chap 29 kepanikan

168 14 0
                                    

Malam hari nya Sana, Mina, Jihyo, Nayeon, Lia, dan Dita datang kerumah Jinny untuk menghadiri undangan nya waktu itu. Mereka pun berkumpul dirumah Sana dan mulai berangkat kerumah Jinny menggunakan mobil Van Lia.

Dilain hal dahyun and the Genk mulai menyusun rencana lamaran.
"Setelah pesta aku akan membawa Sana ketaman berpura pura membahas masalah penting kemudian aku akan mulai berbicara dan melamarnya kalian muncul dari balik taman membawa lilin dan bunga serta chaeyoung akan bernyanyi dan bermain musik untuk menambah suasana romantis"ucap dahyun panjang lebar.
"Baik, jadi kemungkinan kau diterima akan semakin besar"ucap jeongyeon.
"Aku akan membawa gitar nanti"ucap chaeyoung.
"Aku akan membawa bunganya"ucap yeji.
Setelah menyusun rencana mereka pun langsung berangkat kerumah Jinny.

Dirumah Jinny semua orang sudah datang dan mereka mulai pesta acara.
"Selamat atas rumah barumu"ucap dahyun.
"Terima kasih"ucap Jinny.
Mereka pun mulai pesta.

"Kamu ternyata kenal Jinny"ucap Yeji ke Lia istrinya.
"Tidak, aku tidak mengenalnya ia adalah pasien Nayeon"ucap Lia.
"Oh begitu"ucap Yeji mengangguk angguk.
Melihat Lia hendak minum alkohol yeji melarangnya karena Lia mudah mabuk.
"Jangan minum terus nanti kamu mabuk"ucap Yeji.
"Ihh padahal cuma sedikit kok"ucap Lia.
Yeji pun mengganti gelas Lia dengan jus dan memberi kan nya apa Lia.
"Cuma boleh minum jus jeruk"ucap Yeji.
Lia pun pasrah atas tindakan suaminya itu Lia tau yeji melakukan itu untuknya.
Mereka pun lanjut berpesta.
Dipojok dinding rumah Jihyo menerima telepon dari bibi pembantu rumahnya.
"Halo bik ada apa"ucap Jihyo.
"Halo nyonya, nona jihye pingsan"ucap bibi pembantu panik.
Bak disambar petir Jihyo langsung panik. Sana yang melihat Jihyo pun bertanya.
"Ada apa Hyo"tanya Sana.
"Anak aku pingsan"ucap Jihyo.
"Apa ayo segera kerumah sakit"ucap Sana.
"Iya"jawab Jihyo setengah menangis.
Mereka pun memanggil Lia dan memakai mobil Lia untuk kerumah sakit. Untung semua belum mabuk mereka segera bergegas masuk kemobil Van Lia yang cukup besar untuk dua belas orang.
Dengan Jinny menyetir mereka pun menuju rumah sakit.
Jihyo pun menelepon bibi pembantu untuk menanyakan alamat rumah sakit.
"Halo bik dimana rumah sakit tempat jihye dirawat"tanya Jihyo.
"Rumah sakit harapan Seoul"jawab bibi pembantu.
"Baiklah, saya segera kesana secepatnya"ucap Jihyo sambil mematikan telepon.
"Jin cepat kerumah sakit harapan Seoul"ucap Jihyo menyuruh Jinny bergegas.
"Iya baiklah"jawab Jinny menambah kecepatan.

Sana, Mina, Jihyo, Dita, Lia, Nayeon, Dahyun, Jinny, chaeyoung, yeji, dan jeongyeon pun sampai dirumah sakit harapan. Mereka terutama Jihyo langsung menemui bibi pembantu yang membawa jihye kerumah sakit.
"Bagaimana keadaan Jihye"tanya Jihyo.
"Bibi tidak tau dari tadi mereka belum keluar"ucap bibi pembantu sambil menunjuk pintu ruangan.
Jihyo pun terduduk lemas padahal ia sudah berjanji akan menjaga jihye tapi apa yang terjadi sekarang jihye malah masuk rumah sakit. Tak beberapa lama dokter pun keluar dari ruangan.
"Dengan keluarga Park jihye"ucap dokter.
"Iya, saya ibunya"ucap Jihyo pada dokter.
"Jihye sekarang sudah melalui masa kritis jadi tak usah khawatir"ucap dokter itu.
Semua pun bersyukur bahwa jihye sudah melalui masa kritis nya mereka pun terus menunggu perkembangan jihye walau pun Jihyo sudah menyuruh mereka pulang namun mereka mengatakan akan menemani Jihyo dan Jihyo pun mengiyakan mereka agar menunggu jihye sadar.

the psychologist saida Season 1 (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang