Prolog

5.6K 520 24
                                    

"Clathria Xander? Coba jelaskan pada saya kenapa kamu memilih judul skripsi ini? " Tanya seorang lelaki paruh baya yang sedang memegang sebuah kertas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Clathria Xander? Coba jelaskan pada saya kenapa kamu memilih judul skripsi ini? " Tanya seorang lelaki paruh baya yang sedang memegang sebuah kertas. Kaca mata minus terlihat sedikit merosot dari hidung mancung nya.

"Karena hanya judul itu yang terlintas di otak saya pak, setelah ratusan judul yang saya buat di tolak oleh bapak. Itu adalah sisa-sisa dari ide saya" Gadis yang bernama Clathria Xander itu menjawab dengan santai

Dosen yang ada didepan Clathria terdiam, sepertinya dia masih shock dengan apa yang baru saja dikatakan mahasiswa nya.

Kata-kata nya sopan tapi kurang ajar. Sepertinya gadis itu sudah lelah disuruh berfikir tentang judul skripsi.Buktinya Clathria dengan pasrah menjawab dosen pembimbing nya.

"Sialan"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sialan"

Sejak keluar dari ruangan dosennya, bibir manis Clathria tidak berhenti mengeluarkan kata kata cinta untuk sang dosen tersayangnya itu.

Disepanjang koridor kampus yang sepi karena sudah menjelang malam, hanya terdengar celotehan Clathria.

BOOM!!!

Suara ledakan membuat Clathria diam. Apa yang terjadi?

Belum sempat Clathria selesai mencerna apa yang terjadi. Gadis itu dibuat terkejut dengan pijakannya yang bergetar.

Gempa? Apa? Kenapa bisa?!!

Guncangan gempa semakin besar, membuat Clathria berlari disepanjang koridor mencari jalan keluar. Karena kalau gempanya sebesar ini, sudah pasti bangunan kampus akan runtuh dan menimpanya.

Tapi,tunggu?

Kalau bangunan kampus runtuh artinya orang yang ada didalam kampus tidak akan selamat donk!

Bagaimana dengan Dosen pembimbing nya?

Kaki Clathria berhenti berlari ketika nama itu terlintas diotaknya. Disaat seperti ini Clathria merutuki sifat naifnya.

Berbalik dan berlari ke arah ruangan yang biasa dia sebut ruangan iblis.

"Clathria!!!" wanita itu melihat Dosennya berlari dengan susah payah membawa tubuh gempalnya.

"Lewat sini!!" Clathria mengikuti arah yang ditunjuk lekaki paru bayah itu.

Mereka berlari sekuat tenaga melewati lorong-lorong kampus yang sebentar lagi akan roboh.

"ARGHH"

Saat sampai di aula, Clathria menoleh kearah asal suara. Matanya melebar melihat makhluk yang tidak pernah dia lihat sebelumnya.

Makhluk itu besar, bentuk tubuh seperti manusia tapi tidak mempunyai alat kelamin. Apalagi tubuh mereka ditumbuhi dengan bulu-bulu kasar.

Tubuh wanita berusia 25 tahun itu bergetar.

"A-apa ini?" Clathria menutup mulutnya masih tidak percaya dengan apa yang dia lihat.

Makhluk besar itu merobek-robek tubuh manusia dengan tangan besar mereka. Setelah merasa tubuh itu sudah hancur, mereka lantas membuangnya dan mencari mangsa baru.

Grep.

Lamunan Clathria terbuyar saat merasakan tangannya ditarik. Mengikuti Dosennya yang berlari.

"Kau tidak mau matikan? Ayo lari!!"

Clathria mengangguk. Dia tidak mau mati, setidaknya tidak dengan dirobek-robek oleh monster menjijikan itu.

Langkah Clathria dan Dosennya terhenti saat melihat makhluk besar didepan mereka. Tanpa sadar mata hitam makhluk itu melihat kearah 2 manusia didepannya.

Tanpa bisa dicegah, air mata Clathria mengalir deras.

'Papa, El'

BRAKK!!

'Ah untunglah.... Setidaknya aku tidak mati ditangan makhluk itu'

 Setidaknya aku tidak mati ditangan makhluk itu'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nona, nona"

'Berisik! Setidaknya biarkan aku istirahat setelah mati'

"Sepertinya nona kecil kita suka tidur yah"

'Apa yang mereka katakan?'

Gelap

Hanya kegelapan yang dapat dilihat Clathria. Dia tidak dapat merasakan tangan dan kakinya.

'Dimana ini? Apa ini surga?'

'Memangnya aku bisa masuk surga?'

Perlahan mata bayi mungil itu terbuka.

"Woahh" Kagum para pelayan.

Ini pertama kalinya mereka melihat 2 bola mata seindah ini, dan lagi bola mata ini berbeda. Berwarna Ungu gelap dan merah gelap.

"Nona mewarisi mata Duke dan Duchess"

Silau.

Clathria dapat melihat dari tempatnya sekarang. Beberapa gadis yang melihatnya dengan kagum.

'Tapi apa ini? Kenapa kalian berpakaian seperti pelayan?!' matanya menulusuri setiap hal yang dapat ditangkap oleh pandangannya dan terakhir..

'TANGANKU?! KENAPA MENGECIL?!!!'

"Huee huee"

"Astaga nona menangis, cepat panggil Anne!"

"Astaga nona menangis, cepat panggil Anne!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Habis revisi. Hehe>.<






Post: 21/03/2022
Revisi: 13/07/2022

𝙑𝙞𝙤𝙡𝙚𝙩𝙩𝙚 𝘼𝙡𝙤𝙮𝙨𝙞𝙪𝙨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang