11 - Kesalahan

176 35 2
                                    

"Ama... Aya belum pulang juga ?" Tanya Dean pada Mel yang sibuk membersihkan dapur.

Malam ini sudah pukul 8, dan Fenly masih belum pulang kerumah. Hal itu membuat Triplets merasa sedih karna harus menunda untuk bermain dengan Fenly.

"Belum sayang... mungkin Aya kena macet di jalan..." ujar Mel mencoba menghibur anak anak nya

"Huft... padahal Juan udah gak sabar main sama Aya" ujar Juan

"Sudah jam 8... kalian tidur gih... besok kan masih sekolah" ujar Mel mengalihkan pembicaraan

"Huft... okey... good night Ama... nanti kalo Aya udah sampai, bilangin ya... kalo kita kangen Aya" ujar Dean dengan senyum manisnya

"Iya Ama bilang Aya ya..." ujar Juan

"Iya... yaudah sana tidur" perintah Mel lalu mereka berlari ke kamar mereka, tapi tidak dengan Sian.

Anak itu hanya diam sedari tadi, entah apa yang ada di pikirannya. Tapi Sian adalah yang paling murung diantara saudara saudara kembarnya. Karna memang Sian-lah yang paling dekat dengan Fenly.

Usai membersihkan dapur, Mel memilih keluar untuk membeli bahan makanan. Sebab dari kemarin dia tak memilik waktu luang untuk berbelanja. Dengan sangat terpaksa Mel meninggalkan triplets yang sudah tidur untuk pergi ke super market. Mengunci pintu lalu segara pergi

.

Fenly, laki laki itu masih memikirkan perkataan Shandy. Dia bingung apa yang harus dia lakukan.

"Huft... maybe i should ask her" gumam Fenly lalu mulai membereskan barang barangnya.

Seakan alam menyetujuinya, malam ini jalan pulang sangat lancar. Tidak macet sama sekali, dan itu dapat mempercepat waktu Fenly untuk pulang.

Tepat pukul 20.30 Fenly sampai dirumahnya. Menekan Bel berulang ulang kali, namun tak kunjung dibuka. Sampai sebuah kunci yang masih tersangkut di lubang kunci menyadarkannya.

Mel lupa untuk menyabut kuncinya.

"Mel !"

Dengan khawatir Fenly masuk untuk memastikan semuanya. Namun Fenly sama sekali tak menemukan Mel. Dengan langkah gusar Fenly membuka kamar Triplets.

Namun Gelap, Triplets sudah tidur dari 30 menit yang lalu. Dengan perlahan Fenly mulai menutupnya kembali.

"Ukhuk... ukhuk..." namun suara batuk Sian menghentikan langkah Fenly.

"Sian ?" Ujar Fenly memanggil Sian.

"Aya... d-dingin" ujar Sian bergetar

Demam, Sian Demam.

Tanpa pikir panjang Fenly menggendong anak bungsunya itu dengan erat lalu mebawanya masuk ke mobil.

"Sian kangen Aya" gumam Sian dengan mata yang masih tertutup

Tes...

Air mata Fenly mengalir saat itu juga, dia merasa bahwa dia gagal menjadi ayah yang baik.

"Maaf, Mah... Ovel buat kesalahan besar"

.

"Makasih ya mba" ujar pada penjaga kasir supermarket.

Dengan segara Mel keluar untuk pulang, sebab dia gelisah karna tadi terlalu lama mengantri di kasir. Entah kenapa malam ini ramai sekali.

Drrrtttt... *tanda panggilan masuk

Fen <3  Is Calling....

Tanpa berfikir panjang Mel mengangkatnya.

"Halo kak ?"

"Kerumah sakit sekarang, Sian demam"

Lalu tanpa persetujuan Mel, Fenly mematikannya.

Dengan panik Mel berlari kembali kerumahnya, namun seseorang menghentikannya.

"Mel ? Kamu ngapain malam malam begini ?" Rendy, dia yang menghentikan Mel.

"Hiks... Ren... anterin aku ke rumah sakit Ren... hiks" tangis Mel sudah tak tertahan.

"Y-yaudah ayooo" ujar Rendy membantu Mel membawa masuk belanjaannya ke mobil.

.

Dengan tatapan kosong Fenly menatap pintu itu, Ruang UGD. Dia tak bisa berfikir jernih sekarang.

"Kak ? Sian mana kak ?" Mel, wanita itu akhirnya sampai.

Tapi bukannya Fenly senang, justru amarahnya semakin menjadi.

Rendy

Laki laki itu berada tepat di samping Mel. Lelaki yang sama persis seperti di foto yang Fenly lihat di email-nya.

Bugh...

/

/__________________◇__________________\\

Bersambung.....

⬇️VOTE IS FREE

UN1TY 3 [Love Story.]✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang