keum donghyun
dobby dimanaa
di kelas
ada tugas yang belum
kenapa?oh kagak, mau ke kantin?
gak
kenapa?gapapa
mau nitip apa gitu? biar gua bawain sekalianboleh deh, aqua aja yang dingin
okee
Doyoung mengerutkan keningnya, tumben sekali Donghyun mengetik dengan ramah seperti itu. Padahal biasanya hanya, 'nitip kgk? w mau balik ke kls.' Dan aneh lagi karena Donghyun sebelum ke kantin pun tahu jika Doyoung masih ada di kelas.
Tapi kemudian, satu notifikasi lagi membuatnya semakin heran.
park jeongwoo
oy kak
lu udah putus sama ruto?belum kok
Jika tadi Doyoung akan bertanya 'kenapa?', sekarang dia tidak. Entah kenapa perasaannya menjadi gelisah menunggu jawaban dari Jeongwoo.
park jeongwoo
orangnya mau gua apain dulu?
maksudnya?
yang jelas dong gua ga pahamharuto
mau gua jorokin ke palung mariana apa gua lempar ke korut?jeongwoo
iya, gua bakar aja orangnya
Tidak membalas lagi, Doyoung keluar kelas mencari keberadaan Jeongwoo. Siapapun yang berada di posisinya sudah pasti khawatir. Apa yang dilakukan Haruto dan Jeongwoo lakukan padanya.
Dan mungkin bukan cuma perasaannya saja, saat dia keluar kelas, banyak mata menatapnya. Tapi Doyoung mencoba tidak peduli. Satu tempat yang pertama dia kunjungi adalah kantin.
Saat jam istirahat, murid-murid mayoritas ke kantin apalagi murid seperti Jeongwoo yang sangat mustahil ke perpustakaan.
Baru sampai di depan pintu kantin, mata Doyoung membulat lebar. Donghyun yang hendak keluar kantin pun terkejut melihat keberadaannya.
"LAWAN GUA SINI, BRENGSEK!! GA USAH PAKE EMBEL-EMBEL TEMENLAH SAHABATLAH! BASI TAU GAK?!!"
Teriakan Jeongwoo menggelegar di kantin, bahkan sampai lorong-lorong sekolah. Donghyun panik langsung menarik Doyoung pergi, tidak peduli jika temannya itu memberontak karena melihat Haruto sudah babak belur.
Donghyun tidak mau Doyoung ikut masuk ke BK. Pasalnya beberapa guru pun mulai berdatangan.
"Donghyun!! lepas dulu, itu kenapa?!" Bentak Doyoung.
"sabar. minum dulu nih," Donghyun membukakan air mineral Doyoung lalu memberikannya.
Doyoung masih menatap Donghyun kesal, tapi tetap mengambil air itu. Meminumnya sedikit, lalu menatap temannya itu dengan mata sengit.
"kok diem aja? tanya lagi dong?" Celetuk Donghyun.
"gak lucu."
Donghyun menghela napas panjang, dia menarik Doyoung agar duduk di salah satu kursi.
"lo masih pacaran kan sama Haruto?" Tanyanya memastikan.
"iya..." Jawab Doyoung, ragu karena merasa akan mendengar sesuatu tidak mengenakkan.
Sebenarnya Donghyun tidak tega, mau tidak mau dia tetap memberi tahu, "tadi kantin sepi, tiba-tiba ada anak cewek yang ngasih lihat hpnya. pas dibuka sama Jeongwoo ternyata itu nomor Haruto, ngechat ngajakkin selingkuh gitu dah."
Deg
Doyoung terkejut tentu saja, bahkan jantungnya seakan berhenti berdetak mendengar itu. Dia diam saja menatap Donghyun, membiarkan temannya ini melanjutkan ceritanya.
"Harutonya belum jawab, Dob. soalnya keburu ditonjok temen-temennya. terus sekarat pas Jeongwoo maju sendirian tadi..." Donghyun tersenyum miris mengingat betapa menyedihkannya Haruto saat dikeroyok.
Donghyun menepuk pundak Doyoung, lelaki itu diam saja semenjak tahu fakta kejadian tadi. Saat pelajaran kembali dimulai, dan sampai pulang sekolah Doyoung diam saja.
Tadinya Donghyun berniat mengantarkan Doyoung pulang, tapi ditolak olehnya. Jeongwoo pun tumben sekali sudah ada di depan kelasnya.
"balik bareng gua," ucap Jeongwoo, jalan dibelakang Doyoung.
"iya," tanpa menoleh Doyoung menjawab.
Hal yang semakin membuatnya merasa sedih, bahkan Haruto tidak memberinya kabar dan tidak menemuinya. Padahal Doyoung menunggu, penjelasan itu.
Dan tanpa diketahui olehnya, dari kejauhan Jeongwoo memberikan kode keras pada Haruto agar tidak mendekati Doyoung dulu.
Doyoung bisa mengontrol emosi, tapi Jeongwoo tidak.
-
KAMU SEDANG MEMBACA
cerita kita • harubby ✓
Nouvellesharubby short story "hal yang paling bahagia selama aku hidup itu, dilahirin bunda. kalo nggak ada bunda, aku nggak ada dong. yang kedua, ketemu sama anak namanya doyoung. orangnya suka dipanggil dobby. anak lucu anak gemes padahal lebih tua." ⚠️bxb...