9 - Si Galak Luluh

1K 138 61
                                    

Sudah satu jam lamanya, Jenan tak henti-hentinya untuk tersenyum cerah. Karena tepat di depannya sekarang, Kazel tengah duduk makan siang bersamanya di kantin.

Ya, Kazel terpaksa menerima ajakan makan siang bersama di kantin bersama Jenan karena pemuda itu tadinya mengancam akan membuat keributan jika dirinya tak mengiyakan ajakannya.

Kazel yang ditatap hanya melayangkan mata sinisnya.

"LO!—

"Apa? Kenapa?" tanya Jenan dengan antusias.

"Jenan berhenti natap gue! Dan habisin makanan lo sekarang!" ucap Kazel yang sudah tersulut api emosi itu.

Lihatlah, mie yang tadinya terlihat cantik itu sekarang malah terlihat mengembang karena tidak di sentuh oleh sang pemilik makanan.

"Suapin dong," ujar Jenan memajukan sedikit kepalanya kearah Kazel.

Diseberang meja, Hachi, Nael, Reksa, Fio, Anggi dan Vaya menatap jijik kearah Jenan yang bertingkah konyol itu.

"Itu—ketua geng lo?" tanya Fio kepada Hachi yang berada di depannya.

"Bukan, dia mah ketua majelis taklim masjid sebelah."

"Jenan plis mending lo cepet makan," ujar Kazel sekali lagi dengan sabar.

"Ish, padahal kan minta suapin doang," jawab Jenan sembari menekuk bibirnya kebawah.

"GAK USAH SOK IMUT! CEPETAN ABISIN!"

"Iya iya, dasar galak."

"Bodo."

"Kazel," panggil Jenan sambil mengunyah makanan nya.

"Hm."

"Kazel nanti pulang bareng gue ya."

"Gue ada rapat OSIS," jawab Kazel.

"Gue tungguin."

"Gak usah, gue lama."

"Gak papa, tetep gue tungguin," kekeh Jenan.

"Tapi lama Jenan, gue bisa balik sendiri."

Jenan mengernyitkan matanya. "Ah gue tau, lo gak mau gue ketemu sama Ratu kan? Lo takut cemburu lagi kan?"

"Dih!"

Kazel memajukan wajahnya mendekat ke arah Jenan. "Gue mau rapat bahas soal pelepasan jabatan kelas 12—

bareng Kak Raka, yakin bisa ngeliatin gue berdiri di depan sama Kak Raka?" tanya Kazel dengan senyum jahilnya.

Jenan merubah ekspresinya menjadi dingin.

"Oh, mau bareng si Raka lagi?"

"Dia kakak kelas lo, panggil yang sopan," tegur Kazel.

"Elah ribet amat, tukang batagor di depan juga gue panggil Tono doang kaga pake bapak."

"Itu emang lo nya yang kurang ajar!" kesal Kazel.

Jenan sedikit terkekeh dibuatnya. "Emang ngapain sih rapat sama si Raka, kan dia udah mau lulus juga."

"Dibilang gue mau bahas soal pelepasan jabatan, ya harus ada dia lah," jawab Kazel.

"Gue tungguin, tapi di lapangan basket. Jadi nanti kalau udah selesai rapat telfon aja jangan chat," ujar Jenan.

"Kenapa emang kalau chat?"

"Soalnya suara lo kalau di telfon cantik banget," jawab Jenan.

Lagi dan lagi Kazel dibuat terdiam olehnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 01, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KETOS GALAK || Jeno x KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang