13 - Over again

190 35 9
                                    

"Mel pingsan Fen !"

Tepat saat mendengar itu, Fenly dengan cepat meninggalkan Shandy begitu saja. Bukannya marah, Shandy justru bangga.

"Gua tau lu sayang banget sama Mel, Fen" gumam Shandy tersenyum lebah

"ADOH ANYING... SAKIT !?" teriak Shandy kesakitan saat terseyum lebar, dia baru sadar ujung bibirnya terobek sedikit akibat pukulan Fenly

"Haduh... Boleh juga pukulannya si Pengli... sampe robek gini bibir gua..." gumam Shandy lalu mulai bangkit dan menyusul Fenly kerumah sakit.

.

"Mel ?" Suara itu, suara yang pertama kali Mel dengar saat sadar.

Sudah sekitar 10 jam Mel tidak sadarkan diri, dan kini waktu menunjukan pukul 6 pagi.

"Kak ?" Panggil Mel memastikan jika itu Fenly

"Iyaa... kakak disini kok" ujar Fenly tersenyum

Tanpa pikir panjang Mel memeluk Fenly dan menangis.

"Hiks... hiks... m-maaf... hiks..." tangis Mel tak tertahan

"Cup... cup... udah... jangan nangis... Zweitson udah ceritain semuanya kok..." ujar Fenly menghapus jejak air mata Mel di pipinya.

"Maafin aku juga ya... udah ninggalin kamu sama anak anak... udah ngebentak kamu... buat kamu nangis... maaf ya" ujar Fenly mengusap rambut Mel lembut

"Maafin Mel juga... Mel seharusnya cerita duluan ke kakak... maaf ya..." ujar Mel menyatukan keningnya dengan kening Fenly

"So.... can we start it all over again ?" Ujar Fenly menatap tulus ke mata coklat Mel

"Let's start it all over again" ujar Mel dengan senyum manisnya, lalu dengan cepat Fenly menarik Mel kedalam pelukannya lagi.

"AMA !? AYA !?"

Tripelts masuk dengan wajah kesal mereka.

"Loh ? Sian kok disini ?" Tanya Mel khawatir

"Hihihihi... iyaaa... kata pak doktel, Sian demam kalna kangen Aya... tlus kalo udah ketemu Aya, demam Sian tulun deh hehehe" ujar Sian dengan cengiran khasnya

"Ama sama Aya kenapa ninggalin Dean sama Mamah (Rissa) " ujar Dean kesal

"Iya... Juan kesel nih" ujar Juan memanyunkan bibirnya

"Iya... maaf ya... Ama kan sakit... jadi Aya harus jagain Ama" ujar Fenly mengelus puncak kepala mereka satu persatu

"Hah !? Ama sakit ?" Tany Dean panik

Dean, dia adalah yang paling protektif pada Mel. Dia tak biaa melihat Mel menangis, jika dia melihat itu... Dean tak segan segan mengomeli pelakunya. Bahkan Fenly sekali pun dia akan mengomelinya.

Dan untungnya malam itu Dean audah tertidur.

"Nggak... Ama udah sembuh kok..." ujar Mel mengelus pipi bulat Dean

"Owhh ok... oh iya... Ama kapan pulang ?" Tanya Dean

"Iyaaa Juan kangen makan masakan mama..." ujar Juan semangat

"Ihhh Juan makan mulu... nanti gendut tau" ujar Sian meledek Juan

"Hahahah iya... berat kamu kan paling berat dari pada yang lain, Juan" lanjut Fenly meledek Juan

"Iya... Juan makan mulu nih" ujar Dean

"Ihhh makan iti sehat tau... iya kan Ama ?" Tanya Juan mencari pembelaan

"Iyaa sehat... tapi kalo berlebihan malah gendut jadinya... kaya Aya" ujar Mel meledek Fenly

"Loh ? Kok kaya aku ?" Tanya Fenly bingung

"Iya... perut Aya kan kaya roti sobek tau..." ujar Dean

"Aya kebanyakan makan roti ya, Ama ?" Tanya Sian polos

"HAHAHAHAHAHA" Tawa Fenly dan Mel memenuhi ruangan

"Kok Ama sama Aya ketawa sih ? Sian kan nanya... Aya kebanyakan makan roti sobek ya.. makanya perut Aya kaya roti ?" Tanya Sian lagi

"Iyaa... kalo Juan kan kebanyakan makan bakso... makanya bulet" ujar Fenly asal

"Ihhh... berarti perut Dean segitiga dong ? Dean kan kebanyakan makam onigiri..." ujar Sian menunjuk Dean

"Emang iya Ama ?" Tanya Dean takut

Dan itu sukses membuat Mel dan Fenly saling melemparkan tatapan bingung.

"Kamu sih !"

"Ya maap hehehe"

//__________________◇__________________\\

Bersambung.....

⬇️VOTE IS FREE

UN1TY 3 [Love Story.]✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang