Part 41

904 43 4
                                    

Happy reading
.
.
.
....

Janlup votment sekaligus tandain typo nya ya, thanks:)

"Ar?"

"Kenapa kok belum tidur?"

"Masa? Tapi aku jujur kok. Selain Kamu ga ada yang bisa nempatin tahta tertinggi di hati Aku"

"Iya beneran!"

"Denger ya Ar... Sejauh apa pun Aku melangkah tempat berpulang nya pasti Kamu"

"Kadang sih Aku mikir kita itu cuman sepasang luka yang di musuhi sama takdir"

"Ya iya... Emang sama Kamu itu sakit nya ga ngotak tapi ya gimana takdir Aku itu ya Kamu Ar"

"Gimana pun nanti ke depan nya tempat pulang Aku ya tetap Kamu, Ga percaya? Liat aja nanti"

"Semoga Baby kita twins ya Mas!"

"Aku kayak nya lebih suka manggil Kamu Mas deh"

"Sayaaaang... Hp ku Kamu taro di mana?"

"Mandi dulu gih! Daddy bau acem"

"Tuh kan bener! Kayak nya anak kita kembar deh Ar"

"Iya Sayang... Anak kita kembar". Lirih Ares tersenyum lirih melihat Ria yang terbaring lemah di Brankar nya dengan berbagai macam alat medis yang melekat di tubuh nya

"Maka nya Kamu bangun ya, Kamu ga mau kan Arvel sama Axa sedih?"

"Kata Hans, Kamu capek banget maka nya tidur"

"Boleh kok Kamu tidur tapi jangan lupa bangun ya... Ada Aku Arvel sama Axa yang nungguin Kamu di sini"

"Kamu boleh benci Aku tapi ga gini cara nya Yang, hiks..."

Sudah lah! Sekuat apa pun dia menahan diri tetap saja semua nya akan sia sia jika berhadapan langsung dengan istri kecil nya ini

"Terima kasih hiks... Udah bertahan sejauh ini berkat Kamu Arvel dan Axa lahir ke dunia"

"Maaf..."

"Maaf"

"Maaf hiks... Maaf untuk semua nya"

Ares tak tau lagi ingin mengucapkan apa selain kata maaf itu sendiri, sudah terlalu banyak dosa yang dia lakukan pada istri nya ini

Apa kah sesakit itu untuk mereka kembali bersama?

Terkadang Ares mengiyakan kalimat yang pernah Ria lontarkan pada nya dulu,
"Kadang sih Aku mikir kita itu cuman sepasang luka yang di musuhi sama takdir"

Ria sendiri bahkan merasa sampai sesulit itu mereka untuk bersatu, bahkan saking sulit nya Ares merasa jika mereka memang tak pernah di takdir kan untuk bersama

Tapi aneh nya, sejauh apa pun mereka terpisah pasti nanti nya akan bertemu kembali. Sekali lagi Ria benar mengenai takdir mereka, sejauh dan selama apa pun kedua nya terpisah tempat berpulang nya tetap lah orang yang sama

Tapi satu hal yang harus Ares ingat di dalam cerita ini dia lah sang Antagonis yang sesungguh nya.

Dia selalu berpikir untuk meninggal kan namun hati nya tak pernah rela melakukan hal itu, terlebih saat dia tau seberapa besar kasih sayang yang Ria miliki untuk diri nya

Sebenci apa pun Ria pada nya, wanita itu tetap saja memaafkan kelakuan tak manusiawi nya itu. Tanpa sadar Ria selalu menabur garam di atas luka yang masih menganga lebar di hati nya

Pantas saja dunia selalu memusuhi kebersamaan mereka:)

Dia selalu mengatakan bahwa dia mencintai dan sangat menyesal kala istri cantik nya itu pergi meninggalkan nya seorang diri tapi apakah pernah Ares memikirkan perasaan Ria yang selalu memaafkan nya walaupun kesalahan nya sudah di luar batas ambang kesabaran manusia?

