1886 words!
Sorry for typo
Enjoy this storySiapa yang tidak senang telah mendapatkan surat izin mengemudinya, sepertinya semua orang akan berbangga diri karena sudah memilikinya dan bisa mengendarai tanpa takut petugas kepolisian menangkapnya.
Begitu pun Sehun, ia senang karena untuk pertama kalinya ia bisa mengendarai mobil tanpa takut di jalan raya, karena ia sudah melewati uji kelayakan berkendara yang artinya ia sudah paham dan mumpuni untuk mengendarai sebuah kendaraan.
Dihari bahagianya ini, Sehun mengajak sang ibu untuk berkeliling kota dengan ia yang menyetir. Mobilnya bahkan sudah dipersiapkan dengan baik di halaman depan rumah.
Sehun tengah mengenakan jaket hitamnya untuk membungkus kaos putih polosnya dan merapikan sedikit tatanan rambutnya. Senyumnya begitu cerah terpantul dalam pantulan cermin di depannya.
Setelah itu ia melangkah dengan semangat, menghampiri sang ibu yang duduk di sofa ruang keluarga bersama ayahnya.
"Mama.. Let's go! Aku ingin bersenang-senang dengamu seharian penuh!", ucap Sehun dengan wajah yang benar-benar terlihat bahagia. Sang ibu tertawa melihat bagaimana putranya terlihat sangat bersemangat untuk membawanya jalan-jalan.
Sedangkan Mr. Richard, menampakkan wajah sedihnya disana yang ia buat begitu dramatis. "Kau tidak ingin mengajak Dad juga? Tega sekali hanya mengajak Mama"
Sehun yang duduk di samping sang ibu menoleh kearah ayahnya. "Kau akan mengganggu suasana romantisku dengan Mama nanti"
Mr. Richard mendelik kearah putranya tidak terima. "Memangnya kau ingin apa dengan Mama? Dia itu istri Dad ya, jangan macam-macam!", peringat Mr. Richard dengan sengit.
"Dia itu ibuku, jadi tidak apa-apa jika macam-macam. Ya kan, Mama?", tanya Sehun dengan manja ke arah ibunya.
"Ya!--"
"Haish Dad, kau membuang waktu kami tahu.. Hari ini biarkan aku pergi dengan Mama. Jika kau ingin pergi denganku nanti saja ya. Jangan cemburu begitu pada anakmu sendiri!", potong Sehun dengan rengekannya karena sang ayah begitu cerewet karena ia tidak mengajaknya juga.
Seohyun tertawa menanggapi kelakuan suami dan putranya itu, selalu saja bertengkar seperti ini tetapi ia malah menyukainya dan justru terhibur karenanya.
"Sudah.. ayo berangkat sekarang saja", ucap Seohyun menengahi agar sang putra tidak merengek lebih parah nantinya.
Saat menggenggam tangan ibunya dan akan membawanya menuju halaman depan, langkahnya justru tertahan saat ayahnya tampak memeluk sang ibu dalam duduknya.
"Dad!"
Mr. Richard tertawa mendapati Sehun marah karena keusilannya dan melepaskan pelukannya pada sang istri karena tatapan tajam itu. Menyenangkan sekali menggoda putranya.