"HACHI! BISA CEPET GAK JALANNYA," teriak salah satu anggota OSIS saat Hachi dengan sengaja memelankan jalannya.
"Iya iya buset galak bener babu guru," celetuk Hachi.
"DARI PADA LO BEBAN GURU," sahut anggota OSIS itu kembali.
"Iya sayang, jangan marah-marah mulu gitu dong nggak enak diliat orang."
Sontak gadis yang dipanggil 'Sayang' oleh Hachi itu membuat gestur seperti ingin muntah.
Brak
Pintu Ruang BK terbuka dengan kasar. Siapa pelakunya?
"Hehe maap," ujar Hachi.
Kazel yang memang sedari tadi berada di dalam Ruang itu segera meminta penjelasan dari teman anggota OSIS lainnya. Tasya.
"Kenapa?" tanya Kazel.
"Nggak kenapa-kenapa kok," jawab Jenan dengan senyum manisnya saat tahu ternyata 'Calon Pacar' nya lah yang berada di Ruang BK.
"Gue nggak nanya lo! Kenapa Sya?" ulang Kazel.
Tasya mengambil nafasnya dalam-dalam sebelum menjelaskan sesuatu yang membuatnya cukup emosi. "Biasa tawuran."
"Sama siapa?" tanya Kazel lagi dengan wajah tegas dan dingin yang memang sudah menjadi ciri khas nya.
Tidak tahu saja, keempat laki-laki yang baru saja membuat masalah itu terdiam kaku di pojok ruangan.
"Sama anak SMP sebelah."
"Anak SMP!?" ulang Kazel dengan nada yang semakin tinggi.
"Jen," bisik Nael
"Apa?"
"Gebetan lu kok serem bener anjir," bisik Nael lagi.
"Emang gitu orangnya, tapi gapapa gue tetep suka—
"Siapa yang suruh lo berdua ngobrol!?" sentak Kazel dengan penggaris panjang ditangan kanannya.
Nael meneguk air ludah nya dengan kasar.
"Cantik, jangan marah-marah dong—
"SIAPA YANG SURUH LO JAWAB!"
"Lo berempat ya, bikin masalah terus! Nggak capek apa keluar masuk BK terus! Lo pada gak liat tuh berapa banyak tinta merah di buku pelanggaran!?"
"Nael! Lo tuh kurang-kurangin nakalnya, gue tau lo pintar! Tapi kalau penilaian sikap lo di raport C percuma aja!"
"Lo Reksa! Lo juga pinter, percuma tau nggak otak pinter kalau kelakuan minus."
"Cewek gue serem juga kalau marah" batin Jenan.
"Lo juga Hachi! Lo tuh udah bego! Banyak tingkah lagi."
"Beh, menusuk jantung, melewati paru-paru dan menyebrangi usus. Nyelekit coy," ucap Hachi memegang dadanya.
"Dan lo! Jenan Alghifari! Gue sampe hapal nama lengkap lo saking banyaknya nama lo di buku pelanggaran!" lanjut Kazel.
Berbeda dengan ketiga temannya yang diam saat dimarahi Kazel, Jenan malah menunjukkan wajah berseri nya.
Menurutnya, saat Kazel sibuk mengomel disitulah letak kecantikan plus dari Kazel.
Gila.
"Apa lo liat-liat!"
"Cantik sih, makanya gue liatin," jawab Jenan dengan santai.
Kazel seperti sudah terlalu cukup sabar dengan semua yang sudah dilakukan manusia di depannya ini.
"Karena hari ini hari pertama gue disini, jadi hari ini gue bebasin lo berempat—

KAMU SEDANG MEMBACA
KETOS GALAK || Jeno x Karina
Novela JuvenilBagaimana jadinya, jika Jenan sang pentolan sekolah yang hobby nya ribut, bolos pelajaran, tawuran, dan bikin onar ternyata menyukai Kazel si Ketua OSIS galak kesayangan guru? Akankah Kazel menerima cintanya Jenan? So, kalian bisa langsung baca aja...