6 - Jenan Jenan Jenan

704 98 14
                                    

Matahari sudah terbit, hal ini menandakan Kazel harus segera berangkat sekolah.

"BUNDA, ACEL PERGI DULU YA."

"Iya sayang hati-hati."

Kazel membuka gerbang dengan hati-hati.

"Pagi cantik."

"ASTAGA JENAN! Kaya setan lo lama-lama demen banget ngagetin orang!" Kazel mengelus dadanya sabar saat menemukan Jenan yang sudah nangkring di rumahnya.

"Ayo berangkat," ujar Jenan sambil tersenyum.

"Apaan lo! Tiba-tiba nongol depan rumah gue ngajak bareng, ngapain sih pagi-pagi ada disini!"

"Ya mau ngajak Acel pergi bareng, emang gak boleh?" ujar Jenan dengan jahil.

Acel adalah nama kecil yang diberikan Bunda Kazel agar gadis itu tudak kesusahan menyebut namanya sendiri saat kecil.

"Nama gue Kazel!" sentak Kazel.

"Gak mau ah, Acel lebih lucu," jawab Jenan.

"Nama itu cuma keluarga gue yang boleh nyebut."

"Nanti juga gue jadi bagian keluarga lo."

"Pede banget lo jadi manusia, udah sana lo pergi," ucap Kazel.

"Gue udah dari jam setengah enam loh disini, masa mau lo usir."

"Sekarang gue tanya, yang suruh lo dateng kesini nungguin gue dari jam setengah enam siapa? Hah?" ucap Kazel sembari menaruh kedua tangannya di pinggang.

"Hati nurani gue."

"Punya hati lo emang?" sinis Kazel.

Jenan membalas dengan menatap sinis juga. "Kalau gue gak punya hati gimana bisa gue ngomong I love u semalam."

"Ya ya ya whatever," balas Kazel sekenanya.

"Cepetan ayo berangkat, gue mau sarapan dulu laper gue Zel," ajak Jenan.

"Ck, lagian ngide banget lo dateng pagi-pagi ke rumah orang. Tunggu sini bentar!"

"Mau ngapain?"

"Mau bungkus sarapan buat lo," jawab Kazel.

Jenan tersenyum sangat cerah setelah mendengar pernyataan gadis di depannya ini.

"Tumben lo baik sama gue"

"Bukan gue, tapi hati nurani gue," jawab Kazel mengikuti kata-kata Jenan tadi.

Jenan hanya menurut dengan perkataan Kazel. Menunggu dua menit di atas motor kesayangannya.

"Cepetan berangkat."

"Gak makan disini aja gitu?" tawar Jenan yang sepertinya Ia sangat ingin diajak masuk ke dalam rumah oleh Kazel.

"Ngelunjak lo ya. Gak ada gak ada, makan kantin sekolah aja."

"Percobaan pertama buat caper ke mertua gagal."

"Ya udah iya, Annabelle let's go."

~~~

"Gue liat-liat, udah berangkat bareng aja nih."

"Gue liat-liat, udah makin deket aja nih."

"Gue liat-liat, pagi-pagi udah julid aja lo pada! Berisik banget perkara berangkat bareng doang," sela Kazel saat teman-temannya tengah sibuk meledek dirinya.

"Ya lo pikir aja Zel, seorang Jenan si preman sekolah langganan BK paling amburadul di Garuda tiba-tiba berangkat bareng cewek yang notebane nya Ketua OSIS kesayangan guru," jelas Vaya dengan dramatis.

KETOS GALAK || Jeno x KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang