"Kesedihan paling mendasar disaat mengenang kepergian seseorang dengan ingatan tajam"
°°°Gorden tertutup rapat, sampai secercah cahaya tak mau menelisik masuk kesana. Keadaan gelap tak ada tanda-tanda kehidupan. Padahal dalam suatu ruangan terdapat gadis cantik tengah merebahkan tubuh, memejamkan mata menahan agar tak mengeluarkan perkataan yang menyakitkan.
Hanya butuh waktu menenangkan pikiran serta indra pendengarannya, selang beberapa detik, mata terbuka menampilkan netra penuh luka. Dia bangun dan meraih novel di nakas.
"Kerajaan Axvelore karya, Chartya Liora Syafani," ucap seorang gadis cantik berkulit putih bersih.
Dia beralih mengambil novel di laci. "My Senior," ujarnya dengan mengelus sampul novel pelan.
Mata gadis itu menatap novel yang berjejer manis di rak bukunya. Tersusun rapi dan teratur disana.
"Hufttt, kapan kehidupan, Rasya berubah!" keluh kesah meluncur pedas dari bibir cewek itu."Rasya bisa tulis kehidupan yang bahagia di semua karya, Rasya. T-tapi kapan itu terjadi di kehidupan nyata?" gumamnya menatap kosong kearah jendela keropos termakan usia.
Semakin terlihat sendu bola matanya dan menitikkan butiran bening yang terjatuh diatas pipi. Mata itu kembali melihat nama yang tertera diatas sampul.
Chartya Liora Syafani, biasa dipanggil Rasya oleh manusia yang hidup disekitarnya. Seorang gadis dari keluarga tak mampu dan berjuang menggapai cita-citanya setinggi langit. Rasya bersekolah di SMA ternama, sekolah yang membutuhkan biaya jauh dari kata kecil. Dia bisa bersekolah disana karena beasiswa, tak heran bila Rasya sering ditindas karena ketidakmampuannya.
Rasya, cewek ceria pembawa segala luka lara dalam lingkupnya. Kehidupan Rasya tak seindah alur novel karyanya, kehancuran keluarga sudah diujung tanduk, itu menjadi hal yang sudah biasa bagi Rasya. Dia adalah anak broken home, setiap hari Rasya melatih indra pendengarannya dengan suara Papa dan Mamanya yang saling bersahutan.
Semakin hari, semakin tak ada waktu tenang baginya. Hidup dipenuhi umpatan yang tercekat bila mendengarnya. Rasya pernah berniat mengakhiri hidup tetapi, ia tertahan karena, banyak mimpi yang harus Rasya gapai.
Cita-cita Rasya adalah menjadi dokter,
Dia berniat akan membantu pasiennya tak memandang dari segi apapun, termasuk nominal. Impian itu selalu membuat Rasya mengingat seseorang yang sangat ia sayangi harus meregang nyawa karena tak ada biaya.Rasya memiliki dua saudara, dia adalah anak tengah diantara kakak laki-laki dan adik perempuannya. Mereka sama-sama menghembuskan nafas terakhirnya karena tak mampu membayar biaya pengobatan yang mahal.
Sejak Rasya kehilangan Kakak dan Adiknya, keluarga kecil Rasya mulai hancur berantakan. Papa Rasya dipecat dari pekerjaannya, dan Mama Rasya mulai membantu bekerja. Rumah mereka pun berganti lebih kecil dari sebelumnya. Keadaan rumah selalu kosong, hanya akan terdengar dimalam hari dan pagi hari, suara yang membuat Rasya muak dengan dunia ini.
"MAMA NGGAK MASAK??" bentak seseorang diluar sana disusul suara piring jatuh yang menghiasi pertengkaran kedua orang tua Rasya.
"MAMA CAPEK, PA. MAMA HABIS PULANG KERJA!!" sahut seorang dengan nada tak kalah tinggi.
"KAMU TUH ISTRI! MULAI SEKARANG, MAMA NGGAK USAH KERJA LAGI!"
"KALO, MAMA NGGAK KERJA, TERUS KITA MAU MAKAN APA? BATU!!"
Rasya menutup kedua telinganya
menggunakan bantal berbentuk awan. Berusaha agar tak mendengar bentrokan yang terjadi diluar sana. Mata Rasya mulai teduh, sampai tertutup tenang, terlelap dalam kerumitan hidupnya.Dalam mata terkatup, bayangan-bayangan kesuksesan yang Rasya dambakan muncul dalam kerumuman ekspetasinya, tetapi, apakah kenyataan akan mendukung harapan Rasya dalam mencapai impian yang ia harapkan?
Takdir mempunyai banyak lika-liku, dan manusia bertugas untuk berjalan sesuai takdir atau mengubah nasib menggunakan usahanya. Tak ada salahnya berusaha, selagi masih bisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Milagro [Terbit✓]
FantasiaNote: Apabila dengan membaca karyaku menjadikan kamu jauh dari Tuhan, maka menjauh dan tinggalkanlah :) Gadis beribu luka bernama Rasya. Hinaan serta cercaan menimpa dia karena, kemiskinannya. Rasya jatuh hati pada seniornya bernama Devan. Devan pun...