Awal

540 35 2
                                    

.
.
.
.
.
🤩Happy Reading🤩
.
.
.
.
.

























Sudah hampir dua tahun setelah kelulusannya dia menetap di kota orang. Katanya sih karena suasananya yang selalu bikin nyaman padahal dia hanya ingin menenangkan hatinya yang begitu kalut

Sabeena Dwi Putri yang kerap kali disapa Been oleh semua teman temannya. Dirinya memilih untuk magang di salah satu Rumah Sakit Umum di Yogyakarta

Been merupakan anak tunggal yang sejak dulu menginginkan seorang adik namun itu tak pernah terwujud. Terlahir dari keluarga yang berkecukupan tak membuat dia bermalasan. Sejak memasuki SMA dia sudah memulai usaha usaha kecil

Di Yogyakarta dirinya bahkan sudah membuka cafe dengan dua orang pegawai. Meskipun dirinya termasuk anak yang manja pada sang ibu tetapi dirinya juga seorang anak yang mandiri

Selama tinggal di kota orang dirinya selalu berusaha menepis hati yang tak sejalan dengan fikirannya yang tak ingin mengecewakan sang ibu namun lagi lagi perasaannya begitu kuat membuat dirinya lelah dengan sendirinya

"Weekend mau kemana been?" Tanya dinar temannya sejak awal masuk kuliah

"Cafe" Jawab been seadanya

"Sesekali refresing dong been" Ucap dinar yang dibalas dengan deheman oleh been

Mereka kini tengah berada di kedai langganan untuk menikmati makan malam

"Yaudah tar gue mampir deh ke cafe lu" Ucap dinar lagi dan diangguki oleh been

Setelah dari kedai Been dan Dinar memutuskan untuk langsung pulang ke kost

Waktu begitu cepat berlalu malam berganti menjadi siang. Been sudah berada di cafe nya bersiap dengan kedua pegawainya untuk membuka cafe

Cafe nya hanya buka saat weekend saja karena kedua pegawainya adalah seorang mahasiswa dirinya pun memiliki kesibukan lain selain magang dan mengurus cafe

Berjalannya waktu cafe sudah terlihat ramai oleh anak anak muda. Pandangan Been jatuh kepada dua orang pengunjung yang sudah keluar dari cafe namun ada benda yang tertinggal

"Mbak.. Tunggu mbak" Ujar been sedikit berteriak

Kedua wanita itu menoleh. Mata been bertemu dengan seorang diantara mereka. Jantungnya berdetak sangat kencang

"Kenapa ya mba?" Tanya wanita yang umurnya tak jauh dari Been

"I-ini bukunya tertinggal" Ujar been menyodorkan buku tersebut

"Oh makasih ya mba" Ucap wanita itu tersenyum

"Kalo gitu saya permisi mba" Ujar been tersenyum lalu melangkah kembali ke cafe

Seorang diantaranya menatap punggung been yang sudah menghilang kedalam cafe. Menatapnya sedu, penuh kerinduan

"Teh.. Udah ya jangan diliatin terus" Ujar wanita yang lebih muda

Keduanya berjalan kembali menjauh dari cafe tersebut. Dari dalam Been terus memperhatikan kedua wanita itu, ralat wanita yang lebih tua dari nya mungkin sepuluh tahun di atasnya

"Hayoloh bengong awas kesambet" Ucap dinar menyadarkan been dari lamunannya

"Ngapain? " Tanya been

"Yailah been napa sih engga boleh gue ngunjungin cafe lu" Ucap dinar mengikuti langkah been kedalam ruangannya

"Btw lu tau ga gue lagi deket sama seseorang loh" Ujar dinar dengan semangat

"Siapa? " Acuh been

"Tar deh gue kenalin ke lu kalo udah official hehe"

DAISY (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang