•kelulusan dan papa

1K 178 7
                                    

Papa

PAPAAA
AKU LULUS

Tidak ada balasan dari Papanya. Papa Doyoung memang selalu sibuk, membalas chatnya saja bisa 3 hari sekali. Sekarang Doyoung tidak berharap apa-apa.

Dia bersyukur ada Haruto dan keluarganya yang selalu ada di sisinya. Menggantikan posisi keluarga kandung yang sebenarnya pada hidup Doyoung.

"sini, sayang. foto dulu sama Bunda!" Seru Bunda Jennie, tahu jika Doyoung sedang mengirimi chat Ayahnya.

Papa Hanbin pun turut datang, mewakili Doyoung sebagai orang tuanya.

"keren deh!! peringkat 2, keren banget anak Bunda!" Dan sedari tadi pula Bunda Jennie memberikan banyak pujian, setidaknya agar Doyoung tidak sedih.

Haruto menatap Doyoung dari kejauhan, dia sedang bersama teman-temannya. Karena lapangan hanya diisi anak kelas 12 yang selesai melakukan upacara kelulusan.

"itu bonyok lu diambil kak Doyoung, lu oke?" Dengan sok taunya, Win bertanya.

Oh iya, karena kelas 11 ini mereka satu kelas. Win dan Haruto jadi lumayan akur, jarang ada pertikaian diantara mereka. Dan sering main bersama semenjak Doyoung sibuk dengan try outnya.

"mana ada Dobby ngambil. yang ada dia diambil bonyok gua," balas Haruto santai.

"Kak Doy mau ambil apa?" Tanya Jinni, nimbrung bersama.

"kedokteran—"

"WIHH KEREN!! kok bisa dah dia mau pacaran sama lu?"

Haruto menatap malas pada Win, lalu pandangannya beralih lagi pada Doyoung di lapangan. Dia melambaikan tangan pada Haruto, senyumnya melebar.

Membalas senyuman itu, tangan Haruto memberikan gestur 'love' membuat Doyoung tertawa di jauh sana.

"kalo kak Donghyun ambil apa, Woo?" Jinni bertanya, pada Jeongwoo.

"katanya sih psikolog, cuma ga tau masih bingung," balas Jeongwoo.

"gua duluan ya."

Ketiga temannya mengangguk menanggapi Haruto yang mulai lari ke lapangan menghampiri pacar lucunya.

"Haruto kenapa ya?" Celetukan Jinni menimbulkan tatapan bertanya pada dua temannya.

"kenapa dah?" Balik tanya Win.

"pendiem kata gua. mana kemarin sempet pingsan, iya kan?"

Jeongwoo mengangguk heboh, "eh iya! sebenernya dia juga sempet muntah sih. tapi katanya udah biasa," tambahnya.

"sedih kali kak Doyoung udah gak satu sekolah lagi??" Win berpositif thinking.

"iya semoga..."




🌻




Haruto hendak protes kala Ayahnya meminta waktu berdua untuk Doyoung. Tapi setelah tahu alasannya dari Bunda Jennie, akhirnya Haruto diam.

Mengamati Ayah dan pacarnya di jarak 6 meter. Bosan karena wajah Doyoung terlihat sedih namun kemudian senang. Mimik wajah yang sulit ditebak apakah dia sedang sedih atau senang.

"kok bisa dapet? emang Papa ada pulang ya?" Heran Doyoung memastikan.

"baca dulu nanti Ayah kasih tau."

Doyoung mengangguk semangat, membuka surat yang dia ketahui dari Papanya. Tangannya sedikit bergetar kala membaca sampul kertasnya.

Buat kesayangan Papa Song

Halo ganteng, lucu, gemes, anak kesayangan papa! Selamat ya, kalo kamu baca surat ini, berarti kamu udah lulus. Surat ini papa tulis 3 tahun yang lalu waktu lagi di Shanghai. 3 tahun yang lalu kamu lulus SMP, tapi papa nggak dateng soalnya ada operasi klien dadakan. Maaf, buat gantinya ini untuk anak papa yang lulus SMA. Papa sayang kamu.

Bibir manis itu bergerak tersenyum. Satu alasan Papanya tidak datang pada kelulusan SMP-nya. Akhirnya Doyoung tahu itu, dan tidak lagi berpikir negatif.

Kalo kamu baca ini pula, papa yakin hidup kamu udah 100% jauh dari mantan istri papa. Maaf papa nggak ada waktu kamu lagi masa terpuruk di hidup kamu. Maafin papa, belum bisa jadi orang tua yang baik buat kamu. Maaf, udah gagal menjadi seorang Ayah. Papa sayang kamu.

Senyumnya luntur, wajahnya berubah masam membaca paragraf kedua. Doyoung menggeleng meyakinkan jika Papanya adalah orang yang berhasil mendidiknya menjadi Kim Doyoung seperti sekarang.

Dobby, masa depan kamu panjang, papa bisa lihat masa depan kamu cerah. Banyak orang sayang sama kamu, puji Tuhan kamu dikelilingi orang-orang baik. Orang-orang yang jauh lebih baik daripada papa. Papa sayang kamu.

Di hari kelulusan ini, jalan kamu baru dimulai. Kamu baru membuka lembaran hidup yang sebenernya. Lupakan semua hal buruk di masa lalu, berdamai sama trauma. Kalo kamu bisa, jangan dipaksa ya. Papa sayang kamu.

Hidup itu berputar, ada saatnya kamu di atas, ada saatnya kamu di bawah. Kalo kamu lagi di atas, jangan lupakan derajat kamu sebagai manusia biasa. Dan kalo kamu lagi di bawah, jangan menyerah. Bangkit ya, bareng orang-orang yang dukung kamu. Termasuk papa. Papa sayang kamu.

Papa emang bukan orang yang pinter kasih motivasi. Tapi semoga surat papa bisa kamu terima buat langkah awal menjalani hidup kamu yang sebenernya, oke? Semangat anak papa!!

Papa sayang kamu.

Kim Doyoung, anak papa.

Ini memang surat klasik dari orang tua kepada anaknya. Tapi untuk Doyoung yang tidak merasakan kehadiran sosok Ayah selama 4 tahun terakhir, surat ini adalah surat yang paling ditunggu. Setidaknya walaupun Ayahnya tidak menampakan diri.

"Dobby."

Doyoung menolehkan kepalanya, jantungnya seakan berhenti berdetak. Berharap ini bukan hanya mimpi, karena Papanya yang dia tunggu selama 4 tahun terakhir. Berdiri di sana dengan membawa buket bunga.

Tersenyum lebar menatap penuh bangga kepada anaknya. Merentangkan kedua tangan menyambut pelukan dari anak kesayangannya.

"PAPA!!!"

-

cerita kita • harubby ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang