Ch. 7-Noahtic I

1.1K 147 21
                                    

"A-aku... adalah kekasih William, apa kau puas?!" Dirimu berusaha berakting dengan wajah malu-malu. Hah...bagaimana bisa jadi seperti ini.

"Kami belum mau mempublikasikan hubungan kami, karena itu..."

Sherlock menjatuhkan puntung rokok di tangan nya. Alis nya mengkerut, ekspreksi wajah nya terkejut.

"Hah? Orang itu punya kekasih?"

"Hah? Orang itu punya kekasih?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aah...jadi seperti itu anda menjawab nya, pfftt" William yang mendengar ceritamu tertawa kecil.

"M-mau bagaimana lagi, saya benar-benar tidak bisa memikirkan jawaban selain itu" Dirimu masih memerah, jelas-jelas dirimu menolak William sejak awal, dan sekarang?

"Jujur saya terkesan anda bisa langsung menjawabnya seperti itu, kalau sudah begini, kita akan bertunangan bukan?" William tersenyum, entah kenapa wajahnya terlihat berseri-seri, seperti menggoda seorang anak kecil.

"Ya...mau bagaimana lagi" dirimu masih tidak bisa menatap wajah William, sedari tadi dirimu hanya menunduk memusatkan perhatian pada secangkir teh di meja.

"Lalu, untuk misi selanjutnya-"

Dirimu melamun, sehingga tidak mendengar sekeliling, termasuk suara William yang lembut. Dirimu terus memikirkan tentang apa yang terjadi selanjutnya dengan pertunangan kalian.

"-begitu, bagaimana menurut anda?" William memberikan pertanyaan, namun dirimu tetap diam menatap secangkir teh.

Tiba-tiba, terasa suatu yang hangat menyentuh dagu mu. Dirimu terkejut, William mengangkat dagu mu dengan jari tangan nya, sehingga mau tidak mau, pandangan mu tertuju padanya.

 Dirimu terkejut, William mengangkat dagu mu dengan jari tangan nya, sehingga mau tidak mau, pandangan mu tertuju padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Cr art: My own art]

Dirimu terkejut, detak jantung mu berdebar-debar. Manik merah tertuju padamu. Wajahnya begitu dekat, sesaat dirimu terdiam, seluruh tubuh mu mati rasa.

Red As Rose || William J. Moriarty x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang