25 - Reality

452 37 9
                                    

Atlanta, Georgia.

Sudah setidaknya dua minggu berlalu sejak Nat pergi dari Chris dan disinilah Chris saat ini bersama dengan para kru filmnya. Setiap hari dia selalu bekerja sampai larut malam entah itu melakukan semua scenenya ataupun duduk bersama director filmnya untuk belajar beberapa ilmu tentang directing secara langsung. Tidak jarang juga Matthew, Directornya meminta Chris yang menghandle beberapa scene. Cukup berhasil untuk mengalihkan pikirannya dari Natalie. Setidaknya, dia pulang ke hotel hanya untuk tidur dan saat bangun pagi dia harus langsung menuju lokasi shooting. Jadwal padatnya itu membuat dia kadang lupa dengan sosok Nat. Entah sampai kapan dia harus seperti ini untuk benar-benar bisa melupakan Natalie. Butuh waktu yang sangat lama pastinya.

"Kamu bisa kembali ke LA untuk bertemu dengan pacarmu, Chris. Beberapa scene penting sudah kita rampungkan. Kamu bisa mengambil cuti beberapa hari sebelum kita pergi ke Boston," kata Matthew saat sedang duduk bersama Chris.

Chris tersenyum kecil. "It's okay, Matt. Aku mungkin akan duluan pergi ke Boston menghabiskan waktu sebentar bersama keluargaku,"

"Well, you can go tomorrow then,"

"Thank you, Boss!" kata Chris tersenyum lebar.

"Ini adalah bonus karena sudah sering membantu tugasku, Evans,"

"Well, aku berharap setidaknya kita bisa bekerja sama dalam membuat projek film baru nantinya,"

"I'll wait for that one," balas Matthew

Chris pun langsung pamit untuk kembali ke trailernya karena tugasnya sudah selesai. Dia harus melakukan retouch make up serta berganti kostum untuk scene selanjutnya.

Sejak mengetahui bos mereka sedang patah hati, Emma dan beberapa asisten Chris pun selalu berhati-hati dengan segala perkataan mereka. Emma tidak mau semakin menyakiti hati Chris saat ada yang tidak sengaja membahas ataupun menyebutkan nama Nat di depan Chris, walaupun sebenarnya dia ingin sekali membahas tentang mantan kekasih Chris itu.

Sesampainya Chris di trailer, Chris melihat beberapa penggemarnya menunggu di luar daerah set. Dia tahu bahwa beberapa penggemarnya bahkan ada yang menunggu sejak subuh hanya untuk melihat Chris. Dia pun tersenyum kecil dan meminta izin pada Emma untuk menghampiri mereka. "Frank, tolong temani bos. Aku tidak mau dia diculik oleh para penggemarnya dan menemukan dia di toko es krim," canda Emma.

Niat hanya sekedar bercanda malah membuat senyuman Chris luntur. "Ice Cream," gumamnya.

Seketika itu juga Emma mengumpati dirinya sendiri. Dia baru sadar Chris dan Nat memiliki banyak kenangan dengan es krim. Dia sering sekali mendengar cerita Chris tentang ice cream date routines mereka setiap kali mereka jalan-jalan berdua.

"Jangan lama-lama, Chris. Kamu katanya ingin makan siang bersama para cast, kan?" tanya Emma berusaha mengalihkan pikiran Chris.

Chris pun mengangguk dan langsung mengajak Frank untuk keluar.

Setelah selesai bertemu dengan para penggemarnya, Chris dan Frank kembali lagi di trailer dan langsung melakukan retouch. "Em, pesankan aku tiket ke Boston besok. Aku akan duluan kesana," kata Chris sambil membiarkan wajahnya dibersihkan oleh asistennya.

"Apakah Matthew yang memintamu kesana?" tanya Emma.

Chris mengangguk. "Aku diberikan cuti beberapa hari sebelum kru menyusul ke Boston,"

"Baiklah. Apakah kita juga bisa cuti, Bos?" tanya Emma sambil menatap Chris dengan penuh harap.

Chris pun mengangguk. "Hm,"

"Woohoo!! We're going to Boston for vacation, Frank!" pekik Emma membuat Chris dan yang lainnya ikut tertawa.

"Aku pikir kamu bosan berkunjung ke Boston," kata Chris.

Never Let Go Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang