Ch. 4-Dark Meeting

1.1K 165 26
                                    

"Pffffttt..... Hahahaha" Albert tidak bisa mengendalikan tawa nya.

"Tampak nya gurau an saya begitu menghibur" Ucap dirimu seraya meminum teh.

   Dalam diri Albert muncul semangat yang berapi-api entah darimana. Keinginan menjadi kan wanita ini sebagai...rekan.

"Bagaimana ini, William? Dirimu dituduh sebagai Raja Kriminal" Albert tertawa kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimana ini, William? Dirimu dituduh sebagai Raja Kriminal" Albert tertawa kecil.

"Lady... Anda kejam sekali, mengapa anda berpikir demikian?" William bertanya.

"Karena yang bisa mengatakan hal semacam itu hanyalah Raja Kriminal, Tuan" Dirimu menjawab dengan senyum percaya diri.

   Pertemuan berakhir dengan gurauan sarkas antara (Name) dan William.

.

   County Rosetta selalu ramai di siang hari. Para rakyat melakukan kegiatan jual-beli. Wajah mereka penuh dengan kebahagiaan dengan kemakmuran yang diberikan sang Countess dengan baik.

"Selamat pagi Countess~!"

"Ah, pagiii!!" Dirimu begitu senang disapa oleh rakyatmu dengan senyum cerah nya.

"Apa yang anda lakukan disini Countess?"

"Tidak...hanya berjalan-jalan saja"

"Begitu... Saya harap perjalanan anda menyenangkan!"

"Tentu~ terimakasih!"

   Rakyatmu begitu mencintai dirimu. Bagaimana tidak? Jarang-jarang seorang bangsawan yang menganggap rakyat sederajat dengan bangsawan. Bahkan dirimu berinteraksi dengan rakyat tanpa rasa jijik ataupun dengki.

"Ah... Countess..."

"Oh! Tuan Louise..."

   Dirimu bertemu dengan Louise di depan toko bunga.

"Countess, sebagai ucapan terimakasih atas jamuan tadi malam, kakak mengirim ini"

"Countess, sebagai ucapan terimakasih atas jamuan tadi malam, kakak mengirim ini"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   Louise menyerahkan buket bunga mawar padamu.

"Padahal tidak perlu repot-repot, terimakasih Tuan, tolong sampaikan juga rasa terimakasih saya pada kakak-kakak anda"

Red As Rose || William J. Moriarty x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang