31 - Back With You

656 46 18
                                    

Malam itu, Chris memutuskan untuk mengadakan makan malam bersama karena kebetulan ada Gia dan Josephine ada di rumah mereka. Scarlett tidak bisa ikut makan malam bersama karena ternyata jadwal shooting untuk film barunya dimajukan besok dan dia harus segera berangkat ke Texas.

Kebetulan ada Gia di LA, Nat memanfaatkan sahabatnya tersebut dengan sebaik mungkin dan meminta Gia untuk membuatkannya beberapa makanan Indonesia kesukaannya. Awalnya Gia menolak membuatkan Nat soto daging kesukaan Nat tapi sialnya Chris kebetulan sedang duduk bersama mereka berdua dan langsung memarahi Gia.

"Ayolah, Gi. Kali ini aja lo masakin gue. Ngidam banget soto buatan lo nih gue," bujuk Nat sambil mengelus perut buncitnya sekaligus membuat ekspresi sedihnya.

Astaga, kenapa sahabat gue sekarang bisa jadi fake banget kayak gini? batin Gia masih tidak percaya dengan tingkah Nat barusan.

Sejak kapan seorang Natalie membujuk Gia dengan ekspresi sedih yang terlihat sangat palsu itu?

Chris yang melihat tingkah Nat itu langsung merasa kasihan. "Mungkin aku tidak mengerti dengan perbincangan kalian tapi apapun itu aku minta tolong supaya kamu dapat mengabulkannya, Gia," kata Chris membuat Gia mendengus.

"Chris! Kamu benar-benar termakan dengan akting amatir Nat? You're an actor! You supposed to know if it was an acting or not, gosh!" kata Gia langsung membuat Nat dan Chris tertawa. Tingkah Gia justru sangat menghibur mereka rupanya.

"Tapi aku serius, Gia. Hanya untuk kali ini saja kamu mengabulkan permintaan sahabat kamu," balas Chris.

"Nat, gila ya cowo lo yang satu ini. Berasa bokap gue banget tau ngga sih cara ngomongnya,"

Nat tersenyum sambil menyenderkan kepalanya di pundak Chris. "Gantengan Chris lah ya daripada Om Rudi," balas Nat langsung mendapat jitakan di kepalanya oleh Gia.

"Gia!" omel Chris langsung mengelus lembut kepala Nat membuat Nat membuat ekspresi mengejeknya pada Gia.

"Gosh, i can't stand with you guys," kata Gia langsung pergi meninggalkan dua sejoli itu ke dapur.

Chris masih terus mengelus kepala Nat sambil memberikannya kecupan-kecupan kecil. "Does it hurt, baby?" tanya Chris.

"Sama sekali tidak, Chris. Aku tidak selemah itu, by the way," jawab Nat sambil tertawa.

Chris pun mencium dengan lembut pelipis Nat yang kebetulan sudah semakin memudar bekas lebamnya. "You're so pretty, Nat," bisik Chris.

"Walaupun dengan banyak lebam?"

Chris langsung mengangguk. "Tidak mengurangi apapun,"

"Hmm, sekarang aku tahu kenapa banyak mantan kekasih kamu yang tidak bisa move on dari kamu," goda Nat

"Why?"

"Nothing. I love you, Evans," kata Nat langsung mencuri satu ciuman dari bibir Chris dan langsung beranjak dari samping Chris dan menyusul Gia.

Melihat Nat yang langsung pergi begitu saja membuat Chris tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. "I love you too, weirdo,"

Kebetulan Nat masih bisa mendengar perkataan Chris dan langsung berbalik menoleh pada Chris. "Kamu barusan memanggilku weirdo?" tanya Nat dengan nada tinggi.

"It's 'baby'. Sejak kapan aku memanggil kamu weirdo?" kali ini Chris tidak berani untuk jujur. Wanita hamil terkadang bisa menjadi sangat sensitif. Khususnya wanita di hadapannya ini.

Salah satu contoh betapa sensitifnya Nat adalah kemarin malam saat mereka berdua menonton Gifted di kamar dan Chris harus menenangkan Nat yang terus menangis sepanjang film itu berlangsung. Dia bahkan terus memukul lengan Chris dan berkata bahwa Chris sangatlah jahat karena tega meninggalkan Mary sendirian. Padahal, mereka berdua sudah berulang kali menonton film itu tapi baru kali itu Nat menangis tersedu-sedu seperti itu.

Never Let Go Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang