Hiraeth - Chapter 2 - Saling Menerima
Shinsuke mengetuk pintu rumah Atsumu. Sudah tiga puluh menit ia berdiri disana, namun Atsumu belum juga membukakan pintu untuknya. Awalnya, Shinsuke takut kalau ia salah mengunjungi rumah- sebab ini adalah kali pertama ia berkunjung ke kediaman Atsumu.
Tepatnya, Shinsuke datang karena semalam Atsumu meneleponnya secara tiba-tiba. Yang lebih mengejutkannya adalah, Atsumu menangis tak terkendali.
Tentu saja Shinsuke mengkhawatirkan temannya itu. Ia lalu meminta alamat rumah Atsumu, dan memutuskan untuk berkunjung.
Barangkali Atsumu sedang memiliki masalah yang sangat berat.
*Room Chat*
Kita Shinsuke :
[ Atsumu, bukain pintunya dong. ]Miya Atsumu :
[ Shin, gue nggak apa-apa. ]Kita Shinsuke :
[ Come on, Tsumu... Panas loh diluar. ]Miya Atsumu :
[ Sorry...]
Miya Atsumu :
[ Sebentar, ya. ]Kurang dari dua menit, pintu terbuka.
Shinsuke dapat melihat sosok Atsumu dengan wajahnya yang ditekuk. Sepasang kantung dan kelopak mata milik Atsumu juga tampak bengkak.
Atsumu mempersilahkan Shinsuke untuk menyamankan diri di ruang tamu. Sementara dirinya segera melesat menuju ke arah kulkas yang ada di dekat dapur.
Atsumu kembali dengan dua kaleng minuman dingin.
"Pas banget. Gue juga bawain sop ayam buat dimakan bareng." Shinsuke mengeluarkan dua kotak makanan dari dalam sebuah bungkusan.
"Sop ayam? Gue nggak laper, Shin." Atsumu terkekeh. Memaksa wajahnya untuk tampil ceria seperti biasanya.
"Gak baik nolak pemberian temen sendiri." Shinsuke menggeser salah satu kotak makan ke hadapan Atsumu. "Lo bisa cerita apapun setelah makan." Gumam Shinsuke.
Hanya sebuah anggukan kecil yang Atsumu berikan sebagai jawaban. Atsumu masih bersyukur karena yang ada di sisinya sekarang adalah Shinsuke.
Tatapan sendu tak kunjung hilang dari wajah Atsumu. Ia masih terus berpikir keras apabila Shinsuke tidak mau lagi berteman dengannya.
Atsumu ragu untuk bercerita, dan dia hanya memiliki Shinsuke.
*****
"Jadi yang gue liat beneran adik kandung Lo?" Tanya Shinsuke dengan pandangan yang masih terfokus pada layar televisi.
Saat ini, Atsumu dan Shinsuke tengah bersantai sembari bermain Winning Eleven. Atsumu merasa, dengan cara itu- ia bisa bercerita tanpa merasa tegang.
"Iya." Jawab Atsumu singkat.
"Jadi, semalem itu Lo nangis karena bahagia, kan?" Shinsuke menyimpulkan demikian. Padahal, Atsumu menangis karena tidak tahu bagaimana harus berhadapan dengan Osamu selanjutnya.
Dikala pertemuannya dengan Osamu, Atsumu malah buru-buru pamit. Jadi, Atsumu dan Osamu belum memiliki kesempatan untuk saling bicara.
Sejauh ini, Atsumu merasa bahwa respon Shinsuke cukup baik. Bibirnya selalu ingin mengucapkan perihal lainnya, tapi selalu saja gagal.
"Jangan dipaksa, nanti Lo malah oversharing terus nyesel." Shinsuke mempause game yang sedang dimainkan. Membuat Atsumu sedikit merasa terkejut.
Atsumu menguatkan hatinya dengan susah payah. Tapi tepat sebelum Atsumu berucap, pintu rumahnya diketuk dengan cukup kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hiraeth - Miya Twins [ END ] ✓
FanfictionSebuah rasa rindu pasti bisa terobati dengan sebuah pertemuan. Tapi tidak semua orang akan mendapatkan timbal balik atas kerinduan yang tertanam didalam hatinya. Kadang, yang ingin ditemui- belum tentu ingin bertemu juga. Untuk itulah, seutas kabar...