chap 37 dekat

135 12 0
                                    

Sekarang Jihyo sedang mengantar jihye kontrol mingguan untuk memastikan bahwa jihye baik baik saja.
"Semua siap"ucap Jihyo ke jihye.
"Siap"ucap jihye bersemangat walau pun umurnya 5 tahun jihye adalah gadis pintar ia tak mau terlalu menyusahkan sang mama, Jihyo dan jihye pun berangkat menuju rumah sakit biasa jihye kontrol. Sesampai nya dirumah sakit jihye dan Jihyo pun menunggu giliran dipanggil. Beberapa menit kemudian jihye pun dipanggil.
"Park jihye"ucap perawat.
Jihyo pun mengantar jihye masuk kedalam ruangan dokter yang biasa memeriksa jihye. Yaitu dokter kang Daniel.
*Tok tok* Jihyo mengetuk ruangan dokter itu, Jihyo dan jihye pun dipersilahkan masuk oleh dokter kang Daniel. Dokter Daniel pun mempersilahkan mereka masuk dan mulai mengecek kondisi jihye.
"Semua aman"ucap Daniel setelah memeriksa jihye.
Jihyo pun bersyukur bahwa tak terjadi apa apa pada anaknya.
Setelah diperiksa Jihyo dan jihye pun pamit pulang.
"Telima kasih doktel"ucap jihye.
"Sama sama"ucap Daniel.
Mereka pun keluar dari ruangan dokter Daniel.
"Mah undang doktel Daniel makan malam dirumah kita dong"ucap jihye to the poin.
"Ngapain"ucap Jihyo sambil mengandeng tangan anaknya.
"Untuk bertelima kasih"ucap jihye yang disetujui Jihyo.
"Nanti kita akan meneleponnya begitu sampai rumah"ucap Jihyo membuat jihye senang.
"Aku ingin doktel Daniel jadi papa ku"batin jihye.
Mereka pun pulang sesampainya dirumah Jihyo langsung memasak kerena jihye belum boleh makan makanan sembarangan.
"Ayo bantu mama memasak"tawar Jihyo.
Jihye pun langsung menghampiri Jihyo.
"Ayo aku akan membantu mama"jawab jihye.
Mereka pun memasak dan makan bersama setelah itu Jihyo menelepon dokter Daniel.
"Halo dokter"sapa Jihyo.
"Iya ada apa mama jihye"ucap dokter Daniel.
"Jihye ingin bertanya apakah kau bisa mampir untuk makan malam" ucap Jihyo.
"Tentu aku akan datang"ucap Daniel.
Saat Jihye mendengar itu jihye pun langsung berbicara pada dokter
"Doktel aku akan menunggu mu" ucap jihye yang diiyakan oleh Daniel.
Jihyo dan jihye pun mulai membersihkan rumah.
"Kenapa kau bersemangat"ucap Jihyo saat menyalakan vacum cleaner.
"Aku akan menjadikan doktel ayahku"ucap jihye.
"Kenapa, aku bisa cari sendiri tak perlu bantuan"ucap Jihyo.
"Aku tidak pelcaya kau tellalu lama"jawab jihye.
Jihyo dan jihye pun melanjutkan membersihkan rumah mereka.

Malam harinya Jihyo dan jihye memasak untuk tamu spesial jihye setelah dirasa semua beres mereka pun menunggu Daniel.
*Tok tok*suara pintu diketuk Jihye pun membuka pintu ia tersenyum melihat siapa yang datang.
"Masuklah doktel"ucap jihye.
"Baiklah, terima kasih"ucap Daniel sambil mengelus pipi jihye. Mereka pun masuk dan melihat Jihyo sedang menata piring ia tersenyum melihat kedatangan Daniel bersama putrinya mereka pun mempersilahkan Daniel untuk duduk.
"Silahkan duduk dokter"ucap Jihyo yang tengah mendudukkan jihye.
Daniel pun duduk. Mereka pun makan seperti sebuah kelurga Jihyo tersenyum melihat tingkah bahagia jihye.
Setelah makan Daniel diminta jihye jangan pulang kerena ada secret yang ia akan katakan. Sementara jihye dan Daniel duduk sambil menonton tv Jihyo menyiapkan camilan.
"Makan lah"ucap Jihyo ke Daniel dan jihye yang asik menonton tv.
"Baik"ucap Daniel dan jihye kompak namun mereka tidak menyadarinya. Jihyo pun memilih membersihkan meja makan dan mencuci piring.
Jihye mulai membuka pembicaraan anak lima tahun itu akan mengatakan secretnya.
"Doktel"panggil jihye membuat Daniel menoleh.
"Hmm, apa"tanya Daniel.
"Jadilah ayahku, jaga aku dan mamaku"ucap jihye membuat Daniel bingung.
"Maksudnya"tanya Daniel lagi.
"Maksud nya nikahi mama ku"ucap jihye sambil merangkul leher Daniel dan mendekat agar tak didengar Jihyo. Jihye mulai menceritakan bahwa Jihyo selalu kesepian saat dirinya tak dirumah dan kejadian jihye sakit sangat membuat Jihyo takut. Setelah bercerita panjang lebar Daniel pun mengerti ia sebenarnya juga jatuh cinta pada Jihyo. Setelah beberapa menit Jihyo pun selesai membersihkan piring dan ia mendekat menghampiri jihye dan Daniel ternyata jihye sudah tidur dipangkuan Daniel. Jihyo pun meminta bantuan Daniel untuk mengangkat jihye kekamar. Setelah mereka menaruh jihye dikasur mereka pun keluar dari kamar dan duduk disofa tv.
"Mau ku ambilkan minum"tawar Jihyo.
"Boleh"jawab Daniel. Kemudian Jihyo menuju dapur tak disadari Daniel pun mengikuti Jihyo kedapur Jihyo pun kaget karena Daniel mengikutinya.
"Ada apa"tanya Jihyo.
"Tidak, jihye memintaku jadi papanya"ucap Daniel.
"Jihye memang suka bercanda itu artinya dia menyukai mu"ucap Jihyo sambil menuang air. Tiba tiba Daniel memeluk Jihyo dari belakang.
"Tapi aku tak keberatan jadi ayahnya"jawab Daniel. Jihyo pun memutar badannya bingung.
"Maksudnya"bingung Jihyo.
"Iya, aku ingin menjadi papa jihye aku ingin melindungi kamu dan jihye" ucap Daniel.
Daniel pun mencium bibir Jihyo dan Jihyo pun membalas ciuman Daniel Jihyo melihat ketulusan Dimata Daniel.

the psychologist saida Season 1 (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang