Untuk pertama kalinya Laksmana tidak bisa menemukan jalan keluar dari sebuah masalah. Saking buntunya, kepala pria itu pening nyaris meledak. Tangannya terkepal kuat. Wajahnya memerah menahan amarah yang sejak tadi bercongkol dalam dirinya.
Saat ini, Laksmana dan Jelita tengah didudukan bersisian di sebuah ruangan kecil berukuran empat kali tiga. Ada sebuah meja yang memisahkan keduanya dengan seorang ketua RT. Sementara empat bapak-bapak lain yang menangkap mereka berdiri di samping kanan-kiri Pak RT. Semuanya memasang ekspresi wajah yang sama, menghakimi Laksmana dan Jelita.
"Sesuai hukum adat yang ada di kampung ini, kita harus menikahkan mereka, Pak RT!" todong seorang bapak bertubuh tinggi kurus.
Laksmana yang merasa terus disudutkan langsung membela diri. Nada suara pria itu sedikit meninggi. "Nggak bisa gitu dong, Bapak-Bapak! Pernikahan itu bukan sesuatu hal yang bisa dipaksakan, apalagi dinikahkan karena salah paham seperti ini."
"Salah paham bagaimana?" Seorang Bapak berkalung sarung langsung menyahut. "Kami berempat lihat kalian pelukan dan ciuman di taman gelap, itu sudah indikasi perzinaan. Kalau memang sudah tidak tahan ya kami permudah saja, kita nikahkan saja secara agama di sini. Jangan zina, Mas, lebih enak melakukan hal seperti itu secara sah, sudah menikah."
Tiba-tiba saja Laksmana berdiri. Tangannya sontak menggebrak meja karena terus disudutkan.
Hanya saja ketua RT yang ada di sana langsung ikut berdiri. Kemudian bersuara dengan penuh wibawa, "Sudah, sudah jangan ribut-ribut. Bapak-bapak silakan keluar dulu, saya mau bicara sama Mas dan Mbaknya bertiga saja. Terima kasih."
Empat orang bapak-bapak itu dengan enggan pergi. Meski begitu sayup-sayup masih terdengar keluhan mereka untuk mendesak pernikahan diadakan.
Begitu sudah ditinggal bertiga, ketua RT kembali bersuara, "Jadi begini, Mas, beberapa tahun silam pernah ada yang ketahuan zina di kampung ini. Selang beberapa hari ada banjir bandang yang membuat banyak warga meninggal. Sejak saat itu, siapa pun yang ketahuan zina atau akan zina akan langsung kami nikahkan secara agama. Itu artinya, karena Mas dan Mbaknya ketahuan berzina di wilayah kami, otomatis harus mengikuti adat kami."
"Pak, saya nggak mau! Ini melanggar hak asasi manusia. Saya bisa laporkan!" teriak Jelita. Akhirnya gadis itu bersuara setelah diam seribu bahasa sejak duduk dalam ruangan ini.
"Mbak, kami juga sudah memiliki bukti foto perzinaan kalian dan itu bisa jadi bukti ke polisi daripada hanya sekadar asumsi." Pak RT menggeleng, lalu melanjutkan.
"Begini saja, bisa saya minta tolong kalian untuk menghubungi orang tua masing-masing? Mungkin setelah ada obrolan dengan orang tua Mas dan Mbaknya, ada solusi yang lebih baik."
Setelahnya, Pak RT langsung izin meninggalkan ruangan. Laksmana kali ini tidak bisa menahan diri saat melihat Jelita. Pria itu mendengkus keras, lalu berkata, "Kenapa saya selalu sial kalau ketemu kamu, Jelita? Ciuman pertama saya direnggut sama kamu dan sekarang saya harus menikah sama kamu. Gila!"
"Kamu pikir saya nggak kena sial? Saya juga nggak mau ciuman pertama saya itu kamu apalagi nikah sama kamu, Laksmana!" Jelita tahu-tahu berdiri. Tangannya menunjuk Laksmana sambil memasang wajah kesal. "Sekarang kamu harus cari cara gimana kita bisa keluar dari masalah ini. Segera!"
Laksmana menggeleng. "Sekarang, saya nggak punya solusi selain menelepon orang tua kita, Jelita. Lagi pula sejak awal kamu yang salah. Kamu yang CIUM saya lebih dulu dan kamu juga yang PELUK saya lebih dulu! Harusnya saya yang minta tanggung jawab sama kamu. Paham?"
Terdengar erangan putus asa dari Jelita. Gadis itu mengentak-entak kakinya. Tangannya mengacak-acak rambutnya dengan frustrasi. Laksmana sendiri tidak terlalu peduli. Pria itu memilih beranjak lalu mendekati sudut ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Sweetest Secret
RomanceDeskripsi: Takdir seakan ingin terus mempertemukan Jelita dan dengan ketua BEM kampusnya, yang selalu berpenampilan cupu Laksmana. Namun, satu pertemuan terburuk membuat keduanya tidak mungkin terpisah. Jelita dan Laksmana harus merahasiakan status...
Wattpad Original
Ada 3 bab gratis lagi