1851 words!
Sorry for typo
Enjoy this storyScoups baru saja tiba di La Vida High Club setelah mengantar atasannya ke kediaman pujaannya. Sudah satu minggu lebih hubungan keduanya yang semakin dekat, lelaki putih kelahiran Agustus itu menjadi lebih sering mengunjungi club dan berkencan dengan banyak wanita tentunya.
Betapa bersyukurnya lelaki itu, karena kehadiran Lalice mampu mengurangi bebannya yang selama ini selalu berada di sisi Sehun hampir dua puluh empat jam dalam sehari.
Scoups tengah meneguk vodka nya saat lelaki berperawakan tinggi dengan sweater coklat duduk disampingnya yang tengah berada di depan bar.
Scoups meletakkan highball glass nya dan menatap lelaki berkulit tan itu dengan lekat. Dahinya mengkerut kecil, tanda ia tengah mengingat sosok yang cukup tidak asing dalam ingatannya.
Highball glass nya masih tersisa setengah, membuat otaknya menjadi agak lamban setelah meminum alkohol berkadar tinggi itu.
Setelah mengamati dengan seksama dan mengulik ingatannya, Scoups kini tampak mengeraskan rahangnya dan bersikap begitu waspada-- saat lelaki tan yang tengah meminum wine disampingnya adalah salah satu orang yang berada dalam list tinta merah keluarga Xavier.
Masih dalam kewaspadaan nya, Scoups tetap berusaha bersikap begitu normal seakan tidak terganggu dengan kehadiran Kim Jaewook disampingnya.
"Aku tidak ingin seks denganmu, bitch.." ucapannya begitu tenang dan acuh, tapi kata-katanya begitu tajam masuk dalam telinga seorang wanita berpakaian sexy yang tengah menawarkan diri pada Jaewook.
Lelaki yang tengah dalam pantauan Xavier itu meneguk wine nya dengan santai tanpa peduli pada wanita yang tengah mengumpatinya dengan kekesalan dan sakit hatinya.
"Seleramu cukup bagus," celetuk Scoups menanggapi penolakan Jaewook tadi.
Sontak saja Jaewook menoleh kearah Scoups dan menampilkan senyum tipisnya. "Kau baru saja mengatakan cukup?--" ucap Jaewook dengan kekehannya.
"Itu terlalu buruk, dude.." lanjut Jaewook yang mendapatkan anggukan dari Scoups yang juga membalas dengan kekehannya.
"Ya.. terlalu longgar."
Jaewook tersenyum dan mengangguk, "Kau sudah pernah mencobanya?"
"Sialnya, ya."
Celetukan fakta yang Scoups layangkan membuat keduanya tertawa dengan ringan seolah mereka adalah seorang teman yang tengah menikmati alkohol bersama, yang nyatanya ini adalah interaksi perdana mereka.
Merasa cukup dengan tawanya, Jaewook menghentikan interaksi mereka dan kembali menikmati wine nya seperti tujuan awalnya datang kesini. Sedangkan, Scoups tengah mengamati gelasnya, dan memainkan jarinya pada highball glass yang tengah dipegangnya. Otaknya tengah membaca situasi malam ini.