14 - Lahiran

207 33 1
                                    

Brak...

"Akh rusuh lu Fik !"

"Lah kok gua !"

"Haduhh sempit Ricky !"

"Shuuuttt Babeh, Baba, Papah... ini itu rumah sakit... kita gak boleh berisik" ujar Rena kesal

Yang berbunyi keras tadi adalah pintu kamar Mel. Dan pertengkaran tadi terjadi karna daddy daddy ganteng ini perebutan untuk masuk duluan.

"Tau..  udah punya anak juga... masih ajah berantem" ujar Anggie mencubit perut Farhan

"ADOH !" pekik Farhan kesakitan.

"Huft... gini amat punya temen" gumam Zafia menepuk jidatnya

"Nih Mel... spesial dari kebun sendiri" ujar Rissa memberikan Mel beberapa buah

"Wahhh makasih ya... haduhh jadi terhura akuuu" ujar Mel bercanda

"Terhura ?" Gumam Fendy bingung

"Makasud Ama itu... terharu Fendy... itu namanya bahasa gaul" ujar Lavender yang di jawab anggukan oleh Fendy

"Owhhh" jawab Fendy seakan mengerti.

"Eh iya Mel, Fen... tadi si tengul mau masuk... t-tapi takut sama Fenly katanya" ujar Gilang

"Emang Aya monster ?" Tanya Juan tiba tiba

"Shuttt... ini urusan orang besar, Juan... kita kan masih kecil" ujar Dean menutup mulut Juan dengan tangan kecilnya.

"H-halooo" ujar Rendy saat sampai.

"G-gua minta maaf ya Mel, Fen... dan... ini buat lu, Mel... cepet sembuh ya..." ujar Rendy gugup

"Gua juga minta maaf Ren... udah nuduh lu kaya gitu... maaf ya..." ujar Fenly dengan senyum ramahnya

"Jadi... kita saling maaf maaf-an ya... oh iya gua juga beli beberapa mainan buat mereka di mobil..." ujar Rendy.

"Ainan !?" Pekik Lyra berteriak semangat

"Ayo dek Lily... kita ambil mainan" ujar Rena menarik tangan Gilang yang sedang menggendong Lyra.

"Aya, Ama... Dean, Juan, Sian mau ambil mainan dulu ya... " ujar Dean izin

"Yaudah ayo... yang mau mainan ikut om Rendy..." ujar Rendy lalu diikuti dengan anak anak dan Gilang, Zweitson, Fiki yang menggendong anak mereka.

"Eh... gimana pelakunya ? Udah ketemu ?" Tanya Mel tiba tiba

"Belum Mel... emailnya kaya dari luar gitu... jadi susah di lacak..." ujar Shandy

"Huft... gua takut ini masih berlanjut... " ujar Mel menunduk

"Hey... kita jalanin sama sama ya... cerita apa pun yang kamu tau... kita cari tau sama sama" ujar Fenly mengelus kepala Mel lembut untuk menenangkannya.

"Gua juga mikir gitu Mel... tapi ya... kalo kita jalanin sama sama tanpa nutup nutupin... pasti kita bisa kok" ujar Fajri

Hal itu benar benar mengabuti pikiran Mel, dia tak ingin kejadian ini juga terjadi pada teman temannya.

"AAAKHHHH !" Teriak Fitri tiba tiba sambil memegang perutnya

"AKHHHHHH... mphhh" ini bukan Fitri... tapi Farhan yang ikut terkejut karna teriakan Fitri yang tiba tiba, dan dengan cepat Anggil menutup mulut Farhan dengan tangannya.

"Shuuuttt..  jangan berisik ya sayang..." ujar Anggie dengan wajah garang.

"Ehhhh woyyyy kenapa lu Fit" ujar Rissa panik

"Wehhhh telpon ambulan ambulann !" Teriak Shandy panik

Tak...

"Ini dirumah sakit sayang" ujar Nindy kesal usai menjitak kepala Shandy

"Wehhh malah berantem... ini gua harus apaaa !?" Pekik Fajri panik

Tanpa fikir panjang Mel menekan tombol darurat di sebelah kasurnya.

"Akhhhhh pecahhh !?" Pekik Fitri panik saat ketubannya pecah

"Dokterr !! Banjir dok !?" Pekik Ricky panik

"Haduhhh lama banget tuh dokter datang..." ujar Fenly panik.

"AAAKHHHHH... SAKITTTT" dan ini juga bukan Fitri, melainkan Fajri yang kesakitan di jambak oleh Fitri

"Permisi mba... ada ap..."

"SI FITRI MAU LAHIRAN SUS !?"

Bukan hanya satu orang, tapi mereka semua meneriakan kata yang sama karna panik.

//__________________◇__________________\\

Bersambung.....

⬇️VOTE IS FREE

UN1TY 3 [Love Story.]✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang