di halte bus. Menunggu beberapa menit sampai bus menuju arah tempat tinggalmu datang.

"Hei shanks kenapa kau masih belum menikah padahal umurmu sudah cukup untuk menikah, oh atau jangan-jangan karena tidak ada yang mau menikah dengammu yah?" - tanyaku pada shanks yang sedari tadi berdiam diri

"Bodoh, tentu saja ada yang mau denganku kau pikir aku ini akan lajang seumur hidup" - balasnya padaku

"Kau bilang ada yang mau denganmu? Kalau begitu kenapa aku tidak pernah melihatmu dekat dengan wanita selain diriku" - otakku kini mulai penuh dengan pertanyaan padanya seperti 'apa memang ada yang mau menikah dengannya bahkan mendengar ada wanita menyukainya saja tidak pernah sama sekali'

"Itu karna aku tidak mau dekat dengan wanita lain selain dirimu Y/N" - shanks membalasnya dengan tersenyum padaku

"Apa yang kau maksud aku tidak mengerti sama sekali"

"Pikirkan saja sendiri, bus nya sudah datang ayok segera naik atau kau ingin duduk di halte bus sampai besok?" - ucap shanks saat bus berhenti di hadapan kami

Shanks dan Y/N memasuki bus tersebut ini karna tempat tinggal shanks dekat denganmu. Kalian mencari tempat duduk yang menurutmu nyaman. Bus pun berhenti di halte pemberhentianmu kau dan shanks menuruni bus dan berjalan menuju apartmentmu.

Sepanjang perjalanan menuju apartementmu kau hanya memikirkan apa yang dikatan shanks tentang 'karna aku tidak mau dekat dengan wanita lain selain dirimu Y/N' hanya karena memikirkan itu Y/N tidak melihat jalan didepannya dan dia terjatuh dari tangga. Tangga itu memang tidak terlalu tinggi tapi cukup membuat Y/N syok

Shanks yang mendengar suara benturan keras di belakangnya dengan cepat melihat kebelakang untuk mengetahui apa yang terjadi dan yang dia lihat adalah Y/N yang terjatuh lalu menghampirimu.

"Apa yang terjadi? Bagaimana bisa kau sampai terjantuh padahal ini adalah jalan yang sering kau lalui. Apa kau masih bisa berjalan sampai ke apartement?" - pertanyaan shanks yang melihatmu khawatir kalau kau sedang sakit

Y/N yang merasa shanks khawatir melihat dirinya yang sedang terjatuh mencoba meyakinkan shanks bahwa itu hal yang tidak perlu di khawatirkan dan mencoba untuk membangkitkan dirinya

"Tidak bukan apa-apa aku hanya tidak fokus tadi dan aku masih bisa berjalan sampai ke apart-" perkataannya terhenti saat Y/N kembali terjatuh dengan shanks yang ada di depannya

"Mau ku gendong?" - tanyanya padaku

"Apa kau tidak keberatan shanks? Bagaimana jika kau kelelahan? Tidak apa aku akan mencoba berdiri lalu berjalan sendiri ke-" perkataanku terhenti lagi saat shanks membelakangiku dengan posisi berjongkok.

"Apa yang sedang kau lakukan?" - tanyaku yang masih heran pada shanks

"Aku akan menggendongmu. Apa lagi yang kau tunggu? Cepat naik atau kutinggal nanti" - ancamnya

"Iya iya aku naik"

Aku melingkarkan lenganku di leher shanks dan menengelamkan kepalaku di bahunya.

Meski aku sudah berteman lama dengan shanks tapi ini baru pertama kali aku di gendong olehnya dan itu membuatku malu saat shanks memegang pahaku agar aku tak terjatuh.
Meski ada kain yang menghalang tapi itu tetap membuatku merasakan telapak tangannya di pahaku ini benar-benar membuatku malu

"Y/N menurutmu dimana tempat yang bagus untuk berkencan?" - tanyanya yang membuat keadaan hening menjadi hilang

"Taman bermain tentu saja, disana ada banyak wahana yang bisa di coba berdua" - balas untuk pertanyaan shanks

"Baiklah aku akan mengajaknya ke taman bermain"

"Tapi itu tergantung dengan orang yang akan kau ajak, misalnya saja jika dia menyukai ikan maka kau harus mengajaknya ke aquarium atau jika dia menyukai bunga kau bisa mengajaknya ke taman"

"Tidak aku akan tetap memilih taman bermain" - ucapnya

"Ehh kenapa?" - tanyaku bingung pada perkataan shanks 'apa benar dia tau apa yang benar-benar diinginkan orang yang akan diajak shanks kencan?' begitulah pikirku

"Tentu saja karna kau sangat suka permainan"

"Aku? Apa hubungannya denganku?" - kini otaknya dipenuhi berbagai pertanyaan untuk shanks

"Karna seseorang yang akan ku ajak kencan adalah kau Y/N" - shanks mengucapkan itu sambil tersenyum

"Apa? Kita bahkan tidak pernah jadian mana bisa langsung kencan"

"Masalah jadian atau belumnya kita lakukan saja besok"

"Memangnya bisa begitu?" - tanyaku

Pertanyaan Y/N tidak dijawab oleh shanks karna mereka sudah berada di depan pintu apartemen milik Y/N
Lalu shanks menurunkan Y/N dan berdiri dihadapannya mengeluarkan kotak berwarna merah yang di dalamnya berisi cincin.
Shanks memasangkan cincin tersebut dipergelangan jari manis milik Y/N

"Aku mencintaimu Y/N" - ucapnya dan tersenyum

"Heh? Kau sedang latihan untuk menembak orang yang kau sukai?" - tanyaku yang bingung pada ucapan shanks

Shanks yang mendengar itu merasa marah karna Y/N pikir dirinya sedang latihan untuk menambak orang lain

"Aku tidak sedang latihan tapi aku benar-benar menembakmu Y/N"

"Jadi kau sedang menembakku? Kau yakin?" - tanyaku yang tidak mengerti

"Iya tentu saja, jadi apa jawabanmu? Apa kau akan menolakku?" - tanya shanks

"Baiklah aku menerimamu" - ucapku setelah memahami perkataan shanks

Aku terkejut saat shanks mencium bibirku dan memasukan lidahnya kedalam mulutku, dia juga memelukku seakan tak ingin aku pergi untuk beberapa saat. Beberapa menit kemudian ia melepaskan pelukannya padaku dan berkata

"Jangan lupa besok kita ada kencan! Dah sampai bertemu besok" - shanks yang tersenyum lalu pergi meninggalkan pintu apartemenku

Aku tidak membalasnya karna saat ini detak jantungku tidak teratur bahkan serasa akan keluar dari tubuhnya karna tinggah laku shanks yang menciumnya dengan tiba-tiba

Arghh gila jantungku tidak bisa berhenti berdetak secara acak

ONE PIECE X READER'S || ONE-SHOT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang