Keep Trying

255 42 36
                                    

    Semua terbagi begitu rata,itulah yang dipikirkan ale,layaknya keadilan memang benar-benar diterapkan oleh yang maha kuasa,siapa yang tidak memandang seorang aleisha dengan iri dan damba seolah apapun yang ia mau akan didapatkannya

    Bersyukur?tentu saja ale akan mensyukuri apapun yang dimilikinya termasuk opini baik yang dilontarkan orang-orang sekitarnya,namun tak menutup pula keinginannya untuk berteriak bahwa hidupnya tak sesempurna itu,tak seindah itu dan tak semudah itu

Dan semuannya berawal dari perselingkuhan sang ayah kala itu dan ibunya yang tidak bisa mentolerir hal tersebut.

Begitu banyaknya lika-liku kehidupan,hingga sekarang dirinya dihadapkan lagi dengan seseorang yang dikehendakinya namun entah akan berhasil atau tidak

abigail bagas william.

"aku menyukaimu"

Seolah hawa segar disekitar taman ini meresap kerelungnya,abigail tersenyum jenaka

"tentu saja aku tau sha"

"tapi tidak untuk sampai tahap pembodohan"

Ale menoleh berusaha menatap kelamnya mata bigail yang terlihat agak membola terkejut

"jika kau menganggap hal ini akan menyenangkan kedepannya karna melibatkanku dalam permainanmu maka kau salah besar tuan william"

Mengerjap berkali-kali bigail senantiasa menajamkan telinga serta matanya menilisik sosok didepannya,ini benar aleisha nya kan?

"aku tau kau bukan anak yang begitu penurutnya akan perihal hal bisnis kolot semacam ini,namun kau juga tidak bodoh untuk tau bahwa kinara larasati adalah sahabat baikku"

Membuang pandangan segera lantaran jengah aleisha meneruskan dengan tajam

"jadi hentikan semua dramamu disini!"

"kalau aku tidak mau,kau mau apa?"

Ale terkejut ketika kembali menatap bigail dan menemukan ekspresi datar dan tatapannya yang menghunus tepat pada dirinya

"sekarang giliranku kan?"

Tidak,itu bukan pertanyaan karna abigail akan terus melanjutkan meski tanpa persetujuan ale

"yang pertama,ya memang benar aku tidak menyukai hal perjodohan konyol seperti ini,tapi apa salahnya aku membantu ayahku saat memang diperlukan kan?"

Ale mengernyit

"yang kedua,kau juga akan diuntungkan nona ainsley,karna jelas kau menyukaiku"

"dan yang ketiga aku tidak ada hubungan sejenis apapun yang kau dan kakakmu maksud dengan teman baik mu itu"

Terkesima lantaran untuk pertama kalinya abigail berbicara panjang lebar tetap tak menuntaskan hasrat ale untuk menuntut kejelasan

"lalu bagaimana denganmu?kau tidak menyukaiku dan aku tidak mau menjalaninya bersamamu hanya untuk menyenangkan daddyku huh?"

Ale bersmirk

"dan kau salah besar jika menilaiku anak penurut sepertimu tuan william"

Ale lekas beranjak ingin meninggalkan suasana yang entah mengapa terus-terusan membuat dadanya serasa terhimpit itu sebelum ia ingat sesuatu dan kembali menoleh sambil menunjuk dada abigail

"dan ya,memang kau belum punya hubungan apapun dengan sahabatku karna belum ada yang berani memulai kan,jadi tolong jangan sakiti kinara!"

Bergegas melanjutkan langkah ale seolah menemukan jalan keluar untuk sesaknya saat menemukan presensi aiden melangkah menghampirinya,sebelum suara abigail menghentikan langkah aiden yang memaku ditempat

UNSTOPABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang