Bagian| Dua Puluh Tujuh

458 66 0
                                    


🤍🤍🤍

" Ya bagus maksud gue kalo emang lo gak bener-bener suka gue! Jadi gue gak berkewajiban buat mempertanggungjawabkan apapun! Right? "

Mendengar hal itu membuat Arjuna menyugar rambutnya berusaha menahan amarah. Gadis ini benar-benar telah membuat harga dirinya jatuh.

Sembari melirik Jeanno, Arjuna diam-diam tersenyum miring.

" Lo itu harusnya berterimakasih sama gue! "

" Terimakasih? For what? "

Arjuna menyeringai saat merasa kalau gadis dihadapannya itu terpancing dan terjebak ke dalam permainnya.

" Lo gak tau? Dia calon tunangannya Angel! "

" Hah seriusan? "

" Akhirnya kapal gue berlayar! "

" Ahh gue jadi ngebayangin gimana kalo mereka nikah nanti anaknya bakal secakep apa?! "

" Ihh bener-bener! Udah dua-duanya cakep! Dua-duanya juga pinter! Bahkan dua-duanya sama-sama baik banget! "

" Heem.. Bener-bener definisi pasangan sempurna sih menurut gue! "

Nayarra berdecih pelan. Laki-laki ini rupanya sangat ingin bermain-main dengannya. Oke kalo gitu ia akan tunjukan permainan yang menyenangkan.

" Gue tau! ", sahut Nayarra sembari menatap Arjuna, dan pastinya setelah ia melirik sekilas pada seseorang yang tengah tersenyum penuh kemenangan.

Dibelakang Nayarra, Jeanno mengepalkan tangannya erat. Ia benci hal ini! Kemudian ia menoleh pada Angelin yang tengah tersenyum lebar seolah-olah tengah dilanda sebuah kebahagiaan. Gadis itu benar-benar berhasil membuatnya marah.

Arjuna terkekeh mendengar sahutan santai Nayarra. " Lo tau tapi lo tetep deket-deket sama Jean! "

" Lo sadar gak sih kalo lo itu secara gak langsung udah gangguin hubungan Angel sama Jean! "

" Tutup mulut lo ya! ", bentak Jeanno yang melangkah maju dan hendak kembali memukul Arjuna namun dihentikan oleh Nayarra.

Melihat hal itu tentu saja membuat Arjuna senang bukan main. " Wahhh!! Lo kasih apa si Jean sampe kayak gini? Dia bener-bener beda dari Jeanno si ketua osis yang kita kenal! "

Ucapan Arjuna mendapat banyak persetujuan dan tentunya itu dari orang-orang yang memang sejak lama sangat mendukung hubungan Angelin dan Jeanno.

Nayarra hanya diam sama sekali tak berniat untuk menyahuti omongan laki-laki itu.

Arjuna kemudian menatap Nayarra dari atas sampai bawah. " Body lo bagus! Apa jangan-jangan lo kasih body lo sama... "

Bugh!

" Tutup mulut lo anjing! "

Belum juga Arjuna menyelesaikan perkataannya, Jeanno sudah terlebih dahulu menerjangnya dan memberinya pukulan. Kali ini Nayarra membiarkannya karna memang hal ini lah salah satu yang ia inginkan.

Bugh!

" Wah kayaknya bener deh! Gimana? Enak gak? Boleh gue coba juga gak? "

Bugh!

" Anjing! Gue bilang tutup mulut lo sialan! "

Sepertinya Arjuna memang cari mati karna terus-terusan mengucapkan kata-kata yang memancing amarah Jeanno.

Nayarra menguap lebar dan menutupnya dengan tangan saat melihat perkelahian dihadapannya. Mungkin tak akan ia sebut sebuah perkelahian karna yang lebih unggul dan lebih sering melayangkan pukulan adalah Jeanno. Jadi baginya ini bukanlah benar-benar sebuah perkelahian, tapi hanya sebuah pertunjukan latihan Jeanno yang tengah memukul samsak untuk meluapkan amarahnya.

Dandelion [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang