Sinar matahari menusuk indra penglihatan gadis manis yang sedang terlelap itu. Ia meregangkan tangan lucunya keatas seraya menguap.
"Huh, pegel banget abis tidur 2 hari," ujar Kazel mengusak-usak kedua matanya.
Seperti yang kita tahu gadis itu baru saja sembuh dari demam nya. Seperti nya Kazel demam karena setelah seminggu lebih Ia harus mengurus anak nakal yang suka sekali mencari masalah itu, siapa lagi kalau bukan Jenan.
"Bunda, Acel sekolah dulu ya," pamit Kazel kepada Marissa saat Ia sudah selesai dengan segala perlengkapan sekolahnya.
"Acel berangkat sama siapa?" tanya Marissa.
"Naik—" jawab Kazel yang sudah berada di depan pintu namun tak terselesaikan karena ternyata ada satu makhluk yang sudah menunggu Kazel sejak pagi.
Siapa?
"Pagi sayang, udah sembuh kan? Let’s go kita berangkat," ajak Jenan dengan semangat.
Oh God, please
"Sayang kok diem aja sih, ayo berangkat."
"Diem lo!"
"Kalau gue diem gimana cara gue ngajak lo perginya," jawab Jenan apa adanya.
"DIEM LO JENAN! LO NGAPAIN SIH PAGI-PAGI UDAH DISINI!?"
"Ya ampun Acel apa sih kamu teriak-teriak, kenapa Jenan nya di teriakin coba? Bunda gak suka ah kamu bentak-bentak orang kaya gitu," sahut Marissa saat mendapati Kazel yang sedang menahan setengah kesal kepada Jenan.
"Bundaaaa, liat dia masa tiba-tiba ada disini ngajak Acel bareng—
"Apanya yang tiba-tiba, orang Bunda yang nyuruh Jenan kesini buat anter kamu ke Sekolah," jawab Marissa dengan lugas tanpa memperhatikan bahwa wajah anaknya itu sudah merah padam.
"BUNDA KOK GITU SIH? IH BUNDA NGESELIN AH!"
"Berani kamu marah sama Bunda?" tantang Marissa dengan kedua tangan yang sudah berada di masing-masing pinggangnya.
"IH INI SEMUA GARA-GARA LO TAU GAK!" semprot Kazel kepada Jenan yang sedari tadi hanya dia tak berkutik di depannya.
"Heh, siapa suruh kamu marahin Jenan?"
"ANAK BUNDA AKU APA DIA SIH?"
"Gimana lagi, Bunda terpaksa pilih Jenan lah. Soalnya dia gak suka teriak-teriak kaya kamu."
"Iya gak suka teriak tapi sukanya tawuran," ucap Kazel yang membuat Jenan ketar-ketir akibatnya.
Anjir, ini gimana dah image gua depan camer ASASAHDWJDJWO.
"Ya gak papa, itu namanya bela diri," jawab Marissa tak mau kalah.
"BELA DIRI DARI HONGKONG!?"
"Udah deh, sana hush hush pergi. Pusing Bunda denger suara kamu. Jenan Bunda titip Acel ya, kalau dia berisik sumpel aja mulutnya."
"Aman Bunda," jawab Jenan tersenyum.
Tak tahu saja bagaimana berbunga-bunga nya hati Jenan saat ini. Ternyata mudah sekali mendapatkan hati calon mertuanya.Tak ingin membangunkan singa yang sedang tidur, Jenan hanya meng kode gadis didepannya itu untuk segera ke motornya.
Dengan langkah yang kesal, Kazel berjalan ke arah motor Jenan dengan hentakan-hentakan yang Ia buat. Lucu sekali pikir Jenan.
"Pegangin tas gua nanti jatoh," peringat Jenan agar gadis dibelakangnya ini aman.
●
●
●"Demi apa Jenan sama Kazel?!"
![](https://img.wattpad.com/cover/298460917-288-k664627.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KETOS GALAK || Jeno x Karina
Ficção AdolescenteBagaimana jadinya, jika Jenan sang pentolan sekolah yang hobby nya ribut, bolos pelajaran, tawuran, dan bikin onar ternyata menyukai Kazel si Ketua OSIS galak kesayangan guru? Akankah Kazel menerima cintanya Jenan? So, kalian bisa langsung baca aja...