Tak pernah kah dia terpikir kan bagaimana sakit nya Ria saat memaaf kan semua kesalahan nya yang tentu nya tak pernah kecil itu?

Kenapa dia baru sadar sekarang?

Agam benar, dia memang pria brengsek jangan kan untuk meminta maaf. Melirik wajah Ria saja dia tak pantas!

Tapi bagaimana lagi?

Ini bukan lah kehendak nya, semua yang dia lakukan sudah di atur oleh yang di atas atau bahkan seseorang? Ah Ares tak mementingkan hal itu yang terpenting sekarang kesembuhan Ria dan kebahagiaan anak anak nya

Memang Arvel dan Axa belum bisa menerima kehadiran nya tetapi Ares tak akan pernah menyerah. Sudah cukup! Kali ini tidak lagi dia akan menulis kisah nya sendiri

Apa pun yang terjadi dia akan berusaha mencapai akhir yang bahagia bagi nya juga keluarga nya, mengenai urusan ketiga pria dan Samuel yang ternyata adalah adik dari Mama mertua nya, tidak tau kandung atau tidak yang penting adik dari Xania

Tapi yang Ares heran kan ternyata usia Samuel tak jauh berbeda dari nya dan istri nya, 28 tahun. Cukup muda bukan?

Sudah lah. Yang penting urusan nya dan ke 4 pria bajingan itu sudah selesai kini tak akan ada lagi yang akan menganggu nya dan istri nya serta anak anak nya

Ahh anak anak nya, Ares yakin kedua junior nya itu tengah sibuk bermain bersama dengan keluarga besar nya. Mengenai Arvel Ares tak terlalu khawatir tapi Axa? Ah anak gadis nya itu benar benar duplikat dari Ria, mulai dari sifat, tingkah, dan isi kepala nya semua benar benar cetakan Ria beruntung wajah nya ada sedikit kemiripan dengan Ares

Axa memang berbeda, di kala anak seusia nya fokus bermain dia malah fokus melatih diri agar bisa menyamai kemampuan ibu nya. Sedangkan Kakak nya Arvel, duplikat Ares yang satu itu benar benar mewarisi semua yang Ares punya bahkan mungkin saat dewasa prilaku nya tak ubah seperti Ares sekarang

Tapi tenang saja... Arvel ini versi Ares yang sudah di upgrade jadi dia akan tumbuh menjadi pria yang baik tidak akan menjadi seperti Ayah nya yang bajingan ini

Sejauh ini pun hanya Arvel yang berusaha menerima kehadiran nya sedangkan Axa sama sekali tak memperdulikan diri nya, bahkan dapat Ares lihat jika di kedua bola mata tajam nya Axa menyimpan rasa sakit yang begitu besar

Entah lah, seperti nya mulai saat ini dia harus berhati hati dengan rubah kecil itu. Ares merasa jika Axa menyimpan dendam yang begitu besar pada nya

Dia sadar jika Putri kecil nya itu berbeda, bahkan dari Arvel tingkat kejeniusan yang Axa miliki jauh lebih tinggi namun ada satu sifat yang membuat Ares merasa bangga yaitu Axa menuruni mulut pedas asal ceplos nya

Dia yakin kedua anak nya kelak akan menjadi orang yang sukses sama seperti diri nya juga Ria. Ahh Ares tidak sabar untuk itu...

Untuk sekarang dia akan fokus pada pengobatan istrinya terlebih dahulu, selama apa pun itu dia akan tetap menunggu dan bertahan di sisi istri nya

Ares berjanji.

Jika memang takdir selalu memusuhi kebersamaan mereka maka dengan senang hati dia akan melawan takdir itu bersama istri cantik nya ini

Ares tak akan mengulangi kesalahan yang sama, camkan itu.

Jika iya kembali menorehkan luka pada istri nya maka di hari itu juga dia sendiri yang akan melepaskan Ria untuk selama lama nya

Itu lah janji nya di dalam hati.

'Tapi Ar... Apa Kamu yakin Aku bakal bertahan selama itu?'

Tertanda
#TypoGirl

U'RE MINE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang