Hari ini tepat menjadi hari bahagia bagi Sana dan dahyun. Karena tepat hari ini mereka akan mengikat janji suci pernikahan.
Diruangan Sana ia sudah cantik dengan gaunnya. Datang lah teman temannya. Yaitu Nayeon, Mina, Dita, Jihyo, dan Lia. Mereka pun memberi selamat atas pernikahan sahabat nya itu.
"Selamat ya"ucap Nayeon.
"Makasih"ucap Sana.
"Kau Paling cantik"ucap Lia.
"Aura bumil memang beda"ucap Sana ke Lia yang sedang hamil.
"Semoga kau hamil juga"ucap Lia.
Yang disenyumi Sana.
"Akhirnya nyusul juga selamat"ucap Mina.
"Makasih"ucap Sana.
Mereka pun melanjutkan obrolan.Diruangan lain dahyun sudah memakai tuxedo sedang bersama papa mertuanya.
"Kau akan menjaganya menggantikan aku bukan"ucap papa Sana.
"Pasti"jawab dahyun mantap.
Kemudian datang lah para sahabatnya. Yaitu jeongyeon, chaeyoung, Jinny, kang Daniel, dan yeji.
"Om"sapa mereka kompak saat melihat papa Sana.
"Iya, kalian lanjutlah aku akan bersiap siap juga"ucap papa Sana pergi.
"Baik"jawab dahyun.
Papa Sana pun meninggalkan dahyun dan para sahabat nya.
"Kau terlihat seperti pria sejati"ucap Yeji.
"Kau pikir aku bukan pria"jawab dahyun.
"Maka setelah acara pernikahan ini buktikan kejantanan mu"tantang jeongyeon.
"Baik"terima dahyun.
"Selamat ya mantan bos"ucap chaeyoung.
"Sama sama mantan sekretaris"jawab dahyun.
Membuat semua tertawa.
"Selamat ya"ucap Jinny.
"Makasih, kapan menyusul"tanya dahyun.
"Segera"ucap Jinny.
"Aku juga akan menikah dengan Jihyo"ucap Daniel.
"Kapan kalian pacaran"tanya Jinny.
"Sudah lama sih"jawab Daniel.
Mereka pun mengantar dahyun menuju altar pernikahan.Dialtar dahyun sedang menunggu Sana. Tibalah Sana yang cantik memakai gaun berjalan bersama papanya. Papa Sana pun menyerahkan putrinya itu kepada dahyun. Acara pun dimulai dengan hikmat hingga sampai pada pelemparan bunga semua tamu undangan berkumpul Sana dan dahyun pun melempar bunga dan Jihyo yang mendapatkannya semua tamu bertepuk tangan. Acara pun berlanjut.
Selesai acara Sana langsung mengemas barang dari rumahnya menuju rumah dahyun.
"Selamat ya nak"ucap mama Sana sambil memeluk Sana.
"Iya mah"jawab Sana membalas pelukan mamanya.
"Hati hati nak"ucap papa Sana memeluk Sana.
"Iya pah, jangan khawatir"jawab Sana
Setelah itu Sana langsung menuju rumah dahyun.
"Sudah semua"tanya dahyun.
"Iya"jawab Sana.
Mereka pun menuju rumah dahyun dengan mobil dahyun.Sampailah mereka dirumah dahyun, Sana dan dahyun pun masuk kedalam rumah itu.
"Naik dulu keatas, aku akan menelepon"ucap dahyun.
"Baik"jawab Sana sambil naik.Dahyun ternyata menelepon Nayeon ia mengatakan bagaimana terapi untuk trauma Sana.
"Halo, ada apa Yun"tanya Nayeon.
"Iya, aku mau tanya bagaimana mengatasi trauma Sana"ucap dahyun.
"Kau bisa memulai terapi pemadaman listrik, itu paling efektif terlebih kau orang yang Sana percaya" ucap Nayeon.
"Baiklah terima kasih"ucap dahyun.Dahyun pun naik keatas melihat Sana yang merapikan baju.
"Sudah mandi"ucap dahyun.
"Sudah, kau mandilah"ucap Sana.
"Baiklah"ucap dahyun masuk kamar mandi.Setelah dahyun mandi ia akan menguji Sana. Dahyun mulai mencium bibir Sana, Sana yang tau ini kewajibannya pun membalas ciuman dahyun ciuman beruntun itu akhirnya membuat dahyun jatuh menindih Sana diatas kasur. Kemudian dahyun mulai meraba Sana sambil terus menciumnya Sana pun menaruh tangan nya dileher dahyun sementara tangan dahyun mematikan lampu keadaan kamar menjadi gelap membuat Sana mengingat kejadian penculikan yang dialaminya seketika ciuman mereka terlepas dan Sana mempererat tangannya dileher dahyun. Nafas Sana kian menderu.
"Tenang aku disini"ucap dahyun.
"Hah hah hah mama papa tolong"lirih Sana.
"Jangan jangan dibunuh jangan bunuh dia"ucap Sana berteriak.Keadaan semakin tak terkendali dahyun pun menyalakan lampu kembali. Ia melihat Sana berkeringat sambil gemetar matanya pun memerah.
"Tenang tenang aku disini"ucap dahyun.
"Hah hah hah"nafas Sana menderu.
Sana pun pergi meninggalkan dahyun dan turun kebawah.
Sana mengambil minum dan dahyun pun turun Sana menghindar dari dahyun mungkin takut dahyun tau lebih banyak.
"Aku tau kau menghindariku takut aku tau lebih banyak tapi aku ini pasangan mu kau bisa menceritakannya padaku"ucap dahyun.
Sana pun membawa dahyun ketempat duduk dan mulai menceritakan ceritanya. Siang itu saat aku bermain, saat itu umurku baru 7 aku diajak oleh orang yang mengaku sebagai teman papa ku karena aku jarang bertemu papa aku percaya orang itu dan mengikutinya kedalam mobil tibalah kami kesuatu tempat seperti rumah kosong aku ditarik paksa dan ada satu anak lagi selain aku juga sedang ada didalam aku yang memberontak pun diikat dikursi bersebelahan dengan anak itu. Kami disekap sekitar dua Minggu hanya dengan memakan makanan sisa, tapi hari itu entah kenapa perasaan kami tidak enak satu orang penjaga membawa pistol ditangan nya dan yang satunya menelepon seseorang dan tiba tiba mereka seperti marah dan mengarahkan pistol kearahku kami sudah menangis tapi arah pistol berubah dan menembak anak itu. Anak itu pun mati. Tapi mereka tetap menyekapku sendiri diruangan gelap sekitar 10 hari dari kematian anak itu pada hari ke 11 aku memutuskan kabur menggunakan sendok makan yang kusembunyikan dan berusaha kabur baru sampai depan kantor polisi bayangan arwah teman yang disekap denganku tadi muncul dan aku pingsan didepan kantor polisi. Begitu sadar aku sudah dirumah sakit ada papa dan mama di sana menemaniku seketika aku menangis kencang kerena perpikir dia mati karena salah ku sejak saat itu aku menjadi psikolog dan menolong orang untuk menggantikan nya yang tak bisa kuselamatkan.
Mendengar itu dahyun langsung memeluk Sana dan Sana menangis dipelukan dahyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
the psychologist saida Season 1 (END)
Ciencia Ficciónmenceritakan gadis bernama Minatozaki sana seorang psikolog dan Kim dahyun seorang pasien trauma akibat kematian adiknya....