•hari ini

4K 341 12
                                    

"berantem terus. ga bosen apa?"

Doyoung, mengambil kapas lalu diberinya alkohol. Kemudian diusapkan pada sebelah kanan bibir Haruto yang lebam.

Yang ditanya seperti itu bergumam kecil, "mana ada berantem terus. itu dia cari gara-gara kok. lagian berantemnya sama dia doang." Doyoung hanya menggelengkan kepalanya mendengar itu.

"sama Win lagi?" Dia tidak lupa, jika baru 2 hari yang lalu kekasihnya itu bertengkar dengan orang yang sama. Juga seminggu yang lalu, 4 kali bertengkar.

"dia ga terima tiap kalah tanding, tiba-tiba nyerang. kalo gak ngatain kamu? aku diem aja?" Dengus Haruto lagi.

"Haru, denger ya?" Doyoung menatap lamat wajah Haruto setelah metakkan obat-obat nya, "kamu bisa diem aja buat ngelawan-"

"itu bukan ngelawan- aww!!"

Doyoung mendelik begitu ucapannya dipotong oleh yang lebih muda, "denger dulu ih!" Kekesalannya hanya dibalas kekehan pelan oleh si empu.

"biarin dia kesel sendiri. kalo kamu ngerespon, apa bedanya kamu sama dia?" Cibir Doyoung.

"aku diem aja kamu dibawa-bawa?" Haruto masih tidak terima.

"aku aja diem. kenapa kamu marah?"

"kak..." Haruto menghela napas panjang, merengek sebal.

Jika biasanya Doyoung diam saja jika Haruto bertengkar, kali ini dia tidak. Dia hanya takut, karena notabenenya Haruto adalah murid kelas 10 baru. Doyoung tidak mau anak itu punya banyak catatan masalah.

"jangan lagi, Haru. bentar lagi kenaikan kelas, kamu bisa dong jaga emosi?" Pinta Doyoung, perhatian.

Haruto menarik napas dalam-dalam, lalu menghembuskan secara perlahan. Matanya terpejam begitu merasakan tangan kecil Doyoung mengelus pipinya lembut.

Cara Doyoung mengatur Haruto, adalah seperti itu.

"iya. aku coba," balas Haruto.

"senyum dong."

Mendelik sebal, walau akhirnya tetap tersenyum untuk si luçu, "iyaa. aku coba." Dan senyumnya melebar, dikala si lucu ikut membalas senyumnya.

"sip. sana masuk kelas."

-

cerita kita • harubby ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang